Share This Article
Demam setelah vaksin covid-19 adalah salah satu keluhan yang sering disampaikan para penerima vaksin tersebut. Tapi jangan khawatir, ini termasuk kejadian ikutan paskaimunisasi (KIPI) yang sangat umum terjadi.
Baca terus artikel ini untuk mengenal cara kerja vaksin corona terhadap tubuh, termasuk mengapa ini bisa menyebabkan efek samping berupa demam.
Baca juga: 3 Alasan Lansia Tidak Diprioritaskan Mendapat Vaksin COVID-19
Cara kerja vaksin COVID-19
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), secara umum vaksin COVID-19 membantu tubuh mengembangkan kekebalan terhadap virus penyebab COVID-19 tanpa harus terserang penyakit ini terlebih dahulu.
Terkadang setelah vaksinasi, proses pembentukan kekebalan bisa menimbulkan gejala, seperti demam. Gejala-gejala ini normal dan merupakan tanda bahwa tubuh sedang membangun kekebalan.
Efek samping vaksin COVID-19
Seperti vaksin lainnya, vaksin COVID-19 dapat menyebabkan efek samping, yang sebagian besar bersifat ringan atau sedang, dan hilang sendiri dalam waktu beberapa hari.
Beberapa yang umum terjadi di antaranya adalah nyeri di tempat suntikan, demam, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil dan diare. Untuk mengantisipasi hal ini, para penerima vaksin akan diminta untuk tinggal selama 15-30 menit di lokasi vaksinasi.
Tujuannya agar petugas kesehatan bisa segera mengambil tindakan jika terjadi reaksi yang tidak diinginkan pada tubuh penerima vaksin. Penerima vaksin juga harus memberi tahu tenaga medis, jika setelah vaksinasi ada efek samping tidak terduga atau yang berlangsung lebih dari tiga hari.
Demam setelah vaksin covid, apakah normal?
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), beberapa efek samping ringan hingga sedang saat menerima vaksinasi tidak perlu diwaspadai. Ini terjadi karena sistem kekebalan memerintahkan tubuh untuk bereaksi dengan cara tertentu.
Misalnya pada kasus gejala demam setelah vaksin covid, tubuh akan meningkatkan aliran darah sehingga lebih banyak sel kekebalan yang dapat bersirkulasi, dan suhu tubuh meningkat untuk membunuh virus.
Selain itu, gejala ikutan ringan seperti demam juga merupakan tanda bahwa sistem kekebalan tubuh merespons vaksin, khususnya antigen (zat yang memicu respons imun), dan bersiap untuk melawan virus.
Jadi bisa dikatakan bahwa efek samping yang umum dan ringan atau sedang seperti demam adalah hal yang baik. Hal tersebut menunjukkan kepada kita bahwa vaksin itu bekerja.
Namun tidak mengalami efek samping bukan berarti vaksin tersebut tidak efektif, karena Setiap orang merespons pemberian vaksin dengan cara yang berbeda-beda.
Apa kamu perlu melakukan isolasi mandiri jika mengalami demam setelah vaksin covid ?
Pada dasarnya kamu tidak perlu mengisolasi diri atau melakukan tes kecuali jika kamu memiliki gejala virus corona lain setelah vaksin, atau:
- Kamu adalah kontak dekat seseorang yang dites positif terkena virus Corona.
- Kamu tinggal bersama seseorang yang baru-baru ini dinyatakan positif terkena virus corona.
- Jika demam muncul lebih dari 48 jam setelah vaksinasi atau berlangsung lebih dari 48 jam.
- Kamu tinggal dengan seseorang yang memiliki gejala virus corona
Baca Juga: Varian Baru COVID-19: Benarkah Jadi Ancaman Efektivitas Vaksin? Ini Faktanya!
Kapan demam setelah vaksin COVID-19 harus diperiksakan ke dokter?
Dalam kebanyakan kasus, ketidaknyamanan akibat rasa sakit atau demam setelah vaksinasi adalah tanda normal bahwa tubuh sedang membangun perlindungan.
Hubungi dokter atau penyedia layanan kesehatan jika terjadi beberapa hal berikut ini:
- Kemerahan atau nyeri di tempat kamu mendapat suntikan semakin parah setelah 24 jam.
- Jika kamu khawatir efek samping yang timbul paskavaksinasi sepertinya tidak akan hilang setelah beberapa hari.
- Sakit kepala parah yang tidak sembuh dengan obat penghilang rasa sakit atau semakin parah.
- Sakit kepala yang terasa lebih buruk saat kamu berbaring atau membungkuk.
- Ruam yang tampak seperti memar kecil atau perdarahan di bawah kulit
- Sakit kepala yang tidak biasa untuk kamu dan terjadi disertai dengan penglihatan kabur, masalah berbicara, kelemahan, kantuk atau kejang.
- Sesak napas, nyeri dada, kaki bengkak atau nyeri perut yang terus-menerus.
Yuk, sukseskan program vaksinasi COVID-19 dan tetap disiplin protokol kesehatan 3M. Memakai masker dengan benar, menjaga jarak serta hindari kerumunan, dan rutin mencuci tangan pakai sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!