Share This Article
Selama masa pandemi COVID-19 ini, pernahkah kamu merasa menghabiskan banyak waktu untuk membaca berita buruk? Apakah kamu juga merasa sulit berhenti? Fenomena ini biasa disebut dengan doomscrolling dan ternyata tidak sedikit yang mengalaminya.
Melansir healthline angka pelaku doomscrolling diketahui makin meningkat. Kebanyakan mengalami kesulitan untuk berhenti saat mencari informasi tentang pandemi yang sedang terjadi. Doomscrolling tengah menjadi perhatian karena berdampak buruk untuk kesehatan.
Apa sebenarnya arti doomscrolling?
Doomscrolling merupakan istilah yang digunakan dalam menggambarkan kecenderungan seseorang untuk terus menelusuri berita buruk. Ketika melakukan doomscrolling, seseorang akan kesulitan memalingkan perhatiannya dari gadget yang ia gunakan.
Pelaku doomscrolling biasanya menghabiskan waktu berpindah dari satu situs berita ke berita lain atau dari satu platform sosial media ke platform lainnya.
Misalnya setelah mengakses berita lewat Twitter, lalu beralih Instagram, dan lanjut beralih ke platform lain. Tanpa disadari, kebiasaan ini dapat menghabiskan waktu yang sangat lama.
Baca juga: Jaga Kesehatan Mental Selama #dirumahaja dengan Video Call, Bisa! Begini Penjelasannya!
Dampak doomscrolling bagi kesehatan
Di tengah masa pandemi ini, akses pada media sosial seperti Twitter dan Facebook diketahui meningkat tajam. Akses harian Twitter dilaporkan meningkat 24 persen sementara Facebook meningkat sebesar 27 persen.
Padahal menghabiskan waktu dengan mengakses berita serta sosial media (doomscrolling) ternyata dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, baik secara mental maupun fisik.
Berdasarkan penelitian, diketahui bahwa penggunaan sosial media yang berlebihan dapat meningkatkan perasaan kesepian maupun depresi. Sementara, konsumsi berita negatif dapat menyebabkan rasa ketakutan, kecemasan, stres yang lebih tinggi hingga serangan panik.
Selain mengganggu kesehatan mental, doomscrolling juga dapat memengaruhi kesehatan fisik lho. Pelaku doomscrolling umumnya merasakan gangguan tidur hingga keinginan makan berlebih.
Bukan hanya itu, dalam jangka panjang, perilaku ini dapat meningkatkan kadar kortisol dan adrenalin, yang merupakan hormon stres. Nah, ketika tubuh mengalami peningkatan hormon stres yang drastis, risiko penyakit seperti jantung, diabetes, dan obesitas juga akan lebih tinggi.
Stres berlebih juga memiliki kaitan erat dengan peningkatan detak jantung. Kondisi ini dapat membuat seseorang lebih mudah terserang penyakit maag.
Di sisi lain, faktanya memang manusia secara natural akan tertarik pada hal negatif. Melansir situs health.com, Ken Yeager psikiater di Ohio State University Wexner Medical Center menjelaskan kalau hal tersebut adalah cara manusia untuk menghindari hal yang mengancam.
Secara naluri manusia akan mencari tahu berbagai hal yang bisa membahayakannya supaya bisa menghindari hal tersebut. Namun hal ini perlu dikelola agar tidak menimbulkan dampak buruk.
Cara mengatasi doomscrolling
Doomscrolling dapat menjadi candu bagi sebagian orang, bila kamu juga mengalami masalah yang sama begini langkah untuk mengatasinya.
1. Sadar akan kebiasaan doomscrolling
Ketika bangun tidur, apakah hal pertama yang kamu lakukan adalah membaca berita soal COVID-19? Atau kamu bisa mengakses berita hingga berjam-jam? Ya, itu termasuk perilaku doomscrolling.
Menyadari kebiasaan doomscrolling adalah langkah pertama yang harus kamu lakukan. Dari situ, pikirkan bagaimana perasaan kamu sebenarnya setelah melakukan doomscrolling. Apakah kamu merasa lebih baik atau justru cemas? Bila kamu merasa cemas cobalah hentikan kebiasaan tersebut.
2. Setel pengatur waktu
Mulailah untuk memberi batas waktu atas penggunaan internet dan akses informasi. Kamu bisa menggunakan fitur pengatur waktu di smartphone untuk membatasi akses berita atau sosial media.
Misalnya hanya 10 menit di siang hari dan 15 menit di malam hari. Dengan begitu, kamu akan tetap mendapat informasi tetapi tidak berlebihan. Kamu juga bisa menggunakan beberapa aplikasi yang mendukung pemantauan akses internet.
3. Tetapkan tujuan
Saat ingin mengakses internet maupun sosial media, tetapkan tujuanmu. Kamu harus menentukan apa yang ingin dicari atau informasi apa yang ingin ditemukan. Ketika tujuanmu sudah tercapai, kamu bisa melanjutkan aktivitas lain selain mengakses berita atau sosial media.
Memantau informasi terbaru memang penting, tetapi perilaku doomscrolling justru dapat membahayakan kesehatan mental yang juga memengaruhi kesehatan fisik. Yuk lebih bijak dalam mengakses berita dan sosial media!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!