Share This Article
Setelah Delta, kini varian baru COVID-19 yaitu Omicron telah menyebar ke seluruh negara termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan. Ini membuat banyak ilmuwan bertanya-tanya dan akhirnya menemukan fakta baru seputar mutasi COVID-19 berdasarkan sebuah penelitian.
Penelitian terbaru tentang asal mula mutasi virus COVID-19
Menurut ilmuwan, salah satu sumber paling mungkin dari mutasi ini adalah tikus yang sering mengunjungi sistem saluran pembuangan di kota New York City.
Ahli virus Marc Johnson, seorang profesor mikrobiologi molekuler dan imunologi di University of Missouri, telah mendeteksi setidaknya empat varian SARS-CoV-2 dalam sampel air limbah dari sistem saluran pembuangan umum yang biasanya dijelajahi tikus. Penelitian ini diterbitkan di Nature Communications, jurnal Nature.
Meskipun Johnson masih belum mengetahui secara jelas dari mana asalnya. Tetapi ia percaya berdasarkan hasil penelitian mutasi “samar” yang mereka identifikasi di New York City dapat dikaitkan dengan kemungkinan awal mutasi dari hewan.
Varian Omicron ini memang terus menyebar dengan cepat yang akhirnya turun ke populasi umum, serta garis mutasi yang tidak biasa tersebut bisa menjadi asal varian COVID-19 berikutnya. Seperti yang diketahui bahwa virus SARS-CoV-2 dapat terus berevolusi dengan memperoleh mutasi.
Varian seperti Delta atau Omicron, mungkin mengandung satu atau lebih mutasi dalam urutan virusnya yang membantu membedakan diri dari varian lain SARS-CoV-2. Hal ini membuat varian terbaru Omicron lebih cepat menular.
Terjadinya mutasi yang tidak biasa
Melalui penelitian, ditemukan bahwa terjadi mutasi tidak biasa dalam sampel di antara urutan yang beredar saat itu. Johnson secara bersamaan menjangkau berbagai peneliti di seluruh Amerika Serikat yang melakukan penelitian serupa dengan air limbah, dan setelah diamati beberapa hasil lain juga menunjukkan mutasi tidak biasa dari analisisnya.
“Mereka berbeda, tetapi semuanya memiliki mutasi serupa yang sama di satu lokasi tertentu pada virus — Q498. Yang menakjubkan adalah bahwa di sebagian besar sampel dari New York City, Q di Q498 telah berubah menjadi Y, atau glutamin menjadi tirosin. Jika melihat database, tidak ada pasien manusia yang mengalami mutasi itu,” kata Johnson.
Para peneliti mencatat penjelasan yang mungkin bisa menjadi proses biologis yaitu disebut evolusi konvergen. “Seekor hewan di Missouri tidak akan bercampur dengan jenis hewan yang sama di New York City,” kata John Dennehy, seorang ahli virologi, dan profesor biologi di Queens College, City University of New York.
Dan berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa evolusi virus di setiap wilayah geografis tidak tergantung satu sama lain, tetapi karena hewan yang sama. Ini karena virus terlihat sama di kedua tempat.
Mutasi Omicron jarang terjadi di antara varian virus yang telah diurutkan sebelumnya
Hal ini juga menghadirkan teka-teki bagi para ilmuwan karena tidak ada varian perantara yang diketahui untuk mengungkapkan bagaimana Omicron berevolusi. Bisa dikatakan bahwa varian Omicron seolah-olah muncul “entah dari mana”.
Ada tiga teori alternatif asal usul Omicron:
- Varian ini berevolusi tanpa terdeteksi dalam populasi di suatu tempat di dunia, di mana ada sedikit pengawasan dan pengurutan mutasi COVID-19.
- Berkembang pada seseorang yang memiliki infeksi dalam waktu sangat lama karena kekebalan tubuhnya terganggu. Contohnya sebagai akibat dari infeksi HIV atau pengobatan yang menekan sistem kekebalan tubuh.
- Virus ini bisa juga berkembang dalam populasi hewan sebelum menularkannya ke manusia.
Teori ketiga yang saat ini sedang banyak diperbincangkan karena adanya hasil penelitian seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa virus seperti influenza, cenderung menjadi kurang menular dari waktu ke waktu.
Kondisi tersebut terjadi karena virus telah beradaptasi terhadap sistem kekebalan tubuh mereka, dan mengurangi terjadinya penularan infeksi pada orang lain. Tetapi ini sangat berbeda dengan Omicron di mana lebih menular daripada semua varian yang diketahui sebelumnya.
Baca juga: Panduan Isolasi Mandiri COVID-19 Omicron
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.