Share This Article
Hepa filter untuk corona sedang ramai diperbincangkan karena dianggap efektif menyaring virus sehingga penularan bisa dikendalikan. Perlu diketahui High Efficiency Particulate Air atau HEPA merupakan jenis filter mekanis yang membantu dalam menjaga kemurnian udara dalam rumah.
Sejak wabah pandemi dimulai karena virus SARS-CoV-2 atau COVID-19, filter partikel seperti HEPA mendapat banyak perhatian. Nah, untuk mengetahui apakah HEPA filter untuk corona efektif mencegah penyakit COVID-19, yuk simak penjelasan lebih lengkapnya berikut.
Baca juga: Penyebaran Corona di Musim Hujan Lebih Mudah? Ini Fakta dan Cara Mencegahnya!
Apa pengertian dari HEPA?
Seperti yang sudah dijelaskan, HEPA merupakan filter udara yang secara efisien dapat menangkap virus atau droplet dan lendir. Penggunaan pembersih udara diketahui dapat membantu mengurangi kontaminan yang terbawa udara, termasuk virus.
Udara dari ruangan tempat pasien COVID-19 yang diisolasi harus dibuang langsung ke luar atau disaring melalui filter udara partikulat efisiensi tinggi atau HEPA sebelum resirkulasi. Karena itu, petugas kesehatan disarankan untuk mempertimbangkan penambahan solusi portable, seperti HEPA.
Alat penyaring ini dapat meningkatkan kualitas udara di area sekitarnya ketika sistem penanganan udara permanen bukan merupakan pilihan yang memungkinkan.
Fasilitas medis telah menggunakan penyaringan HEPA dan selama pandemi COVID-19 sudah banyak ditambahkan pada filter HVAC (Heating Ventilating Air Conditioning) dan ventilasi alami.
Benarkah HEPA filter untuk corona efektif cegah virus?
Dilansir dari Mediclinic.com, filter HEPA memungkinkan menyaring partikel yang sangat kecil sambil terus membiarkan udara melewatinya dengan mudah.
Pemurni udara dengan filtrasi HEPA secara efisien dapat menangkap partikel seukuran atau jauh lebih kecil dari virus penyebab COVID-19.
Cara penularan virus sekarang ini dapat melalui paparan dalam bentuk droplet dan partikel akan bertahan di udara selama beberapa menit hingga jam. Perlu diketahui jika kemungkinan virus mati akan tetap terjebak di filter HEPA untuk waktu yang sangat lama.
Namun, yang lebih penting adalah seberapa lama virus dapat aktif dan mampu menginfeksi kembali. Centers for Disease Control and Prevention atau CDC mengatakan bahwa virus corona dapat bertahan selama berjam-jam bahkan beberapa hari.
Persentase partikel yang mampu diblokir oleh HEPA memang tidak mencapai hingga 100 persen. Akan tetapi, HEPA H13 mampu memblokir 99,95 persen partikel Ukuran Penetrasi Maksimum atau MPPS.
Oleh karena itu, hanya 0,05 persen partikel dengan ukuran tersebut yang dapat lolos ke filter. Jika filter tidak mampu melakukan ini dengan partikel pada ukuran penetrasi maksimum, maka persentase pemblokiran akan lebih tinggi.
Dilansir dari Healthline, Partikel dari COVID-19 adalah 0,1 mikron, meskipun aerosol yang membawanya dapat berukuran 1-2 miikron.
Makalah The McKinsey mencatt bahawa HEPA dapat menangkap partikel yang berukuran 0.3 mikron yang menjadikannya berpotensi untuk menyaring virus yang ada. Namun makalah ini mencatat bahwa hanya beberapa AC yang dapat mengakomodadi filter HEPA dan teknisi harus mengkonfigurasinya dengan benar dan menggantinya secara teratur.
Untuk meng-upgrade sistem HVAC dengan memasukkan filter yang lebih tinggi bisa sangat mahal dan tidak selalu bisa di lakukan.
Meskipun penelitian NASA (2016) mendokumentasikan bahwa filter HEPA dapat menangkap virus berukuran 0,1 mikron, ukuran perkiraan virus covid-19 dan penelitian langsunya terbatas. sistem peringat resmi AS menetapkan keefektifannya hanya untuk partikel 0,3 mikron.
Maka dari itu untuk hal ini di perlukan penelitian lebih lanjut.
Cara pencegahan efektif lainnya selain dengan HEPA filter untuk corona
Meski HEPA filter untuk corona efektif menghambat penularan virus hingga 99,95 persen, namun penting untuk melakukan pencegahan lainnya. Beberapa cara lain yang bisa dilakukan selain menggunakan HEPA filter untuk corona, yakni sebagai berikut:
Jaga jarak saat di ruang publik
Penggunaan HEPA filter untuk corona memang efisien, akan tetapi penularan virus tetap harus dicegah dengan menjaga jarak dengan orang lain. Perlu diketahui, virus dapat menyebar melalui droplet saat bersin atau batuk.
Kenakan masker atau penutup wajah
Masker atau penutup wajah harus selalu digunakan untuk menurunkan risiko tertular virus saat berada di luar ruangan. Hal ini juga dapat membantu mencegah terlalu sering memegang area wajah dengan tangan yang kotor.
Rutin mencuci tangan
Tangan menjadi media yang paling mudah untuk membantu virus atau bakteri berpindah. Karena itu, cara paling tepat untuk mencegah perpindahan virus adalah rutin mencuci tangan dengan sabun air mengalir setidaknya selama 20 detik.
Jika berada dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mencuci tangan dengan air dan sabun, kamu bisa menggantinya dengan hand sanitizer. Pembersih tangan berbasis alkohol ini juga ampuh dalam membersihkan tangan dari bakteri atau virus yang menempel.
Baca juga: Meski Sudah Pulih, Ini Efek Corona Jangka Panjang yang Mungkin Terjadi!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!