Share This Article
Pandemi COVID-19 membuat kita terbatas melakukan kontak fisik dengan orang-orang di sekitar. Beberapa orang juga terpaksa harus tinggal sendiri untuk melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Hal tersbut menunjukkan adanya deprivasi sentuhan atau kurangnya sentuhan selama pandemi berlangsung. Kenapa hal tersebut bisa terjadi dan bagaimana mengatasinya? Yuk, simak penjelasan berikut.
Penelitian tentang kondisi seseorang saat karantina
“Kami telah melakukan survei melalui Facebook, menggunakan Survey Monkey pada April, saat lockdown di Amerika Serikat,” kata Tiffany Field, PhD, direktur Touch Research Institute, Universitas Miami, seperti dikutip Healthline.
Dalam survei tersebut ditemukan bahwa 60 persen orang melaporkan mengalami deprivasi kontak fisik atau sentuhan. Kondisi tersebut tidak hanya terjadi pada mereka yang hidup sendiri, tapi juga mereka yang hidup bersama orang lain.
Di sisi lain, penelitian juga mengungkap bahwa sebanyak 32 persen orang yang tinggal bersama orang lain, menyentuh pasangan lebih banyak. Sementara 21 persen mengatakan jadi lebih banyak menyentuh anak mereka.
Mengetahui kondisi ini, Tiffany kembali berkomentar, bahwa ia berharap orang-orang bisa menenangkan satu sama lain, dengan mengusap punggung, berpelukan atau dengan sentuhan.
Dari hasil penelitiannya di bandara sebelum pandemi terjadi, ditemukan bahwa hanya 3 persen orang saling bersentuhan walau pergi bersama. Sementara 68 persennya lebih banyak dengan menggunakan ponsel.
Bagimana mengatasi rasa kurangnya sentuhan tersebut?
Hewan peliharaan mungkin bisa menjadi jawaban dari masalah tersebut. Seperti yang diungkap oleh Janette Young, PhD, dosen ilmu kesehatan di University of South Australia.
Janette dan tim melakukan penelitian tentang manfaat hewan peliharaan selama pandemi. Hasilnya, dari 32 peserta, lebih dari 90 persen berbicara tentang sentuhan ke hewan peliharaan mereka.
Peserta mengatakan bahwa menyentuh hewan peliharaan memberikan kenyamanan, relaksasi dan rasa akrab. Mereka juga membagikan cerita saat peliharaan berupa anjing dan kucing menyentuh mereka saat merasa tertekan, sedih atau trauma.
Para pemilik hewan peliharaan tersebut mencatat bahwa peliharaan mereka “memahami” saat mereka merasa tidak sehat atau saat ingin dekat secara fisik dengan mereka. Selain anjing dan kucing, peserta menyebut burung, domba, kuda bahkan reptil sebagai peliharaan yang membalas sentuhan.
“Hubungan yang dekat, adanya perhatian dan bersentuhan dengan hewan setidaknya dapat mengisi absennya kontak fisik yang saat ini sedang dialami banyak orang,” kata Janette Young seperti dilansir dari Healthline.
Bukan cuma bermanfaat bagi manusia
Ada rasa terikat antara manusia dan hewan ketika hidup bersama. Bukan hanya manusia yang merasa punya teman berbagi dan tempat untuk mengisi rasa deprivasi sentuhan, karena ternyata peliharaannya juga merasakan keterikatan tersendiri melalui sentuhan yang didapat.
“Saat seseorang mengelus anjing atau kucing, ada tekanan yang membuat orang tersebut merasakan tulang dari kucing atau anjing,” kata Janette Young. “Sementara bagi hewan peliharaannya, sentuhan itu terasa seperti pijatan.”
Ini menguntungkan keduanya, hewan dan manusia. Di mana hewan merasa pijatan sebagai relaksasi. Sementara orang yang melakukan pijatan mendapatkan keuntungan seperti menerima pijatan.
Keuntungan tersebut dapat berupa menurunnya hormon kortisol, yang dikaitkan dengan tingkat stres. Dan juga peningkatan serotonin yang berperan untuk mengatur rasa nyeri.
Seberapa perlu memiliki hewan peliharaan saat pandemi?
Mengutip Healthline, terdapat penelitian yang menyebutkan bahwa sentuhan akan menghasilkan respons fisiologis karena dapat memperlambat sistem saraf. Kemudian akan mengurangi tekanan darah dan detak jantung.Â
Sentuhan atau pijatan juga menunjukkan bahwa gelombang otak yang berdampak pada relaksasi juga terpengaruh. Dalam kondisi normal, orang bisa mendapatkan respons itu melalui stimulus menggosok punggung atau sentuhan dengan orang lain.
Demikian beberapa informasi tentang hewan peliharaan dapat membantu mengatasi kesepian akibat lockdown pandemi COVID-19.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!