Share This Article
Trauma, kejang, kegagalan organ, atau disfungsi toksik atau metabolik dapat mengantarkan ibu hamil pada kondisi koma.
Tak jarang ibu hamil yang mengalami koma juga terpaksa harus melahirkan dalam kondisi yang tidak sadar.
Lalu, bagaimana sih prosedur melahirkan saat si ibu hamil dalam kondisi koma? Apakah ada bahayanya? Ini ulasannya!
Bisakah melahirkan dalam kondisi tidak sadar?
Meski termasuk kasus yang jarang terjadi, bukan berarti tidak mungkin. Melansir CNN, Dr. Deborah Feldman dokter Hartford HealthCare Medical Group menyebut ini kasus yang langka dan hanya ada dua atau tiga kasus dalam dua dekade terakhir.
Feldman menyebut, meski tidak sadar nyatanya sebagian besar organ ibu hamil yang koma masih berfungsi secara normal. Jadi secara biologis, tubuh ibu hamil masih berfungsi sampai cukup usia untuk lahir.
Risiko dalam kasus ibu hamil yang koma adalah pertumbuhan janin yang buruk serta semua risiko kehamilan yang biasa ditemukan pada wanita sehat, termasuk diabetes dan hipertensi.
Metode ibu melahirkan dalam kondisi koma
Dokter Feldman menyebut operasi caesar menjadi cara termudah untuk melahirkan bayi, tapi jelas itu lebih berisiko bagi ibu karena ini adalah operasi bedah. Ketika pasien tidak sadar dan tidak bisa mendorong, persalinan sangat sulit, kata Feldman.
Dalam kebanyakan kasus, dokter mengandalkan obat untuk memperkuat kontraksi, dan oksitosin akan diberikan dalam infus. Itu memungkinkan kontraksi menjadi cukup kuat sehingga pasien tidak perlu melakukan apa pun.
Selama persalinan, dokter akan menggunakan forsep atau vakum untuk membantu proses mengeluarkan bayi. Pemulihan pada dasarnya akan sama dengan pasien normal, dengan kemungkinan sedikit peningkatan risiko infeksi.
Apakah bayi bisa selamat saat ibu melahirkan dalam kondisi koma?
Pada beberapa kasus melahirkan dalam kondisi koma, beberapa bayi berhasil lahir dalam kondisi sehat dan bahkan lahir pada usia yang pas sekitar 9 bulan.
Sebuah penelitian pernah dilakukan pada ibu hamil berusia 32 tahun yang koma karena mati otak. Kematian otak tetap merupakan kondisi tanpa harapan bagi pasien, tetapi wanita yang mati otak mungkin masih dapat melahirkan bayi yang sehat secara alami.
Orang dewasa yang mengalami mati otak cenderung memiliki sirkulasi yang tidak stabil dan mengalami serangan jantung dalam waktu 1 minggu sejak dimulainya kematian otak. Namun, ada beberapa kasus orang mati otak dengan sirkulasi stabil di bawah dukungan medis minimum.
Pasien berada dalam kondisi peredaran darah yang stabil di bawah desmopressin hidung dan hidrokortison 20-30 mg per hari. Pada kasus ini, ibu hamil tersebut berhasil melahirkan bayi perempuan yang sehat pada usia kehamilan 33 minggu lebih 3 hari.
Namun, kondisi ini bisa berbeda-beda tergantung pada kondisi ibu hamil itu sendiri. Ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan kelahiran saat ibu koma.
Baca Juga : Kenali Bahaya Corona bagi Ibu Hamil dan Cara Mencegahnya
Kasus ibu melahirkan dalam kondisi koma
Pada saat pandemi COVID-19, tak sedikit ibu hamil yang terpapar virus corona. Salah satunya adalah seorang ibu hamil yang harus melahirkan saat kondisi koma karena virus corona.
Ia didiagnosis dengan positif COVID-19 saat usia kehamilan baru sembilan minggu. Setelah itu, ia kemudian ditempatkan dalam keadaan koma (induced coma).
Pada kasus ini, sang ibu berhasil melahirkan bayi kembar dalam kondisi koma di tengah perjuangannya melawan virus corona. Selain itu, ada juga kasus ibu yang sama-sama harus melahirkan di tengah koma karena virus corona.
Ia adalah Angela Primachenko yang berusia 27 tahun. Primachenko diintubasi dan dihubungkan ke ventilator. Dia dimasukkan ke dalam kondisi koma yang diinduksi secara medis, dalam perawatan intensif selama seminggu.
Ia berhasil melahirkan bayi yang sehat dan dinyatakan negatif COVID-19. Primachenko bukan satu-satunya yang melahirkan sampai saat menderita virus corona, karena pandemi melanda seluruh dunia.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar kehamilan? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!