Share This Article
Pemberian vaksin adalah langkah untuk mengatasi pandemi COVID-19 dan Indonesia termasuk negara yang akan melakukan agenda tersebut dalam waktu dekat. Nantinya, setelah menerima vaksin, penerima tidak boleh langsung pulang ke rumah, melainkan diminta menunggu hingga 30 menit. Prosedur itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kasus Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Apa itu KIPI?
KIPI adalah setiap kejadian medis yang diduga berhubungan dengan vaksinasi. Dapat berupa reaksi vaksin, kesalahan prosedur, koinsiden, reaksi kecemasan atau hal lain yang tidak bisa ditentukan penyebabnya.
Apakah perlu khawatir dengan kemungkinan KIPI?
Menurut informasi resmi dari Covid19.go.id, KIPI pada umumnya berdampak ringan dan segera sembuh dengan cepat seperti bengkak kemerahan bekas suntikan, atau demam sebagai tanda vaksin bekerja.
“Manfaat vaksinasi itu jauh lebih besar dari efek sampingnya. KIPI itu mayoritas bersifat ringan seperti bengkak kemerahan di bekas suntikan, kemudian ada demam sebagai tanda vaksin bekerja,” kata dr Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD.
Apa saja KIPI vaksin COVID-19 yang mungkin terjadi?
Berdasarkan petunjuk teknis dari Kemenkes, reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi COVID-19 hampir sama dengan vaksin lain, berupa gejala seperti:
1. Reaksi lokal
- Nyeri, kemerakan bengkak pada tempat suntikan
- Reaksi lokal lainnya yang lebih berat, misalnya selulitis
2. Reaksi sistemik
- Deman
- Nyeri otot seluruh tubuh (myalgia)
- Nyeri sendi (atralgia)
- Badan lemah
- Sakit kepala
3. Reaksi lainnya
- Reaksi alergi, misalnya urtikaria atau biduran, oedem atau pembengkakan
- Anafilaksis atau reaksi alergi parah
- Syncope (pingsan)
Tindakan apa yang dilakukan jika KIPI terjadi setelah vaksinasi?
Jika KIPI termasuk dalam reaksi lokal, baik itu nyeri, bengkak atau kemerahan, petugas kesehatan akan menganjurkan kompres dingin pada area tersebut. Selain itu petugas kesehatan juga akan menganjurkan meminum obat paracetamol sesuai dosis.
Sementara jika reaksi terjadi termasuk dalam sistemik, seperti demam dan malaise, petugas kesehatan akan menganjurkan penerima vaksin untuk lebih banyak minum.
Penerima vaksin juga akan dianjurkan mengenakan pakaian yang nyaman, kompres atau mandi air hangat dan minum obat paracetamol sesuai dosis.
Sedangkan untuk mengantisipasi KIPI yang terjadi karena kesalahan prosedur, dilakukan persiapan pelayanan yang optimal. Termasuk petugas pelaksana yang kompeten, peralatan lengkap dan adanya petunjuk teknis yang jelas.
Apakah bisa terjadi KIPI serius?
KIPI yang diklasifikasikan serius jika setiap dosis vaksinasi menimbulkan kematian, kebutuhan untuk rawat inap, dan gejala lain yang bertahan lama serta mengancam jiwa.
Pemantauan KIPI akan terus dilakukan, dan apabila ditemukan dugaan KIPI serius bisa dilaporkan ke dinas kesehatan untuk dilakukan pelacakan dan penanganan lebih lanjut oleh pihak terkait.
Reaksi yang timbul setelah pemberian vaksin COVID-19 di negara lain
Dilansir dari Healthline, enam orang di Amerika dilaporkann mengalami anafilaksis setelah menerima vaksin COVID-19. Sementara menurut BMJ, di Inggris juga terjadi anafilaksis dari dua petugas kesehatan setelah vaksinasi COVID-19.
Di Amerika, berdasarkan rujukan CDC, orang yang mengalami reaksi alergi parah pada pemberian vaksin pertama kali, sebaiknya tidak menerima suntikan kedua.
Sedangkan di Inggris, orang yang memiliki riwayat reaksi yang signifikan terhadap vaksin, obat-obatan atau makanan atau yang pernah mengalami alergi hingga membawa autoinjektor adrenalin (pertolongan reaksi alergi) disarankan tidak menerima vaksin Pfizer BioNtech COVID-19.
Hingga kini, reaksi alergi adalah salah satu KIPI yang terjadi setelah pemberian vaksin COVID-19 di negara lain. Namun, penerima vaksin yang mengalami reaksi tersebut telah dinyatakan pulih kembali.
Demikian informasi tentang alasan penerima vaksin sebaiknya tidak langsung pulang ke rumah, dan menunggu hingga 30 menit di lokasi pemberian vaksin.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!