Share This Article
Pastikan untuk mengecek kesehatanmu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Periksa kesehatan organ dalam tubuh dengan mitra dokter spesialis kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!
Melakukan tes untuk mendeteksi virus corona merupakan hal yang sangat penting. Untuk mendeteksi virus corona, terdapat dua jenis tes yang banyak dilakukan, yakni PCR dan rapid test antibody.
Beda rapid test antibody dan PCR
Perbedaan kedua jenis tes ini terletak pada sasaran deteksinya. Jika pada tes PCR yang dicari adalah antigen atau material virusnya, maka pada rapid test yang coba dicari adalah antibodi atau respon imun terhadap virus tersebut.
Dengan demikian, tes PCR coba mendeteksi apakah ada infeksi aktif COVID-19 di dalam tubuh. Sementara pada rapid test coba mendeteksi apakah sudah ada infeksi COVID-19 di dalam tubuh kamu.
Tes PCR mendeteksi keberadaan gen dari virus atau serpihannya di dalam tubuh. Tes ini sangat tepercaya dan akurat untuk mendeteksi adanya infeksi aktif COVID-19 di dalam tubuh kamu.
Untuk tes antibodi, akan mendeteksi respon imun berupa antibodi terhadap COVID-19. Artinya sudah ada virus di dalam, dan tubuh kamu telah melawan balik virus tersebut dengan antibodi spesifik. Biasanya dibutuhkan waktu seminggu setelah infeksi untuk antibodi terbentuk.
Lalu, bagaimana cara membaca hasil PCR dan rapid test antibody? Simak selengkapnya di bawah ini!
Apa itu tes PCR?
Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) atau yang lebih dikenal sebagai tes PCR adalah metode untuk mendeteksi beberapa virus yang ditandai dengan sensitivitas tinggi dan cepat.
PCR merupakan uji kualitatif yang spesifik dan sederhana, hasilnya seringkali dianggap lebih akurat dibandingkan tes lainnya.
Tes RNA virus ini menggunakan sampel yang biasanya diperoleh dari saluran pernapasan dengan swab nasofaring, untuk mendeteksi infeksi yang terjadi. Pada masyarakat umum, tes ini juga dikenal sebagai ‘tes swab’.
Corona virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 hanya mengandung RNA, yang artinya mereka hanya mengandalkan sel sehat untuk berkembang biak dan bertahan hidup. Nah, RT-PCR ini merupakan tes yang menyasar langsung pada virus tersebut.
Baca juga: Pria Berisiko Alami Gejala COVID-19 Lebih Berat daripada Wanita, Benarkah?
Bagaimana cara membaca hasil PCR?
Untuk membaca hasil PCR, kamu harus mengetahui terlebih dahulu prosesnya. Berikut adalah proses untuk mengetahui infeksi virus corona melalui tes PCR seperti yang dilansir dari International Atomic Energy Agency.
1. Pengumpulan sampel
Sampel diambil dari bagian tubuh tempat virus berkumpul, seperti hidung atau tenggorokan. Kemudian sampel diberi beberapa larutan kimia yang menghilangkan zat seperti protein dan lemak yang hanya mengekstrak RNA yang ada di dalam sampel.
RNA ditranskipkan secara terbalik menjadi DNA menggunakan suatu enzim tertentu. Kemudian fragmen pendek DNA tambahan ditambahkan, hal ini dapat melengkapi bagian dari DNA virus yang ditranskripsikan.
Jika virus ada di dalam sampel, fragmen ini akan menempel pada bagian target DNA virus.
2. Menempatkan dalam mesin
Campuran tersebut kemudian ditempatkan dalam mesin RT-PCR. Mesin berputar melalui suhu yang dapat memanaskan dan mendinginkan campuran. Gunanya untuk memicu reaksi kimia tertentu yang membuat salinan baru yang identik dari bagian target DNA virus.
Salinan baru dari bagian DNA virus dibuat, label penanda menempel pada untaian DNA dan kemudian melepaskan pewarna fluoresen (pancaran sinar oleh suatu zat), yang diukur dengan mesin komputer dan disajikan pada layar.
Komputer melacak jumlah fluoresensi dalam sampel pada setiap siklus. Ketika tingkat fluoresensi tertentu terlampaui, hal ini mengaskan bahwa terdapat virus. Semakin sedikit siklus yang diperlukan untuk mencapai tingkat ini, maka semakin parah infeksi virusnya.
Proses pengujian PCR sendiri dapat memakan waktu biasanya 3-5 hari. Namun, dalam beberapa kasus hasil yang dikeluarkan dapat lebih cepat.
Cara baca hasil swab PCR
Test PCR memiliki 2 hasil, yaitu positif dan negatif. Berikut ini adalah apa yang akan kamu temukan pada hasil tes kamu:
Hasil tes positif
Hasil tes PCR yang positif menandakan bahwa kamu memiliki COVID-19. Banyak orang yang memiliki penyakit ini dalam kadar ringan dan dapat sembuh di rumah tanpa penanganan medis.
Oleh karena itu, jika kamu mendapati hasil tes kamu positif, segeralah menghubungi dokter atau satgas penanganan COVID-19 terdekat di wilayahmu.
Jika memang masih bisa ditangani di rumah, maka lakukanlah isolasi mandiri. Tidur di kamar terpisah, gunakan masker, bersihkan setiap permukaan yang kamu sentuh agar tidak menularkan pada orang lain di rumah.
Hasil tes negatif
Jika hasil tes PCR kamu negatif, bisa jadi ini menandakan bahwa kamu tidak memiliki COVID-19 di dalam tubuh ketika tes dilakukan.
Meskipun demikian, jangan senang dulu karena bisa jadi kamu terinfeksi SARS-CoV-2 tapi jumlah jumlah virusnya tidak cukup untuk bisa dideteksi oleh tes yang kamu jalani.
Misalnya, ini bisa terjadi ketika kamu baru saja terinfeksi tapi tidak belum ada gejala yang timbul. Atau bisa saja kamu memiliki COVID-19 lebih dari satu minggu sebelum tes dilakukan.
Perlu kamu pahami lagi bahwa hasil tes PCR yang negatif juga bukan berarti kamu terlindungi dari penyakit ini dalam waktu yang panjang. Pasalnya, kamu masih bisa terpapar COVID-19 setelah tes, terinfeksi dan menyebarkan virus SARS-CoV-2.
Berapa lama hasil tes PCR ini keluar?
Hasil tes PCR COVID-19 bervariasi. Paling cepat kamu dapat memperoleh hasilnya dalam waktu 24 jam setelah sampel diambil. Tapi ada juga yang bisa sampai beberapa hari, tergantung dari berapa lama sampel sampai laboratorium dan berapa banyak yang mengantre.
Baca juga: Tes PCR untuk COVID-19, Simak Begini Penjelasan Medisnya
Apa itu rapid test antibody?
Berbeda dengan PCR, rapid test merupakan metode deteksi virus corona yang hasilnya dapat diketahui selama 10-15 menit. Meskipun demikian, rapid test sendiri memiliki tingkat akurasi yang rendah. Jika hasil yang dikeluarkan positif, maka harus melakukan tes lanjutan lainnya.
Tes ini dilakukan dengan cara mengambil sampel darah untuk memeriksa kondisi antibodi di dalam tubuh seseorang. Sehingga nantinya hal ini dapat membantu untuk mengetahui reaksi tubuh seseorang dalam melawan virus.
Bagaimana cara membaca hasil rapid test antibody?
Hasil pada rapid test antibody digunakan untuk skrining antibodi IgG dan IgM terhadap SARS-CoV-2, umunya terdeteksi dalam darah beberapa hari setelah terpapar infeksi awal. Pada alat rapid test, terdapat 3 indikator, yakni C (control), IgG, dan IgM.
Immunoglobulin G (IgG) sendiri adalah antibodi yang terbentuk setelah sesorang terpapar oleh virus atau imunisasi. IgG biasanya membutuhkan waktu paling cepat 5-7 hari setelah sesorang terinfeksi.
Sedangkan immunoglobulin M (IgM) adalah antibodi yang bereaksi segera setelah seseorang terpapar oleh virus atau imunisasi. IgM biasanya langsung bereaksi sesaat setelah sesorang terinfeksi.
Berikut adalah penjelasan selengkapnya mengenai hasil rapid test, seperti yang dilansir dari fda.gov:
- IgG dan IgM positif: Garis berwarna merah di daerah kontrol (C) berubah dari biru menjadi merah, dan dua garis berwarna akan muncul di IgG dan IgM. Warna garis tidak harus sama. Ini menandakan hasinya positif untuk antibpdi IgG dan IgM
- IgG positif: Garis berwarna merah di daerah kontrol (C) berubah dari biru menjadi merah, dan garis berwarna muncul di wilayah uji IgG. Hasilnya adalah positif untuk antibodi IgG spesifik virus corona
- IgM positif: Garis berwarna merah di daerah kontrol (C) berubah dari biru menjadi merah, dan garis berwarna muncul di wilayah uji IgM. Hasilnya adalah positif untuk antibodi IgM spesifik virus corona
- Hasil negatif: Garis berwarna merah di daerah kontrol (C) berubah dari biru menjadi merah. Tidak ada garis yang muncul di wilayah uji IgG maupun IgM
Itulah informasi mengenai cara membaca hasil PCR dan rapid test. Diagnosis awal COVID-19 sangat penting untuk membantu pencegahan dan pengendalian pandemi ini.
Tak hanya itu, mengelakukan tes sejak dini dan mengetahui hasilnya dapat membantu mengontrol sumber infeksi dan serta membantu pasien untuk mencegah perkembangan penyakit.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!