Share This Article
Semenjak Badan Kesehatan Dunia (WHO) resmi menyatakan bahwa COVID-19 adalah pandemi global, berbagai penelitian telah dilakukan untuk menelaah apa saja gejala yang ditimbulkan oleh virus yang satu ini.
Hasilnya pun terus mengalami perkembangan. Jika semula penderita COVID-19 hanya dicirikan dengan gangguan pernapasan, semakin ke sini gejala yang muncul menjadi semakin beragam.
Baru-baru ini misalnya, sebuah penelitian menyebutkan bahwa cegukan menjadi salah satu gejala baru dari penyakit ini. Selain cegukan, ternyata masih ada beberapa gejala tak biasa lainnya yang perlu diwaspadai, lho.
Baca: 77 % Pasien COVID-19 Menderita Obesitas, Yuk, Intip 4 Cara Hindari Kelebihan Berat Badan
Penurunan fungsi penciuman dan perasa
Dilansir dari Healthline, beberapa ilmuwan di University of California, San Diego, Amerika Serikat, mempelajari laporan dari 59 penderita COVID-19 yang mereka teliti.
Di situ mereka menemukan, bahwa lebih dari dua pertiga respons yang diberikan, mencantumkan kehilangan rasa atau penciuman sebagai salah satu keluhan yang dirasakan.
Meski secara umum gejala tersebut juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti flu atau alergi musiman. Tetapi dalam beberapa kasus, perubahan sensorik seperti itu besar kemungkinan merupakan tanda terjadinya penyakit COVID-19.
Cegukan terus-menerus
Dilansir dari Oneindia, sebuah laporan kasus yang baru-baru ini diterbitkan dalam the American Journal of Emergency Medicine, menunjukkan bahwa cegukan bisa menjadi gejala tambahan dari COVID-19.
Hal ini ditemukan setelah dokter melakukan rontgen pada salah seorang pasien COVID-19, untuk memahami penyebab cegukan terus-menerus yang terjadi pada dirinya.
Hasilnya pada kedua paru-paru pasien tersebut ditemukan semacam kekeruhan yang tidak normal dan menyerupai area berkabut. Temuan tersebut menjadi pertanda bahwa telah terjadi semacam peradangan paru-paru yang mungkin telah memicu cegukan.
Pasien yang telah dinyatakan positif COVID-19 tersebut juga mengalami penurunan berat badan secara bertahap. Meski begitu hal ini belum diketahui apakah berkaitan atau tidak dengan penyakit COVID-19 yang dideritanya.
Benjolan kecil di lidah
Sebuah studi terbaru yang dilansir dari News-Medical, mengungkapkan bahwa virus COVID-19 Â juga dapat memicu munculnya ruam di dalam mulut. Hal ini ditemukan pada sejumlah pasien yang mengalami lesi seperti bintik-bintik kecil pada lidah mereka.
Studi yang dilakukan oleh para peneliti yang tergabung di dalam King’s College London dan British Association of Dermatologists tersebut, mengamati ratusan pasien di rumah sakit lapangan sementara di Madrid, Spanyol.
Usia rata-rata pasien adalah 56 tahun dan 58 persen di antaranya adalah wanita. Sekitar kurang dari setengah pasien menunjukkan manifestasi mukokutan atau infeksi akibat jamur pada tangan dan kaki.
Sementara seperempat sisanya mengalami ruam di dalam mulut, berupa benjolan kecil berwarna merah atau putih di lidah.
Diare, mual, muntah dan kehilangan nafsu makan yang parah
COVID-19 juga diketahui bisa menimbulkan gejala diare, mual, muntah dan kehilangan nafsu makan pada sejumlah pasien tua dan muda. Sebuah studi mengenai hal ini dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Stanford, Amerika Serikat.
Di situ ditemukan fakta bahwa hampir sepertiga dari 116 pasien yang terinfeksi virus COVID-19 melaporkan gejala gastrointestinal ringan.
Hal serupa juga sempat dilaporkan sebelumnya di China, di mana di antara sekitar 200 penderita COVID-19, lebih dari setengahnya mengalami diare, mual atau muntah.
Penggumpalan darah
Dilansir dari Aarp, beberapa penelitian menemukan bahwa sebanyak 30 persen orang dengan kasus COVID-19 yang parah, dapat mengalami komplikasi pembekuan darah.
Meski begitu, apa penyebab pasti yang ada di balik penggumpalan tersebut belum ditemukan secara pasti.
Gangguan tersebut bisa saja terjadi secara langsung disebabkan oleh virus COVID-19, maupun komplikasinya.
Baca juga: Jangan Dianggap Sepele, Kenali Penyebab Lidah Putih!
Kehilangan fungsi pendengaran
Para peneliti sedang mencari kemungkinan hubungan antara COVID-19 dan terjadinya gangguan pendengaran. Hal ini didorong adanya beberapa laporan yang mendokumentasikan masalah pendengaran pada pasien yang di saat yang sama juga didiagnosis penyakit COVID-19.
Seringkali masalah ini ditandai dengan keluhan tinitus, atau telinga berdenging. Virus ini juga pernah terdeteksi di telinga bagian tengah pasien COVID-19, seperti yang dilaporkan dalam JAMA Otolaryngology – Head and Neck Surgery.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!