Share This Article
Sudah setahun sejak kasus pertama COVID-19 teridentifikasi di Indonesia. Hingga kini, kasus positif COVID-19 sudah mencapai 1.347.026 per 2 Maret 2021. Sampai saat ini, pasien di Indonesia diobati dengan jenis-jenis obat COVID-19 direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Jenis-jenis obat COVID-19 tersebut mulai dari obat antivirus hingga vitamin. Namun, jenis-jenis obat itu tidak mengatasi COVID-19, melainkan membantu meringankan gejala COVID-19.
Jenis-jenis obat COVID-19 yang digunakan di Indonesia
Seperti yang tertulis di panduan BPOM tentang langkah strategis penanganan obat COVID-19, berikut obat-obatan yang dapat digunakan untuk pasien yang terkonfirmasi positif terpapar virus SARS-CoV-2.
BPOM menyusun Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia No. ISBN 978-602-415-009-9 yang dapat dijadikan acuan dan standar bagi tenaga kesehatan di seluruh Rumah Sakit Rujukan COVID-19 di Indonesia dalam tatalaksana atau manajemen terapi COVID-19.
Informatorium ini disusun berdasarkan tatalaksana atau manajemen terapi yang telah diimplementasikan di negara lain, seperti China serta di rumah sakit rujukan utama di Indonesia.
Berikut adalah daftar obat pada Informatorium tersebut:
Obat antivirus
- Klorokuin Fosfat
- Hidroksiklorokuin
- Favipiravir
- Lopinavir + Ritonavir
- Oseltamivir
- Remdesivir
Obat antibiotik
- Levofloksasin
- Meropenem
- Sefotaksim
- Azitromisin
Obat sistem saraf pusat golongan Benzodiazepin
- Midazolam
Obat tukak lambung (Proton pump inhibitor)
- Lansoprazole
Obat antidiare
- Loperamide hidroklorida
Pengencer dahak
- Asetilisistein
Obat Agonis Adrenoseptor β-2 Selective
- Salbutamol
Vitamin yang termasuk jenis-jenis obat COVID-19
- Asam askorbat
- α-Tokofe
Jenis-jenis obat lainnya, yang juga digunakan untuk pasien COVID-19
Dilansir dari Mayo Clinic, saat ini banyak obat sedang diuji untuk mengatasi COVID-19. Di saat pengujian obat yang tepat masih terus dilakukan, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), menyetujui jenis-jenis obat COVID-19 yang bisa digunakan selama penyembuhan.
Berikut adalah jenis-jenis obat yang dianggap potensial mengatasi COVID-19:
Obat antivirus
Salah satu yang diperbolehkan penggunaannya oleh FDA adalah Remdesivir. Selain itu, fafvipiravir dan merimepodib juga sedang diuji keefektivitasannya.
Kortikosteroid
Kortikosteroid deksametason adalah salah satu obat yang potensial untuk membantu pasien yang positif COVID-19. Selain deksametason, kortikosteroid lain yang bisa digunakan di antaranya seperti prednison, metilprednisolon atau hidrokortison.
Namun, pemberian obat ini ditujukan pada pasien yang menunjukkan gejala yang cukup parah. Karena pemberian obat ini mungkin berbahaya jika orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala yang cukup parah.
Obat anti-inflamasi
Penggunaan obat anti-inflamasi untuk mengobati atau mencegah disfungsi beberapa organ yang mungkin terpengaruh terkait infeksi yang ditimbulkan COVID-19.
Informasi terbaru jenis-jenis obat COVID-19
Seperti yang dijelaskan di awal, bahwa banyak obat yang masih diuji untuk mengetahui efeknya mengatasi gejala. Salah satu yang paling baru adalah penggunaan obat Bamlanivimab dan Etesevimab.
Pada 9 Februari 2021 lalu, FDA mengeluarkan izin penggunaan darurat kedua obat tersebut untuk pengobatan rawat jalan COVID-19. Obat tersebut dapat digunakan untuk pasien dengan gejala ringan hingga sedang yang berisiko tinggi berkembang menjadi penyakit parah.
Sebelumnya pada November 2020, FDA juga mengeluarkan izin penggunaan darurat obat Casirivimab dan Imdevimab. Obat ini dapat diberikan pada pasien dengan gejala ringan hingga sedang, usia dewasa dan pasien anak-anak berusia 12 tahun atau lebih dan berat setidaknya 40 kilogram.
Pengembangan jenis-jenis obat COVID-19
Menurut situs Covid19.go.id, pengobatan atau perawatan medis yang sebelumnya digunakan untuk mengobati pemyakit lahin, digunakan untuk menangani pasien COVID-19.
Sementara itu, perawatan lainnya terus dikembangkan untuk menemukan pengobatan terbaik. Indonesia dan di berbagai belahan dunia ikut mengembangkan perawatan untuk COVID-19.
“Sebagian menunjukkan efek positif, meskipun juga harus digunakan secara hati-hati sampai dengan dapat betul-betul dapat direkomendasikan aman dan efektif,” kata Wiku Adisasmito, sebagai juru bicara Satgas Penanganan COVID-19.
Saat ini, Indonesia masih terus melakukan pengembangan pengobatan COVID-19 yang melibatkan 5 asosiasi. Kelima asosiasi tersebut Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Persatuan Spesialis Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Persatuan Dokter Spesialis Anastesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) dan Persatuan Dokter Kardiovaskuler (PERKI).
Demikian informasi tentang jenis-jenis obat covid yang digunakan. Punya pertanyaan lebih lanjut? Konsultasikan melalui aplikasi Good Doctor.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!