Share This Article
Masker telah menjadi satu barang yang wajib dipakai ketika kamu beraktivitas di luar ruangan kala pandemi ini. Namun, jangan malas ganti atau cuci masker yang sering dipakai, karena ternyata masker bisa jadi sarang mikroba, lho!
Baca juga: CDC: Boleh Lepas Masker Usai Divaksin Penuh Asal Perhatikan Hal-hal Berikut Ini
Masker bisa jadi sarana tumbuh bakteri dan jamur
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh laboratorium Eurofins menunjukkan bagaimana bakteri, ragi dan jamur ditemukan di masker-masker yang digunakan dalam waktu yang lama. Penelitian mengkaji masker sekali pakai atau yang dapat dipakai berulang.
Kedua jenis masker dites ketika sudah dipakai selama 6 jam dan 12 jam lalu hasilnya dibandingkan. Tes dilakukan untuk menghitung jumlah bakteri, ragi dan jamur yang terdapat di dalam masker.
Jenis bakteri seperti Staphylococcus aureus yang kerap dikaitkan dengan infeksi kulit serta Pseudomonas aeruginosa yang sering menimbulkan ruam juga dicari oleh para peneliti. Namun hasilnya justru nihil.
Pada intinya, peneliti berkesimpulan jumlah bakteri yang terdapat di dalam masker yang dipakai hingga 12 jam lebih tinggi daripada yang dipakai 6 jam.
Secara lebih spesifik, masker yang dapat dipakai berulang mengandung bakteri lebih banyak daripada yang sekali pakai.
Kenapa masker bisa jadi sarang mikroba?
Masker yang dipakai dalam waktu panjang cenderung menjadi lembap dan hangat. Kondisi ini sangat kondusif untuk pertumbuhan mikroba. Meskipun, tidak seluruh mikroba yang ditemukan dalam penelitian ini berbahaya.
Faktanya, mikroba banyak ditemukan di mana-mana, baik itu lingkungan dan juga sistem pencernaan. Oleh karena itu, menemukan mikroba di masker bukanlah hal yang mengagetkan.
Oleh karena itu, penelitian ini pun perlu dikaji lebih jauh, terutama terkait seberapa jahat bakteri yang ditemukan dan bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.
Material masker juga berpengaruh
Dr Joel Lee, director School of Applied Science di Nanyang Polytechnic menyebut material masker juga memengaruhi kemampuan masker dalam menangkap bakteri. Dirinya menyebut masker sekali pakai atau yang berulang memiliki materi lapisan dalam yang berbeda.
“Lapisan dalam inilah yang kemungkinan jadi tempat bakteri dikeluarkan ketika batuk atau terisap dari udara yang kita hirup,” kata dia.
Pada masker sekali pakai, lanjut dia, lapisannya mampu menyaring bakteri lebih baik. Sementara masker berulang mengguanakn materi kain jahitan yang memiliki jeda lebih lebar sehingga proses penyaringannya lebih buruk.
Jadi, bagaimana aturan mengganti masker yang baik?
Idealnya, kamu harus memiliki dua masker yang dapat dipakai berulang kala pandemi. Dengan demikian, kamu memiliki satu masker siap pakai sementara yang lainnya sedang dicuci atau dibersihkan.
Selanjutnya, kamu tinggal melihat bagaimana gaya hidup dan jadwal berkegiatan kamu di luar ruangan. Karena hingga saat ini belum ada aturan baku mengenai berapa lama waktu yang tepat untuk memakai masker.
Jadi ketika kamu merasa masker kamu kotor, basah, rusak atau kamu menyentuh bagian dalamnya, maka kamu harus segera menggantinya dengan yang baru. Selalu bersihkan tangan sebelum memakai atau mengganti masker menggunakan sabun atau hand sanitizer.
Ketika kamu melepas masker untuk makan atau minum, maka masker lama itu harus segera diganti atau dibuang. Jangan lupa bersihkan dulu tangan kamu sebelum memakai masker baru ketika selesai makan nantinya.
Baca juga: 5 Tips Membuang Masker Sekali Pakai untuk Memutus Sebaran COVID-19
Bagaimana cara membersihkan masker?
Jika kamu menggunakan masker yang bisa dipakai berulang kali, segeralah cuci masker tersebut setelah dipakai.
Memakai masker saja bisa mengundang mikroba, pun demikian dengan membiarkannya tidak tercuci. Untuk itu, berikut ini adalah panduan menyimpan dan membersihkan masker sehabis dipakai:
Menyimpan masker
Jika masker kamu kotor atau basah karena pemakaian, maka simpanlah di tas plastik yang tertutup. Jika masker masih tergolong bersih, kamu bisa menempatkannya di tas kecil atau paper bag.
Jangan lupa untuk segera mencuci tangan atau membersihkan tangan dengan hand sanitizer ketika kamu menyentuh masker tersebut dan sebelum memakai masker baru.
Mencuci masker
Segera cuci masker ketika sudah sudah selesai dipakai, saat kotor atau setidaknya sehari sekali. Apabila kamu memakai masker sekali pakai, maka masker tersebut harus segera dibuang setelah dipakai.
Mencuci masker tidak terlalu repot, kamu bisa menggunakan mesin cuci dan menyertakannya dengan cucian rutin sehari-hari kamu. Gunakan detergen biasa pun tidak masalah untuk mencuci masker bekas pakai.
Jika mencucinya secara manual dengan tangan, maka cuci di air mengalir menggunakan sabun, kucek-kucek lalu segera bersihkan lagi di air mengalir agar tidak ada bekas sabun tersisa.
Demikianlah berbagai penjelasan tentang masker bekas pakai yang bisa mengundang mikroba. Selalu praktikkan kebersihan di tengah pandemi ini, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!