Share This Article
Penelitian dan pengamatan terkait virus corona beserta gejalanya terus dilakukan. Belum lama, muncul informasi mengenai mata merah yang disebut sebagai tanda infeksi virus corona.
Lalu benarkah demikian? Mari simak ulasan mengenai informasi mata merah sebagai tanda infeksi virus corona berikut ini!
Munculnya tanda mata merah pada pasien virus corona
Melansir CNN, pada 23 Maret silam seorang perawat di sebuah panti jompo di Kirkland, Washington, menyebut beberapa lansia yang terinfeksi virus corona mengembangkan sebuah gejala yang sama yakni mata merah.
Dua puluh sembilan orang yang terkait dengan panti jompo meninggal karena komplikasi virus corona, termasuk 18 penghuni panti jompo.
Terlepas dari pengamatan awal wabah COVID-19 di antara penghuni panti jompo di Kirkland, mungkin mata merah bukanlah gejala penyakit yang umum atau dapat diandalkan.
Tampaknya hubungan antara mata merah dan COVID-19 bukanlah fenomena yang tersebar luas dengan penyakit tersebut.
Baca Juga : Kasus Corona Tanpa Gejala Banyak Ditemukan, Seperti Apa Ciri-cirinya?
Kaitan mata merah dan tanda virus corona
COVID-19 dapat menyebabkan pink eye atau mata merah muda alias konjungtivitis. konjungtivitis adalah radang jaringan bening yang menutupi bagian putih mata dan lapisan dalam kelopak mata. Gejala konjungtivitis termasuk mata merah dan iritasi.
Virus dapat menyebar ke mata dengan menyentuh atau menggosok mata dengan jari yang terkontaminasi oleh virus corona.
Melansir American Academy of Ophthalmology, pasien yang menjalani pengobatan untuk konjungtivitis mungkin terinfeksi COVID-19 jika mereka juga menunjukkan gejala berikut:
- Demam
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Warna kebiruan pada bibir atau wajah
- Nyeri atau tekanan dada
- Menjadi sangat lelah atau merasa seperti akan pingsan jika kamu berdiri
- Kehilangan indera bau / rasa
- Merasakan kebingungan
Gejala virus corona lain yang mungkin tidak akan kamu temukan dengan alergi termasuk diare dan mual.
Baca Juga : Waspadai COVID Toe, 3 Tanda Kondisi Kulit yang Bisa Jadi Gejala Terpapar Corona
Perbedaan mata merah karena alergi dan tanda virus corona
Salah satu cara termudah untuk mengetahui perbedaan antara gejala alergi dan tanda virus corona adalah dengan memeriksa mata kamu.
Jika warnanya merah, berair dan gatal, ini mungkin merupakan tanda alergi. Tanda virus corona umumnya tidak menyebabkan mata gatal dan berair yang tidak nyaman.
Perbedaan utama lainnya antara gejala alergi musiman dan gejala virus corona adalah demam. Penderita alergi tidak menunjukkan gejala demam, sedangkan pasien virus corona sering mengalami gejala ini.
Baca Juga : Mata Merah Bukan Hanya soal Kelilipan, Ini Berbagai Penyebabnya hingga Indikasi Adanya Kondisi Serius
Penelitian terkait mata merah dan tanda virus corona
AAO mengutip beberapa penelitian yang diterbitkan baru-baru ini yang telah melihat kemungkinan hubungan antara konjungtivitis dan COVID-19.
1. Penelitian di China
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Medical Virology mengamati 30 pasien yang dirawat di rumah sakit di China untuk pengobatan COVID-19. Salah satu pasien teridentifikasi virus corona dalam sekresi mata.
Para peneliti mengatakan ini bisa berarti virus dapat menginfeksi konjungtiva dan menyebabkan konjungtivitis. Virus paling sering diidentifikasi dan ditularkan melalui selaput lendir.
2. Penelitian New England Journal of Medicine
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, para peneliti menemukan “conjunctival congestion” pada sembilan dari 1.099 pasien COVID-19.
Perlu dicatat bahwa mereka dengan “conjunctival congestion” hanya mewakili 0,8 persen dari kasus COVID-19 yang dikonfirmasi.
3. Penelitian dari JAMA Ophthalmology
Sementara itu, studi JAMA Ophthalmology yang diterbitkan 31 Maret 2020 menunjukkan 12 dari 38 pasien COVID-19 yang dirawat pada 9-15 Februari 2020, di sebuah rumah sakit di China memiliki gejala yang sesuai dengan konjungtivitis.
Untuk satu pasien, konjungtivitis adalah gejala pertama. Berdasarkan bukti awal ini, kelompok oftalmologi memperingatkan bahwa pasien dengan konjungtivitis “dapat mewakili kasus COVID-19”.
Oleh karena itu, dokter mata mungkin harus ikut menjadi penyedia layanan kesehatan pertama yang mengevaluasi pasien yang kemungkinan terinfeksi COVID-19.
Tanda konjungtivitis virus
Sebagaimana dijelaskan oleh Rumah Sakit Anak Rady-San Diego , virus adalah penyebab paling umum dari konjungtivitis.
Konjungtivitis virus dapat mempengaruhi kedua mata. Gejala biasanya berlangsung lima hingga tujuh hari dan meliputi:
- Kemerahan di bagian putih mata
- Kelopak mata bengkak
- Mata terasa seperti berpasir
- Mata berair
- Kotoran mata berair atau agak tebal, berwarna keputihan
Baca Juga : Jangan Mudah Percaya, 5 Informasi tentang Mata Merah Ini Ternyata Cuma Mitos!
Apa yang harus dilakukan jika mengalami mata merah?
Di tengah pandemi COVID-19 kewaspadaan memang harus ditingkatkan.
Jika kamu mengalami mata merah dan masih ragu ini tanda virus corona atau alergi bisa, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan.
1. Jangan panik!
Pertama-tama, jangan panik! Jika gejala alergi mata kamu tidak disertai dengan gejala utama virus corona (demam, masalah pernapasan yang serius, batuk, dan lain-lain yang disebutkan di atas), coba obati gejala alergi seperti yang biasa kamu lakukan.
2. Apabila disertai gejala virus corona, lakukan ini!
Jika gejala alergi mata kamu memang disertai gejala virus corona seperti yang disebutkan di atas, segera hubungi penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis.
Terutama jika kamu mengalami masalah pernapasan, nyeri atau tekanan dada, serta demam.
3. Jaga kebersihan mata!
Terakhir, jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan mata dan melakukan protokol kesehatan dengan disiplin.
Sering-seringlah mencuci tangan dengan benar, dan hindari menyentuh mata atau wajah dengan tangan untuk meminimalisir kontaminasi.
Meski bukan tanda utama virus corona, nyatanya mata merah dialami oleh beberapa pasien positif COVID-19. Jadi tingkatkan kewaspadaan sejak dini ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!