Share This Article
Menggunakan masker secara tidak langsung mengubah perilaku orang dalam menjaga jarak. Masker seolah menjadi alarm visual untuk orang menjaga jarak aman mereka.
Kondisi tersebut bukan hanya sebuah opini, tapi sebuah sosial eksperimen kesehatan memang sudah membuktikannya. Sosial eksperimen itu dilakukan oleh Massimo Marchiori dan hasilnya telah dipublikasikan di arXiv.org.
Sosial eksperimen dengan dan tanpa masker
Studi sosial eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui seberapa penting efek dari mengenakan masker terkait kesehatan masyarakat, politik dan hubungan ras.
Menggunakan sebuah sabuk dengan sensor jarak, peneliti mencari tahu kaitan pengguna masker dengan ketaatan menjaga jarak. Penelitian ini dilakukan lebih dari dua bulan di Italia.
Hasilnya, orang cenderung mengabaikan protokol menjaga jarak dengan orang yang tak memakai masker. Sementara ketika bertemu atau melihat orang memakai masker, orang cenderung menjadi lebih menjauh.
Ini mengungkapkan bahwa selama pandemi, ternyata orang-orang tidak benar-benar menerapkan social distancing di setiap waktu.
“Semua orang berbicara tentang menjaga jarak, tetapi tidak ada yang benar-benar mengukur jarak tersebut,” ” kata Marchiori dikutip dari Cleveland.
Penelitian yang menunjukkan masker berpengaruh pada penerapan menjaga jarak
Marchiori mengumpulkan data lebih dari 12.000 pertemuan dengan orang lain. Ia menggunakan beberapa kondisi. Seperti memakai masker medis, masker kain, masker kain, masker medis dan goggles.
Marchiori kemudian berjalan-jalan di sekitar Venesia di selama masa pandemi. Dari hasil sensor diketahui bahwa orang cenderung mendekat saat ia tidak memakai masker.
Tetapi ketika memakai masker, orang-orang terlihat lebih jauh, hampir dua kali lebih jauh dibanding saat ia tidak memakai masker.
Mengapa orang cenderung tidak memedulikan jarak saat orang tak pakai masker?
Karena dengan masker menutupi wajah, menutupi senyum dan mengurangi kemampuan orang mengenali kenalannya. Hal ini yang kemudian memberi jarak antar orang.
Sementara tanpa masker, orang bisa mengenali wajah, melihat senyum, rasa akrab timbul. Karena itu lebih memungkinkan orang berkomunikasi lebih akrab.
“Karena masker membatasi bagian wajah yang terlihat, dan membuat seseorang lebih sulit untuk berkomunikasi, kata Cassi Pittman Claytor, seorang profesor sosiologi di Case Western Reserve University.
Memakai masker bukan hanya mencegah virus menyebar
Penggunaan masker di masa pandemi bertujuan untuk mencegah masuknya virus melalui sistem pernapasan bagi mereka yang sehat.
Di lain sisi, bagi mereka yang terinfeksi, menggunakan masker bisa membantu mencegah virus menyebar saat mereka bicara, batuk atau saat membuka mulut.
Karena itu sesuai dengan sebuah analisis yang dipublikasikan di The Lancet, berdasarakan tinjauan dari 172 penelitian di seluruh dunia, penggunaan masker terbukti menghasilkan pengurangan besar dalam risiko infeksi.
Sekarang, penggunaan masker terbukti memiliki peran lain. Bukan cuma mencegah penyebaran virus, tetapi juga membantu orang taat untuk menjaga jarak.
Menjaga jarak selama pandemi
Kenapa menjaga jarak juga dianggap penting selama pandemi? Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), COVID-19 menyebar di antara orang-orang yang melakukan kontak dekat untuk waktu yang lama.
Penyebaran terjadi ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, bicara dan droplet dari mulut mereka masuk atau terhirup oleh orang-orang di sekitarnya.
Karena ada beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala atau orang tanpa gejala (OTG), karena itu dia mungkin menulari orang lain. Apalagi jika orang tersebut tidak menjaga jarak dan tidak memakai masker.
Karena itu, penting untuk menggunakan masker dan tetap menjaga jarak sosial dengan orang-orang di sekitar. Jarak aman yang perlu dilakukan menurut CDC sekitar 2 meter atau 6 kaki. Itu pun tetap harus menggunakan masker.
Dari penelitian di atas diketahui memakai masker membuat orang cenderung menjaga jarak aman mereka, dan hal tersebut memang harus dilakukan selama pandemi berlangsung.
Jangan lupa juga rajin cuci tangan dengan air mengalir dan sabun untuk menghindari penyebaran COVID-19, walaupun kamu sudah menerima vaksin.
Demikian informasi seputar penelitian penggunaan masker dapat membantu orang mematuhi protokol kesehatan menjaga jarak di Venesia.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!