Share This Article
Pembahasan mengenai apa itu badai sitokin kembali mencuat pasca kabar meninggalnya suami dari Joanna Alexandra, Raditya Oloan.
Raditya Oloan yang sudah sembuh dari infeksi COVID-19 kondisinya semakin menurun dan disebut karena mengalami badai sitokin.
Berita terbaru, selebriti Indinesia, Deddy Corbuzier, pun pernah berjuang melawan badai sitokin.
Apa itu badai sitokin?
Badai sitokin adalah reaksi kekebalan yang parah ketika tubuh melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam darah terlalu cepat. Sitokin adalah protein yang diproduksi oleh sel, dan berfungsi sebagai pembawa pesan molekuler antar sel.
Sitokin memainkan peran penting dalam respons imun normal, tetapi melepaskan sejumlah besar sitokin dalam tubuh sekaligus bisa menjadi berbahaya.
Badai sitokin dapat terjadi akibat infeksi, kondisi autoimun, atau penyakit lainnya termasuk yang dialami Raditya Oloan yakni paparan COVID-19.
Badai sitokin dan sindrom pelepasan sitokin adalah sindrom inflamasi sistemik yang mengancam jiwa para penderitanya.
Cara kerja sitokin dalam tubuh
Setiap kali tubuh yang sehat melawan infeksi, ada respons sistem kekebalan alami yang terjadi. Cara kerja sistem kekebalan termasuk rumit karena ada berbagai jenis sel kekebalan dan protein melakukan tugas yang berbeda.
Sitokin adalah salah satu protein tersebut. Kerja sitokin ini pada dasarnya memberi sinyal pada sistem kekebalan untuk mulai melakukan tugasnya. Sel melepaskan sitokin ke dalam sirkulasi darah atau langsung ke jaringan.
Sitokin menemukan sel kekebalan yang dirancang untuk ditargetkan dan diikat ke reseptor sel. Interaksi ini memicu atau merangsang respons spesifik oleh sel target.
Semua proses ini adalah normal, namun terlalu banyak sitokin yang dilepaskan dapat menciptakan tingkat peradangan yang tinggi. Kondisi ini pun dapat berakibat fatal.
Badai sitokin pada pasien COVID-19
Infeksi COVID-19 disertai dengan respons inflamasi yang agresif dengan pelepasan sejumlah besar sitokin pro-inflamasi dalam peristiwa yang dikenal sebagai cytokine storm atau badai sitokin.
Respons imun terhadap virus SARS-CoV-2 bersifat hiperaktif yang mengakibatkan reaksi inflamasi yang berlebihan.
Beberapa studi menganalisis profil sitokin dari pasien COVID-19 menyebut bahwa badai sitokin berkorelasi langsung dengan cedera paru, kegagalan multi-organ, dan prognosis yang kurang baik dari infeksi COVID-19 yang parah.
Cedera paru merupakan salah satu konsekuensi dari badai sitokin yang dapat berkembang menjadi cedera paru akut atau ARDS yang lebih parah. ARDS yang menyebabkan tingkat saturasi oksigen rendah adalah penyebab utama kematian pada COVID-19.
Diagnosis badai sitokin
Melansir Health, tidak ada cara untuk menguji apakah seseorang mengalami badai sitokin atau tidak, meskipun pemeriksaan darah dapat memberi petunjuk kepada dokter bahwa respons hiper-inflamasi sedang terjadi.
Atau, dokter akan melihat bagaimana kondisi pasien secara individu, seperti jika mereka terus mengalami kesulitan bernapas meskipun menerima oksigen. Itu mungkin berarti tubuh mereka ‘dibanjiri’ sitokin.
Gejala badai sitokin
Badai sitokin adalah kondisi kritis yang mengancam jiwa yang membutuhkan perawatan intensif dan memiliki angka kematian yang cukup tinggi.
Melansir Frontiers in Immunology, badai sitokin ditandai dengan:
- Gambaran klinis dari peradangan sistemik yang luar biasa
- Hyperferritinemia
- Ketidakstabilan hemodinamik
- Kegagalan multi-organ
- Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan kematian
Badai sitokin bisa parah atau mengancam nyawa dan menyebabkan kegagalan banyak organ yang disebut dengan hypercytokinemia.
Penanganan badai sitokin
Sejauh ini ada beberapa jenis intervensi yang dilakukan pada pasien yang terkena badai sitokin, seperti intubasi ventilator dan oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO).
Selain itu ada juga dokter yang menggunakan obat penghambat interleukin-6 atau penghambat IL-6. Jenis obat ini memblokir sitokin spesifik yang terkait dengan peradangan.
Laporan kasus di Prancis dan Tiongkok tampaknya menunjukkan bahwa pasien terbantu oleh obat-obatan tersebut. Badai sitokin tampaknya menjadi salah satu penyebab umum kematian dalam pandemi COVID-19.
Pendekatan terapeutik untuk mengelola badai sitokin COVID-19 dapat memberikan jalan untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas terkait COVID-19 dan menjadi fokus penelitian yang akan datang.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!