Share This Article
Pandemi COVID-19 belum selesai, akan tetapi sudah ada peringatan tentang adanya potensi pandemi baru. Potensi tersebut berasal dari penyakit yang sementara ini diberi nama disease X.
Tanda tanya tentang disease X ini muncul saat seorang pasien di Kongo, Afrika menunjukkan gejala awal demam berdarah. Tapi kemudian pasien tersebut dirujuk untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti Ebola.
Dari dugaan ebola menjadi dugaan disease X
Dilansir dari CNN, kondisi pasien yang disebutkan sebelumnya membuat ilmuwan bertanya-tanya, bagaimana jika pasien tersebut adalah pasien nol dari disease X. Lantaran hasil tes ebolanya negatif, walaupun menunjukkan kasus yang mirip dengan ebola.
Pertanyaan yang berkembang berikutnya adalah bagaimana jika penyakit baru ini dapat melanda dunia secepat COVID-19 dan memiliki tingkat kematian 50 hingga 90 persen seperti ebola?
Masih dari laman yang sama, dokter yang menangani pasien tersebut mengungkapkan bahwa ada rasa takut dan siaga jika benar adanya disease X. “Kami semua pasti takut,” ujarnya.
“Ebola awalnya tidak diketahui. COVID juga awalnya tidak diketahui. Kita semua harus takut dengan kemungkinan adanya penyakit baru,” ungkap sang dokter yang bernama Dadin Bonkole itu.
Pemeriksaan pada pasien tersebut masih terus dilakukan. Karena dicurigai adanya kemunculan penyakit baru. Setelah pengamatan beberapa waktu pun belum ada kepastian mengenai penyakit yang dialami pasien tersebut.
Pasien tersebut merupakan seorang wanita yang telah memiliki anak. Anak-anak ikut bersamanya selama dalam masa pemantauan medis.
Sekilas tentang ebola
Sebelum ditemukan dan dinamai ebola, penyakit ini menjadi wabah misterius yang mematikan, yang kebanyakan terjadi di benua Afrika. Kenapa disebut misterius, karena saat itu ilmuwan belum mengetahui awal mula munculnya virus ini.
Kemudian, ketika penyakit ini pertama kali mewabah pada 1976, ilmuwan mempelajari ribuan hewan, serangga dan tumbuhan untuk mencari sumbernya. Diketahuilah jika virus ini menular dari hewan liar ke manusia dan penularan menjadi berkembang antara manusia ke manusia.
Ada sekelompok virus dalam genus ebolavirus yang menyebabkan infeksi ebola. Dari sekelompok virus itu hanya empat yang menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu virus ebola, Sudan, Hutan taï dan Bundibugyo.
Orang yang terpapar virus akan melalui masa inkubasi mulai dari 2 hingga 21 sampai gejala timbul. Gejala berupa:
- Demam
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
Ini diikuti oleh:
- Muntah
- Diare
- Ruam
- Gejala gangguan fungsi ginjal dan hati
- Dalam beberapa kasus, baik perdarahan internal maupun eksternal (misalnya, dari gusi, atau darah di feses)
- Jumlah sel darah putih dan trombosit yang rendah serta peningkatan enzim hati
Pengembangan obat dan vaksin masih terus dilakukan untuk mengatasi wabah ebola yang kemungkinan masih akan terjadi. Vaksin rVSV-ZEBOV adalah vaksin terbaru yang digunakan untuk mengatasi wabah ebola 2018-2019 yang berlangsung di RD Kongo.
Jadi apa itu disease X?
Disease X adalah hipotesis dari para ilmuwan. Saat ini bisa disebut jika penyakit ini disebabkan oleh patogen X. Patogen sendiri adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Patogen juga disebut sebagai mikroorganisme parasit.Â
Meski belum diketahui pasti, disease X ini sudah masuk ke dalam daftar prioritas penyakit untuk dikembangkan risetnya oleh WHO. Selain disease X, ada sederet penyakit lain seperti COVID-19, Ebola, MERS-CoV, SARS, Zika, dan beberapa penyakit lainnya.
Penyakit ini dimasukkan ke dalam daftar karena dianggap berpotensi menimbulkan risiko besar pada kesehatan manusia. Dengan kata lain, meskipun belum diketahui dengan pasti, tapi pengembangan mengenai penyakit ini terus dilakukan.
Ini sebagai strategi dan rencana kesiapsiagaan jika memang terjadi akan mempercepat ketersediaan tes, vaksin dan obat-obatan yang efektif untuk menyelamatkan nyawa serta mencegah krisis skala besar.
Seperti halnya ebola yang awalnya misterius, para ilmuwan kali ini berharap lebih siap jika disease x yang masih belu diketahui ini benar-benar ditemukan dan berpotensi menjadi pandemi yang menyerang dunia.
Apa kata ahli tentang disease X?
Perkiraan tentang adanya penyakit baru atau yang dilabeli disease X bukanlah hal baru. Seperti halnya saat ebola menyerang. Sebelum dinamai dan diketahui, ebola juga ancaman yang tidak terdeteksi. Sampai akhirnya ditemukan oleh Professor Jean-Jacques Muyembe Tamfum.
Sejak Professor Jean-Jacques Muyembe Tamfum yang menemukan ebola pada 1976, ia kemudian menjadi salah satu orang yang ada di garda depan dalam penelitian kemungkinan adanya penyakit baru.
Karena itu, dia pun memberi pandangan tentang disease X yang disebut-sebut akan menjadi pandemi berikutnya. “Kita sekarang ada di dunia di mana patogen baru mungkin akan keluar,” ujarnya dilansir dari CNN. Menurutnya, itu dapat menjadi ancaman bagi kemanusiaan.
Profesor Muyembe juga memperingatkan bahwa nantinya memungkinkan muncul lebih banyak penyakit yang berpindah dari hewan ke manusia. Hal ini merujuk dari beberapa penyakit yang memang sudah terjadi dan berawal dari hewan ke manusia.
Misalkan HIV yang muncul dari simpanse dan kemudian bermutasi. Atau penyakit-penyakit lain seperti demam kuning, rabies dan lyme, termasuk penyakit dari hewan ke manusia.
Bagaimana mengantisipasi disease X?
Dibentuknya sistem peringatan dini adalah salah satu cara mengantisipasi penyebaran jika disease X benar-benar ditemukan. Itu sebabnya WHO memasukkan disease X ke dalam daftar penyakit yang diprioritaskan untuk dikembangkan penelitiannya.
Sementara itu, Profesor Muyembe tetap bekerja di Institut National de la Recherche Biomédicale (INRB) untuk mengembangkan penemuan jika terjadi penyakit baru atau disease X.
Di INRB, terdapat unit yang bekerja mencari virus yang tidak dikenal sebelumnya yang berpotensi menjadi pandemi. Mereka disebut ujung tombak untuk melacak tanda-tanda penyakit menular berikutnya.
Demikian informasi tentang disease X yang diprediksi akan menjadi pandemi berikutnya menyusul COVID-19.
Pastikan untuk mengecek kesehatan kamu dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.