Share This Article
Selama ini, tes polymerase chain reaction (PCR) untuk pemeriksaan COVID-19 dilakukan dengan cara mengusap bagian belakang hidung atau tenggorokan untuk mengambil sampel lendir. Belakangan ini, muncul satu metode tes PCR yang dinilai lebih ‘ramah pasien’, yaitu dengan cara kumur.
Lantas, seperti apa sih sebenarnya tes PCR kumur itu? Apakah efektif dalam mendeteksi virus Corona di dalam tubuh? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Baca juga: Mengenal Tes Serologi Berbasis Laboratorium untuk COVID-19
Mengenal tes PCR kumur
Tes PCR kumur sebenarnya masih mengambil spesimen tertentu di dalam tubuh untuk diperiksa. Namun, bukan dengan cara usap (swab), melainkan memasukkan saline (larutan garam) ke pangkal mulut sekitar tenggorokan.
Cara ini bukanlah sesuatu yang baru. Beberapa bulan lalu, Dewan Riset India telah menyetujui penggunaan metode ini dalam mengambil spesimen yang ada di tenggorokan. Cara ini dianggap lebih mudah, karena bisa dilakukan secara mandiri.
Dengan kata lain, tidak diperlukan petugas kesehatan untuk mengambil spesimen tersebut. Dr. Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan, menjelaskan, pemeriksaan PCR metode ini bukanlah jenis tes baru, tapi caranya yang berbeda, tidak perlu colok hidung.
Sampel atau spesimen yang didapat dari hasil kumur akan diperiksa menggunakan alat yang masih sama seperti PCR usap.
Bagaimana dengan di Indonesia?
Di Indonesia, tes PCR dengan cara ini menggunakan produk bernama Bio Saliva, hasil kerja sama antara PT Bio Farma dan GSI (genomik solidaritas Indonesia) Laboratorium.
Selain itu, Kemenkes juga disebut telah mengeluarkan izin edar PCR kumur Bio Saliva pada April lalu. Meski begitu, saat ini metode tersebut belum diterapkan, karena masih dilakukan uji validasi guna memastikan sensitivitas dan kestabilan produk.
Untuk saat ini, PCR kumur baru bisa digunakan sebagai media skrining COVID-19 secara terbatas. Untuk penggunaan dalam hal pengambilan keputusan atau rujukan COVID-19 masih menunggu hasil uji validasi.
Efektivitas tes PCR kumur
Tes PCR kumur disebut-sebut memiliki efektivitas di atas 90 persen. Menurut Bambang Heryanto, Corporate Secretary PT Bio Farma, metode tersebut mempunyai sensitivitas hingga 93,57 persen dan mampu mendeteksi angka CT sampai 40.
Tak hanya itu, Bambang juga mengklaim bahwa produk PCR Bio Saliva punya kemampuan mendeteksi hingga 10 varian virus Corona. Mulai dari varian Alfa, Beta, Gamma, Delta, Kappa, Eta, Iota, Epsilon, Lambda, dan varian asal Indonesia (B1466.2).
Jika sudah digunakan secara menyeluruh, tes PCR kumur diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan kapasitas tracing secara nasional. Sebab, metode ini bisa digunakan untuk semua kalangan, dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia).
Baca juga: Apa Arti Nilai CT pada Hasil Tes PCR COVID-19? Ini Penjelasannya!
Bagaimana cara melakukannya?
Berbeda dengan tes swab PCR nasofaring yang menurut sebagian orang menyakitkan, tes PCR kumur relatif lebih mudah dilakukan. Peralatan (kit) PCR kumur dilengkapi dengan tabung yang berisi saline (larutan garam). Larutan itu perlu dimasukkan ke dalam mulut lalu kumur-kumur selama 15 detik.
Setelah itu, seseorang harus meludahkan kembali cairan tersebut ke dalam tabung yang sama. Nah, cairan itu akan diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Hasilnya bisa keluar sekitar dua sampai tiga jam, tidak perlu menunggu hingga seharian.
Hal yang perlu diperhatikan
Dikutip dari laman University of Arizona, orang yang akan menjalani PCR kumur harus berpuasa atau tidak memasukkan apa pun ke dalam mulutnya selama 30 menit sebelum tes dimulai. Beberapa pantangan tersebut meliputi:
- Makan
- Minum
- Menggunakan obat kumur
- Mengunyah permen karet
- Merokok.
Nah, itulah ulasan tentang tes PCR kumur yang diharapkan dapat menggantikan tes usap atau swab karena pelaksanaannya dianggap lebih ramah pasien. Untuk membantu memutus rantai penularan virus Corona, selalu terapkan protokol kesehatan di mana pun kamu berada, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!