Share This Article
Mengobati corona saat isolasi mandiri perlu diketahui untuk mengurangi gejala dengan cepat dan tepat. Perlu diketahui, mayoritas orang yang terinfeksi virus corona mengalami penyakit ringan atau asimtomatik yang dapat diobati di rumah.
Ya, kebanyakan orang sembuh dari COVID-19 tanpa memerlukan perawatan di rumah sakit.
Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai cara mengobati corona saat isolasi mandiri yuk simak penjelasan berikut!
Baca juga: Alergi Terhadap Obat dan Makanan, Apakah Boleh Divaksin COVID-19?
Bagaimana cara mengobati corona saat isolasi mandiri?
Dilansir NHS, orang yang terkena infeksi virus corona atau COVID-19 kebanyakan merasa lebih baik dalam beberapa pekan. Karena itu, kamu mungkin menjaga diri sendiri di rumah selama masa pemulihan.
Beberapa cara mengobati corona saat isolasi mandiri di rumah antara lain sebagai berikut:
Jaga diri sendiri
Cara mengobati corona saat isolasi mandiri yang dapat dilakukan pertama kali adalah merawat atau menjaga diri sendiri. Sama seperti virus lainnya, menjaga diri sendiri sangat penting untuk pemulihan.
Tips menjaga diri sendiri yang dapat diikuti, berupa:
- Minum banyak cairan. Minumlah air yang cukup agar urine tidak menjadi pucat dan berwarna bening.
- Hindari alkohol. Minuman beralkohol bisa membuat kamu lebih dehidrasi. Selain itu, ada pula bukti bahwa orang dengan infeksi COVID-19 rentan mengalami kerusakan hati yang dapat diperburuk dengan minum alkohol.
- Banyak istirahat. Penderita COVID-19 harus mengisolasi diri di rumah jika mengalami gejala corona dan hindari aktivitas berat saat merasa tidak sehat.
Konsumsi obat sesuai anjuran tenaga medis
Saat ini, belum ada obat yang spesifik dapat menyembuhkan COVID-19. Tujuan dari pengobatan sendiri adalah untuk mengelola dan mengurangi gejala sampai kamu sembuh.
Beberapa pengobatan yang bisa digunakan, seperti berikut ini:
Obat penghilang rasa sakit
Cara mengobati corona saat isolasi mandiri adalah mengonsumsi obat penghilang rasa sakit.
Untuk sebagian besar infeksi virus, termasuk flu dan pilek, obat penghilang rasa sakit sederhana seperti parasetamol dan NSAID atau obat antiinflamasi non steroid seperti ibuprofen sangat direkomendasikan.
Pada gelombang pertama pandemi, sempat muncul kekhawatiran tentang kemungkinan hubungan antara penggunaan NSAID dan perkembangan infeksi yang parah. Namun, nyatanya hal ini tidak benar sama sekali.
Untuk itu, penderita COVID-19 dapat menggunakan parasetamol atau ibuprofen saat mengobati diri sendiri, seperti demam dan sakit kepala. Beberapa obat ini bisa kamu temukan dengan mudah di apotek.
Steroid inhaler
Mengobati corona saat isolasi mandiri bisa dilakukan dengan menggunakan steroid inhaler atau budesonide, terutama untuk orang yang berisiko tinggi.
Beberapa orang dengan virus corona yang berisiko lebih tinggi terkena sakit parah mungkin diresepkan budesonide untuk membantu meringankan gejala. Gunakan obat ini hanya dengan resep dokter, ya.
Konsumsi vitamin C
Vitamin C dapat mendukung aktivitas sel kekebalan tubuh, terutama ketika bekerja lebih dari yang seharusnya selama wabah COVID-19.
Ilmuwan makanan, Asli Elif Tanugur, merekomendasikan untuk konsumsi vitamin C, disertai dengan diet sehat yang kaya akan sayuran dan buah segar.
Kapan harus menghubungi dokter?
Gejala COVID-19 umumnya mulai muncul 2 hingga 14 hari setelah bersentuhan dengan virus. Sementara itu, kebanyakan orang yang mengalami infeksi ringan dapat sembuh dalam waktu 2 pekan.
Untuk kasus yang lebih parah, gejala COVID-19 cenderung berlangsung 3 hingga 6 pekan.
Bicaralah dengan dokter tentang seberapa lama kamu harus mengisolasi diri jika mengalami gejala. Penderita COVID-19 sudah dapat meninggalkan isolasi jika:
- Tidak mengalami demam selama 3 hari
- Gejala pernapasan, seperti batuk atau sesak napas sudah lebih baik
- Memiliki hasil tes COVID-19 negatif setidaknya 10 hari sejak gejala
Namun, apabila kamu memiliki gejala yang semakin parah maka segera dapatkan perawatan medis bersama dokter di rumah sakit.
Beberapa gejala yang dimaksud, seperti kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan di dada, kebingungan atau kantuk parah, dan warna biru di bibir atau wajah.
Baca juga: Apakah Masker Duckbill Bisa Dicuci? Yuk Simak Penjelasannya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!