Share This Article
Pada 13 Januari 2021 lalu, Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksin virus COVID-19.
Setelah itu, secara bertahap seluruh rakyat Indonesia juga akan mendapatkan giliran vaksinasi. Lalu, setelah semua orang divaksin, apa itu artinya kita bisa bebas berkeliaran tanpa masker?
Ternyata, meski vaksin sudah ditemukan, kita masih harus disiplin menerapkan protokol kesehatan lho. Bahkan masih harus pakai masker selama 4 tahun ke depan! Ini alasannya!
Apakah harus memakai masker walau sudah divaksin?
Para ahli menyarankan bagi orang yang telah divaksin tetap memakai masker. Melansir CDC, saat ini para ahli perlu memahami lebih lanjut tentang perlindungan yang diberikan vaksin COVID-19 sebelum benar-benar memberikan keputusan kapan kita bisa melepas masker.
Faktor lain, termasuk berapa banyak orang yang divaksinasi dan bagaimana virus menyebar di masyarakat, juga akan mempengaruhi keputusan ini. Ahli juga belum menemukan kepastian soal vaksin akan mencegah kamu menyebarkan virus COVID-19 ke orang lain.
Sementara para ahli mempelajari lebih lanjut tentang perlindungan yang diberikan vaksin COVID-19 dalam kondisi nyata di lapangan. Sebab, penting bagi semua orang untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk membantu menghentikan pandemi ini.
Baca Juga : Mengapa Ibu Hamil Bukan Prioritas untuk Divaksin COVID-19? Begini Penjelasannya!
Sampai kapan kita harus pakai masker?
Meski vaksin sudah ditemukan, belum berarti pandemi akan langsung berakhir. Ada masa di mana kita harus menunggu dan melihat efektivitas vaksin menekan penyebaran virus corona.
Jadi, sampai WHO dan pemerintah menyatakan pandemi berakhir, kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan, termasuk memakai masker.
Melansir Detik, pakar imunologi Universitas Airlangga, Dr dr Agung Dwi Wahyu Widodo MSi MKedKlin SpMK menyebut kita setidaknya masih harus menggunakan masker selama 4 tahun ke depan.
Baca Juga : Terdaftar sebagai Penerima Vaksin COVID-19? Pahami Alur Layanannya Berikut Ini!
Ini 5 alasan kenapa harus tetap pakai masker meskipun sudah mendapat vaksin
Melansir MedScape, berikut beberapa alasan kuat kenapa kamu harus tetap mengenakan masker setelah mendapat vaksin.
1. Belum ada vaksin yang 100 persen efektif
Uji klinis besar menemukan bahwa dua dosis vaksin dari Moderna dan Pfizer-BioNTech mencegah 95 persen penyakit yang disebabkan oleh virus corona. Sementara hasil tersebut mengesankan, 1 dari 20 orang tidak terlindungi.
Dr. Preeti Malani, kepala petugas kesehatan di Universitas Michigan mencatat bahwa vaksin diuji dalam uji klinis terkontrol di pusat medis terkemuka, dalam kondisi optimal. Di dunia nyata, vaksin biasanya sedikit kurang efektif.
Ilmuwan menggunakan istilah khusus untuk menggambarkan fenomena tersebut. Mereka menyebut perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin dalam uji klinis sebagai “efficacy” atau “kemanjuran”. Sedangkan kekebalan yang sebenarnya terlihat pada populasi yang divaksinasi adalah “efektivitas”.
Efektivitas vaksin COVID-19 dapat dipengaruhi oleh cara penanganannya, kata Malani. Materi genetik yang digunakan dalam vaksin mRNA – dibuat dengan messenger RNA dari virus corona sangat rapuh sehingga harus disimpan dan diangkut dengan hati-hati.
2. Vaksin tidak memberikan perlindungan langsung
Malani mengingatkan, bahwa tidak ada vaksin yang langsung efektif. Sistem kekebalan membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk membuat antibodi yang memblokir infeksi virus.
Vaksin COVID-19 akan memakan waktu sedikit lebih lama daripada inokulasi lain, seperti suntikan flu. Sebab untuk vaksin COVID-19 biasanya akan diberikan 2 kali suntikan dengan rentang waktu beberapa minggu.
Dengan kata lain, perlindungan penuh tidak akan terjadi sampai lima atau enam minggu setelah pemberian vaksin pertama. Jadi, seseorang yang divaksinasi pada tanggal 1 Januari 2021 tidak akan terlindungi sepenuhnya sampai tiba Hari Valentine.
Baca Juga : 5 Hal yang Harus Dilakukan setelah Disuntik Vaksin COVID-19, Apa Saja?
3. Vaksin COVID-19 juga tidak mencegah kamu menyebarkan virus
Menurut ahli, vaksin diyakini dapat memberikan dua tingkat perlindungan. Vaksin campak mencegah virus menyebabkan infeksi, jadi orang yang divaksinasi tidak menyebarkan infeksi atau mengembangkan gejala.
Kebanyakan vaksin lain, termasuk vaksin flu mencegah orang menjadi sakit tetapi tidak mencegah orang menjadi terinfeksi atau menularkan virus ke orang lain.
Sementara vaksin COVID-19 jelas mencegah penyakit, para peneliti membutuhkan lebih banyak waktu untuk mencari tahu apakah mereka juga mencegah penularan.
Sampai peneliti bisa menjawab pertanyaan itu, memakai masker adalah cara teraman bagi orang yang divaksinasi untuk melindungi orang di sekitar mereka dari penularan virus.
4. Masker melindungi orang dengan sistem kekebalan yang terganggu
Orang dengan kanker sangat berisiko tertular COVID-19. Studi menunjukkan mereka lebih mungkin terinfeksi dan meninggal karena virus corona dibandingkan yang lain, tetapi mungkin tidak dilindungi oleh vaksin.
Beberapa pasien kanker paru-paru kurang mampu melawan pneumonia, sementara mereka yang menjalani kemoterapi atau pengobatan radiasi telah melemahkan sistem kekebalan.
Leukemia dan limfoma menyerang sel kekebalan secara langsung, yang membuat pasien lebih sulit melawan virus. Dokter tidak tahu banyak tentang bagaimana orang dengan kanker akan menanggapi vaksin, karena mereka dikeluarkan dari uji coba acak vaksin.
Meskipun vaksin tampak aman, penelitian sebelumnya dengan vaksin lain meningkatkan kekhawatiran bahwa pasien yang mengalami penurunan sistem imun. Termasuk pasien kanker, mungkin tidak meningkatkan respons imun sebaik pasien yang sehat.
Selain pasien kanker, orang dengan gangguan imun lain juga tidak bisa mendapatkan vaksin, yang membuat mereka rentan tertular COVID-19.
Baca Juga : Ingin Divaksin COVID-19 tapi Takut Disuntik? Cek 3 Cara Mengatasinya
5. Masker melindungi dari semua jenis virus corona, meskipun ada mutasi genetik
Para pemimpin kesehatan global sangat prihatin tentang varian genetik baru dari virus corona, yang tampaknya setidaknya 50 persen lebih menular daripada aslinya.
Sejauh ini, penelitian menunjukkan vaksin masih akan bekerja melawan mutasi virus jenis baru ini.
Namun yang pasti, kita masih sangat didorong untuk melakukan protokol kesehatan demi mencegah risiko tertular dan penularan semua jenis virus corona, serta penyakit pernapasan lainnya.
Untuk melindungi diri kamu dan orang lain, ikuti rekomendasi CDC berikut ini:
- Kenakan masker di hidung dan mulut
- Jaga jarak setidaknya 6 kaki dari orang yang lain
- Hindari keramaian
- Hindari ruangan yang berventilasi buruk
- Cuci tangan dengan sabun sesering mungkin
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!