Share This Article
Sama seperti imunisasi pada umumnya, vaksinasi COVID-19 untuk anak juga bisa menimbulkan efek samping tertentu setelah penyuntikan. Tak perlu khawatir, karena itu menandakan bahwa vaksin sedang bekerja.
Lantas, apa saja efek samping yang bisa terjadi? Apa yang harus dilakukan orang tua jika anak mengalami reaksi tersebut? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Vaksinasi COVID-19 untuk anak
Di Indonesia, vaksinasi untuk anak sudah bisa dilakukan minimal usia enam tahun. Tentu saja, hal itu setelah terbitnya izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Untuk saat ini, vaksin yang digunakan adalah buatan perusahaan farmasi Sinovac. Dosisnya tak berbeda dari orang dewasa, yaitu dua kali suntik masing-masing 0,5 ml dengan jeda minimal 28 hari.
Vaksin diberikan melalui suntikan intramuskular atau injeksi ke dalam otot di bagian lengan atas.
KIPI vaksin COVID-19 pada anak
Menurut Prof Dr dr Hartono Gunardi, SpA(K), Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kejadian ikutan pascaimunisasi atau KIPI vaksin COVID-19 pada anak-anak cenderung ringan. Dengan kata lain, belum ditemukan efek samping yang berat dari vaksinasi COVID-19.
Bahkan, berdasarkan penjelasan Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mantan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, KIPI dari vaksin COVID-19 pada anak diyakini jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan imunisasi rutin lainnya.
Efek samping vaksin yang bisa muncul
Jika diamati, efek samping vaksin COVID-19 pada anak tak banyak berbeda dengan yang dialami oleh orang dewasa, yaitu reaksi lokal dan sistemik. Efek samping lokal bisa berupa munculnya rasa sakit, pembengkakan, dan kemerahan pada area bekas penyuntikan.
Sedangkan reaksi sistemik biasanya berupa kelelahan, sakit kepala, demam, hingga mual. Namun, tak perlu cemas berlebihan. Sebab, Prof Hinky Hindra Irawan Satari, Ketua Komisi Nasional KIPI, menjelaskan, efek samping tersebut umumnya hilang dan mereda dalam tiga hari pascasuntikan.
Baca juga: Anak Usia 6-11 Tahun Sudah Bisa Vaksin COVID-19, Ini 5 Persiapan yang Perlu Moms Lakukan!
Hal yang perlu dilakukan orang tua
Sebagai orang tua, keluhan yang dirasakan anak bisa membuat hati tak tenang. Namun, Moms sebaiknya tak panik ketika si Kecil mengalami KIPI setelah menjalani vaksinasi. Orang tua bisa melakukan penanganan dini.
Menurut anjuran Prof Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, pastikan anak cukup istirahat dan minum obat pereda demam jika suhu badannya naik. Konsumsi air putih juga harus diperhatikan, karena dapat membantu turunkan demam yang dialami oleh anak.
Jika ada rasa nyeri di tempat bekas suntikan, upayakan agar si Kecil tetap menggerakkan lengannya. Bila perlu, kompres bagian yang nyeri menggunakan kain yang sudah dibasahi air dingin.
Setelah itu, Moms sebaiknya segera melapor keluhan KIPI yang dialami anak ke puskesmas atau sentra vaksinasi. Selain menjadi bahan evaluasi pelaksanaan vaksinasi ke depan, anak bisa mendapat penanganan lebih lanjut jika dibutuhkan.
Lalu, apakah vaksin COVID-19 masih tetap aman untuk anak?
Meski bisa menimbulkan KIPI, Moms tak perlu khawatir soal keamanan vaksinasi COVID-19 pada anak. Sebab, manfaatnya jauh lebih besar ketimbang efek samping yang muncul.
Dari uji klinis fase 1 dan 2 Sinovac pada anak usia tiga sampai 17 tahun di Zanhuang, China, ditemukan fakta bahwa KIPI serius hanya terjadi pada satu persen kasus dan tidak berkaitan dengan pemberian vaksin.
Dari vaksinasi yang dilakukan, ditemukan pula fakta bahwa nilai serokonversi atau perkembangan antibodi yang terdeteksi mencapai 96,8 hingga 100 persen. Tak hanya itu, pemberian dua dosis vaksin dengan jarak satu bulan juga bisa menghasilkan imunogenisitas yang lebih baik.
Jadi, tak perlu ragu lagi mengajak anak untuk melakukan vaksinasi COVID-19, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!
Sudah punya asuransi kesehatan dari perusahaan tempatmu bekerja? Ayo, manfaatkan layanannya dengan menghubungkan benefit asuransi milikmu ke aplikasi Good Doctor! Klik link ini, ya.