Share This Article
Batuk kering, kelelahan, demam dan nyeri adalah gejala paling umum dari pasien COVID-19. Namun selain itu, ada juga gejala umum lainnya berupa kehilangan indra penciuman.
Tahukah kamu jika kehilangan indra penciuman sementara atau dalam bahasa medis disebut anosmia, tidak terjadi secara menyeluruh pada pasien COVID-19? Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan fakta baru mengenai anosmia pada pasien COVID-19. Yuk simak ulasannya!
Penelitian tentang anosmia pada pasien COVID-19
Penelitian ini dilakukan oleh National Agri-Food Biotechnology Institute Mohali dan Postgraduate Institute of Medical Education and Research Chandigarh. Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa pasien COVID-19 tidak kehilangan penciuman secara menyeluruh.
Pasien COVID-19 yang menjadi peserta penelitian ini masih bisa mengenali beberapa aroma. Bagaimana penelitian ini dilakukan dan aroma apa saja yang tidak bisa dikenali pasien COVID-19?
Proses penelitian anosmia terkait COVID-19
Dilansir Times of India, penelitian ini diawali dengan survei online. Peneliti memberikan 30 aroma berbeda kepada 100 orang. Kemudian dari 30 aroma tersebut terpilih lima aroma yang dianggap paling mudah dikenali.
Kelima aroma tersebut selain mudah dikenali juga terdapat di sekitar rumah. Jadi siapa saja dianggap familiar dengan aromanya. Aroma tersebut adalah:
- Bawang putih
- Peppermint
- Kapulaga
- Minyak kelapa
- Serta adas
Setiap peserta kemudian diberikan tabung aroma dan diminta mengenali setiap isi tabung yang berjumlah lima aroma berbeda. Mereka diminta untuk menuliskan tanggapan, apakah mereka bisa mendeteksinya atau tidak.
Peserta yang ikut dalam penelitian ini terbagi dua, yaitu orang yang sudah dinyatakan positif COVID-19 tanpa gejala, sebanyak 49 orang. Satu kelompok lagi merupakan orang yang dinyatakan negatif COVID-19, sebanyak 35 orang.
Hasil penelitian anosmia pada pasien COVID-19
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa benar pasien COVID-19 kehilangan kemampuan mencium aroma. Namun, hilangnya kemampuan indra penciuman itu tidak sepenuhnya.
Mereka masih tetap bisa mengenali aroma-aroma tertentu. Berdasarkan penelitian pada kelompok pasien COVID-19 tanpa gejala, terdapat 4,1 persen relawan yang gagal mengidentifikasi salah satu aroma dari lima jenis aroma.
Sementara 38,8 persen peserta tidak dapat mengidentifikasi setidaknya satu jenis aroma. Sementara 16 persen peserta lainnya tidak dapat mengidentifikasi dua jenis aroma dari kelima pilihan yang ada.
Jenis aroma yang tidak bisa dikenali pasien COVID-19
Dari jawaban para peserta penelitian, diketahui ada dua aroma yang tidak dikenali yaitu aroma minyak kelapa dan peppermint. Peneliti meyakini hasil ini dapat membantu untuk mengidentifikasi mereka yang mengidap COVID-19 tanpa gejala.
Meski sudah mendapatkan dua aroma yang tidak bisa diidentifikasi pasien COVID-19, masih perlu dilakukan penelitian lanjutan dari hasil yang suda ada. Sebelum peneliti mengeluarkan hasil akhir mengenai kaitan anosmia dan jenis aroma yang tidak bisa dikenali oleh pasien COVID-19.
Kehilangan kemampuan indra penciuman sebelum COVID-19
Jika dikembangkan, selain dapat membantu mengidentifikasi pasien COVID-19, penelitian tersebut juga dapat membedakan anosmia yang disebabkan oleh virus corona dan masalah lain.
Pasalnya, sebelum mewabahnya COVID-19, anosmia adalah kondisi yang bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Beberapa di antaranya infeksi sinus, merokok, flu, penyumbatan hingga reaksi alergi.
Namun, pandemi COVID-19 membuat orang menjadi khawatir tertular virus mematikan itu saat mengalami anosmia. Padahal bisa saja anosmia disebabkan oleh hal lain, seperti kehilangan penciuman akibat flu.
Apa yang bisa dilakukan jika mengalami anosmia di masa pandemi?
Sebaiknya jangan langsung panik ketika mengalami anosmia. Jika kamu sedang flu, mungkin anosmia tersebut disebabkan kondisi hidungmu yang sedang tersumbat, bisa juga akibat kondisi kesehatan lain yang terkait dengan indra penciuman.
Namun jika anosmia muncul bersama dengan gejala COVID-19 lainnya, seperti yang sudah disebutkan di atas, ada baiknya kamu melakukan pemeriksaan PCR untuk mengetahui kondisi kesehatanmu.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!