Share This Article
Vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil saat ini belum bisa dilakukan. Namun dilansir Reuters, studi terkini menunjukkan bahwa ibu hamil yang diberi vaksin COVID-19 justru dapat memberikan perlindungan kepada janin.
Menurut penelitian yang dilakukan pada bulan Februari lalu tersebut, antibodi terdeteksi pada 20 wanita. Semuanya diberikan dosis vaksin Pfizer/BioNTech selama trimester ketiga kehamilannya.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai hal tersebut? Simak uraian selengkapnya di bawah ini!
Baca juga: 3 Alasan Lansia Tidak Diprioritaskan Mendapat Vaksin COVID-19
Ibu hamil dan risiko COVID-19
Ibu hamil dengan COVID-19 memiliki tingkat risiko terkena gejala sampai kematian yang lebih besar. Ini jika dibandingkan penderita infeksi virus corona yang tidak hamil.
Diketahui pula bahwa ibu hamil dengan COVID-19 bisa mengalami kelahiran prematur dan keguguran yang lebih sering.
Terlepas dari risiko ini, sampai beberapa waktu yang lalu belum ada panduan yang jelas untuk vaksinasi wanita hamil terhadap COVID-19.
Tetapi baru-baru ini, ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa vaksinasi pada ibu hamil dapat melindungi janin dari paparan penyakit tersebut.
Penelitian terkait vaksinasi COVID-19 pada ibu hamil
Untuk pertama kalinya, dokter melaporkan bahwa antibodi SARS-CoV-2 dari ibu yang diberi vaksin dapat masuk ke dalam janin melalui transfer plasenta.
Ini menunjukkan kemungkinan adanya manfaat vaksin bagi janin di dalam rahim. Fakta tersebut ditemukan setelah sebuah tim di Hadassah Medical Center Yerusalem, Israel, memeriksa darah tali pusat 40 bayi baru lahir.
Hasilnya diketahui bahwa semuanya memiliki pasokan antibodi yang kuat, seperti ibu mereka yang telah divaksinasi dengan Pfizer buatan BioNTech. Bayi-bayi tersebut lahir dari ibu-ibu berbagai usia.
Para peneliti percaya bahwa temuan ini membuktikan anjuran kepada wanita hamil untuk mendapatkan vaksinasi corona adalah hal yang penting.
“Ini adalah temuan penting yang meyakinkan, serta menunjukkan bahwa ibu yang diberi vaksin dapat memberikan perlindungan COVID-19 kepada bayinya sebelum mereka lahir,” ujar kepala departemen virologi Hadassah Medical Center, Prof Dana Wolf.
Baca juga: Fakta di Balik Hoax Vaksin Sinovac Bisa Memperbesar Alat Kelamin
Metodologi penelitian
Metodologi yang digunakan adalah dengan mengikuti perkembangan ibu hamil yang telah diberi vaksin dan diprediksi akan melahirkan pada bulan Februari.
Jika mereka setuju, pada saat melahirkan tim peneliti akan melihat darah ibu dan darah dari tali pusat yang sama dengan darah dari janin.
Dari pemeriksaan darah tersebut, wanita yang diberikan suntikan vaksin pada trimester ketiga memiliki tingkat antibodi yang sangat tinggi. Dan yang lebih penting adalah adanya transfer antibodi yang efisien dari ibu ke janin melalui plasenta.
“Temuannya adalah bahwa antibodi secara efektif diteruskan ke bayi baru lahir. Kami yakin ini berarti perlindungan terhadap virus corona berhasil diteruskan kepada janin,” imbuh Prof Wolf kepada The Times of Israel.
Bagaimana vaksinasi COVID-19 memberi kekebalan pada janin?
Prof Wolf mencatat bahwa awalnya otoritas kesehatan tidak merekomendasikan wanita hamil untuk menerima vaksin. Tetapi baru-baru ini para otoritas tersebut mulai berubah pikiran.
Ya, The Center for Disease Control and Prevention (CDC), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Kementerian Kesehatan Israel mendukung kebijakan tersebut.
Seiring dengan ditemukannya fakta bahwa pemberian vaksin COVID-19 bisa membuat janin kebal terhadap virus corona, penemuan ini dianggap turut mendukung studi lainnya.
Studi lain tersebut menunjukkan bahwa ibu menyusui yang diberi vaksin juga dapat mengirimkan antibodi melalui air susu ibu (ASI).
“Antibodi imunoglobulin-G yang aktif melawan lonjakan protein SARS-CoV-2, yang pada dasarnya menghalangi masuknya virus ke sel. Mengikuti penelitian yang menunjukkan bahwa susu yang baik memiliki jenis antibodi lain, Immunoglobulin A,” ujar Prof Wolf.
Meski penelitian belum menetapkan dengan pasti bahwa antibodi memberikan perlindungan terhadap infeksi, tetapi para ahli sangat yakin bahwa hal tersebut akan terjadi.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!