Share This Article
Menghadapi masa pandemi, banyak pihak yang mulai melakukan upaya untuk menekan penyebaran COVID-19, salah satunya dengan penyemprotan disinfektan.
Tak hanya pada fasilitas atau benda-benda yang banyak disentuh, ada juga yang menerapkan protokol penyemprotan disinfektan pada orang-orang yang akan memasuki gedung atau area perkampungan tertentu.
Lalu, apakah penyemprotan cairan ini aman pada kesehatan tubuh manusia? Berikut ulasannya untuk kamu.
Pandangan WHO terkait penyemprotan disinfektan pada manusia
WHO menyebut penyemprotan disinfektan pada manusia sangat tidak direkomendasikan, dalam kondisi apapun.
Praktik ini dapat membahayakan secara fisik dan psikologis dan tidak efektif dalam mengurangi kemampuan orang yang terinfeksi untuk menyebarkan virus melalui tetesan atau kontak.
Bahkan jika seseorang yang terinfeksi COVID-19 sudah disemprot disinfektan, segera setelah mereka mulai berbicara, batuk atau bersin, mereka masih dapat menyebarkan virus.
Menyemprot bagian luar tubuh tidak membunuh virus yang telah memasuki tubuh. Selain itu, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa praktik ini efektif dalam mendesinfeksi pakaian atau bagian luar tubuh.
Bahaya penyemprotan disinfektan pada manusia
Disinfektan adalah bahan kimia yang menghancurkan patogen penyebab penyakit atau mikroorganisme berbahaya lainnya. Ini mengacu pada zat yang terdapat pada benda mati karena sifat kimianya yang kuat.
Disinfektan kimiawi direkomendasikan untuk pembersihan dan disinfeksi hanya pada area atau permukaan yang sering disentuh oleh mereka yang dicurigai atau dipastikan mengidap COVID-19.
Efek racun dari penyemprotan dengan bahan kimia dapat memberikan dampak negatif pada tubuh. Di antaranya:
- Penyemprotan dengan bahan kimia seperti klorin pada individu dapat menyebabkan iritasi mata dan kulit, serta potensi efek gastrointestinal seperti mual dan muntah.
- Menghirup natrium hipoklorit juga dapat menyebabkan iritasi pada selaput lendir hidung, tenggorokan, saluran pernapasan dan juga dapat menyebabkan bronkospasme.
- Pada penderita asma, penyemprotan disinfektan berbahan kimia dapat memicu eksaserbasi asma.
Selain itu, penggunaan praktik semacam ini sebenarnya dapat menyebabkan rasa desinfeksi dan keamanan yang “semu” dan sebenarnya menghambat ketaatan publik terhadap tindakan mencuci tangan dan jarak sosial.
Alternatif disinfeksi yang aman pada manusia
Lalu jika penyemprotan disinfektan pada manusia itu tidak aman, apakah ada alternatifnya? Ada beberapa metode alternatif yang populer seperti gelombang ultrasonik, radiasi UV intensitas tinggi, dan sinar biru LED.
Namun CDC menyebut, EPA tidak dapat memastikan apakah, atau dalam keadaan apa, produk tersebut mungkin efektif melawan penyebaran COVID-19.
Langkah yang paling penting untuk selalu kamu lakukan adalah dengan rajin mencuci tangan dan terapkan protokol kesehatan.
Selain itu, kamu masih bisa melakukan praktik penyemprotan disinfektan dengan catatan hanya melakukannya pada benda-benda mati yang memang sering disentuh.
Tips aman melakukan penyemprotan disinfektan
Saat melakukan desinfeksi dengan cairan khusus, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Kamu juga bisa baca dulu soal cara membuat cairan disinfektan sendiri.
Jika kamu berencana melakukan disinfeksi pada rumah, berikut beberapa bagian yang tidak boleh kamu lewatkan:
- Lantai
- Remote TV atau AC
- Komputer
- Toilet
- Saklar lampu
- Sandaran tangan kursi
- Pegangan pintu
- Dan semua benda atau fasilitas yang sering disentuh
Berikut langkah-langkah melakukan disinfeksi yang aman:
- Gunakan sarung tangan yang dapat digunakan kembali atau sekali pakai untuk pembersihan dan desinfeksi rutin
- Pertimbangkan pelindung mata untuk potensi bahaya percikan
- Pastikan ventilasi yang memadai
- Bersihkan permukaan menggunakan sabun dan air, kemudian gunakan disinfektan
- Membersihkan dengan sabun dan air mengurangi jumlah kuman dan kotoran di permukaan. Sementara disinfeksi membunuh kuman di permukaan.
- Lakukan pembersihan rutin pada permukaan yang sering disentuh
- Simpan dan gunakan bahan kimia jauh dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan
Kamu tidak boleh makan, minum, menghirup atau menyuntikkan produk ini ke tubuh atau mengoleskannya langsung ke kulit karena dapat menyebabkan kerusakan serius.
Jangan menyeka atau memandikan hewan peliharaan dengan produk ini atau produk lain yang tidak disetujui untuk digunakan pada hewan.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!