Share This Article
Wabah virus COVID-19 hingga saat ini masih belum juga mereda. Lebih parahnya ada kemiripan gejala antara flu biasa dan COVID-19. Meskipun demikian, ada beberapa perbedaan antara COVID-19 dan flu. Lalu, apa saja perbedaan COVID-19 dan flu yang perlu diketahui?
Baca juga: Bisa Berujung Kematian, Apa Itu Badai Sitokin Pada Penderita COVID-19?
Perbedaan COVID-19 dan flu dari penyebabnya
Baik COVID-19 dan flu disebabkan oleh infeksi virus. Virus sendiri merupakan mikroba kecil yang bertahan dengan cara menyerang sel hidup lainnya.
Kemudian, sel-sel tersebut menjadi sel inang dari virus dan dapat berkembang biak dan dapat menyebar ke sel-sel baru di seluruh tubuh.
Virus corona sendiri adalah keluarga virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan. SARS-CoV-2 adalah virus corona penyebab COVID-19.
Sementara itu, terdapat dua jenis virus yang menyebabkan influenza, yakni influenza A dan B. Namun, flu biasa bisa disebabkan oleh rhinovirus.
Perbedaan gejala COVID-19 dan flu
Perbedaan selanjutnya dari COVID-19 dan flu dapat diketahui dari gejalanya.
Perlu kamu ketahui bahwa pada dasarnya COVID-19 dan flu dapat menimbulkan gejala serupa. Namun, ada beberapa perbedaan di antara keduanya. Baik COVID-19 maupun flu adalah penyakit pernapasan yang menyebar dari orang ke orang.
Berikut ini beberapa perbedaan gejalanya seperti dilansir dari Medical News Today:
Flu biasa
Flu terjadi saat rhinovirus menyerang saluran pernapasan. Pada umumnya, orang yang terkena flu akan memiliki keluhan yang muncul datang dari hidung dan tenggorokan (saluran pernapasan atas). Berikut ini beberapa gejala flu biasa:
- Bersin-bersin
- Hidung berair dan tersumbat
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala ringan
- Batuk
- Demam, walaupun gejala ini jarang tetapi ada beberapa juga yang disertai gejala
Gejala-gejala flu biasa ini akan muncul dalam waktu 1 hingga 3 hari setelah terpapar virus dari orang lain yang sedang sakit.
COVID-19
Sama seperti rhinovirus yang menyebabkan flu, virus Corona juga menginfeksi saluran pernapasan. Oleh sebab itu, orang yang menderita COVID-19 bisa mengalami gejala yang mirip dengan flu.
Namun saat ini, virus Corona yang sekarang lebih sering menyerang saluran pernapasan bawah. Virus Corona bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil atau menyusui serta bayi dan anak-anak.
Munculnya gejala COVID-19 ini disebabkan oleh reaksi tubuh untuk melawan virus Corona. Ada 3 gejala utama yang dapat muncul pada COVID-19 dan perlu kamu waspadai, yaitu:
- Demam tinggi
- Batuk
- Sesak napas
Pasien juga bisa mengalami gangguan pengecapan atau penciuman, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, diare, mual, dan muntah. Perlu kamu ketahui, lebih bahayanya tidak semua pasien COVID-19 hanya merasakan gejala seperti yang dijelaskan tersebut.
Pada kasus yang parah, infeksi COVID-19 bisa menyebabkan komplikasi yang serius, seperti sindrom gangguan pernapasan akut, pneumonia (infeksi paru) yang berat, edema paru, dan kegagalan fungsi organ-organ tubuh, misalnya ginjal.
Gejala COVID-19 yang berat ini lebih sering terjadi pada lansia dan orang yang memiliki kondisi medis tertentu.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala COVID-19?
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika kamu merasakan gejala COVID-19, di antaranya adalah:
- Beritahukan dokter mengenai semua gejala yang dirasakan
- Tetap berada di rumah dan batasi kontak dengan orang lain, kecuali jika dilakukan untuk menerima perawatan medis
- Selalu memantau gejala yang dialami
- Mengenakan masker, termasuk jika kamu pergi keluar untuk mencari bantuan medis
- Melakukan tes COVID-19, tes COVID-19 dapat membantu untuk mengetahui apakah kamu terinfeksi COVID-19 atau tidak
- Jika kamu mengalami beberapa gejala, seperti nyeri pada dada, kesulitan bernapas, atau kebiruan pada area wajah atau bibir, segeralah dapatkan bantuan medis
Baca juga: Waspada, Ini Penyebab Laki-Laki Lebih Rentan Corona!
Masa inkubasi flu dan COVID-19
Perbedaan antara COVID-19 dan flu lainnya yang juga harus diperhatikan adalah berdasarkan masa inkubasinya. Dilansir dari Healthline, masa inkubasi adalah waktu yang berlalu antara infeksi awal dan timbulnya gejala.
COVID-19 memiliki masa inkubasi berkisar antara 2 dan 14 hari. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melansir penjelasan dari laman Healthline, periode inkubasi rata-rata diperkirakan 4 hingga 5 hari.
Kemudian jika kamu hanya terserang flu biasa, maka masa inkubasi flu lebih pendek, rata-rata sekitar 2 hari dan berkisar antara 1 hingga 4 hari.
Kemudian perlu juga kamu ketahui bahwa gejala awal COVID-19 biasanya lebih ringan, dan berkembang secara bertahap. Namun, jika flu biasa, timbulnya seringkali mendadak.
Penularan
Baik COVID-19 dan virus flu dapat menyebar melalui kontak dari orang ke orang. Tetesan kecil yang mengandung virus dapat berpindah dari seseorang yang terinfeksi ke orang lain, biasanya melalui hidung dan mulut melalui batuk dan bersin.
Virus juga bisa hidup di permukaan. Seseorang dapat menularkan virus flu ke orang lain yang berjarak 6 kaki (sekitar 2 meter).
Menurut WHO melansir dari laman Medical News Today, orang harus menjaga jarak setidaknya 2 meter dari siapa pun yang batuk atau bersin untuk membantu mencegah penularan COVID-19.
Kecepatan penularan berbeda antara kedua virus tersebut. Gejala flu muncul lebih cepat, dan dapat menyebar lebih cepat daripada virus COVID-19.
Penularan flu dari anak-anak ke orang dewasa adalah hal biasa. Namun, berdasarkan data awal, tampaknya saat ini lebih umum bagi orang dewasa untuk menularkan infeksi COVID-19 ke anak-anak. Parahnya anak-anak cenderung tidak mengalami gejala jika terinfeksi virus.
Namun jika adanya gejala-gejala tak biasa, sangat disarankan untuk langsung periksa ke dokter agar tidak berakibat fatal.
Faktor risiko gejala serius
Dikutip dari laman Healthline, ada beberapa faktor risiko yang meningkatkan kondisi serius untuk COVID-19 dan flu, ini dapat termasuk:
- Berusia 65 tahun atau lebih
- Memiliki kondisi medis yang mendasar, seperti asma, penyakit paru-paru kronis, sistem kekebalan tubuh yang lemah, diabetes, penyakit jantung, atau bahkan penyakit hati
Komplikasi akibat flu dan COVID-19
Dilansir dari laman Centers for Disease Control Prevention (CDC), komplikasi dari flu dan COVID-19 dapat termasuk:
- Pneumonia
- Gangguan pada pernapasan
- Acute respiratory distress syndrome (adanya cairan di paru-paru)
- Sepsis
- Kondisi yang memengaruhi jantung, misalnya serangan jantung
- Peradangan pada jantung, otak, atau jaringan otot
- Infeksi bakteri sekunder
Selain itu, komplikasi terkait COVID-19 lainnya dapat termasuk pembekuan darah di vena dan arteri pada paru-paru, jantung, kaki, atau otak, serta sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak.
Perbedaan COVID-19 dan flu dari segi pengobatan
Pilihan pengobatan untuk flu dapat dikatakan lebih banyak dibandingkan dengan COVID-19. Sebab, COVID-19 merupakan jenis penyakit baru yang disebabkan oleh virus corona.
Obat antivirus dapat membantu mengurangi gejala flu dalam kurun waktu 1-2 hari. Obat antivirus sendiri dapat membantu tubuh melawan virus.
Sementara itu, hingga saat ini para ilmuwan masih meneliti mengenai obat untuk menangani COVID-19.
Pada gejala COVID-19 yang berlangsung ringan, seseorang diharuskan melakukan isolasi. Obat untuk menangani gejala yang dialami, misalnya saja demam juga akan diresepkan.
Sedangkan, pada gejala yang berlangsung lebih parah, ini memerlukan perawatan langsung di rumah sakit.
Oksigen tambahan atau ventilasi mekanis pada mesin pernapasan dapat membantu menangani masalah pada pernapasan.
Pencegahan
Melakukan vaksinasi merupakan cara paling efektif untuk mencegah flu. Vaksin flu dapat mengurangi risiko flu dan serta menurunkan risiko penyakit serius akibat flu.
Dikutip dari laman Mayo Clinic, vaksin flu juga dapat mengurangi gejala yang mungkin saja membingungkan dengan gejala yang disebabkan oleh COVID-19.
Sementara itu, cara terbaik untuk mencegah penyebaran COVID-19 adalah dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, seperti:
1. Menggunakan masker
Penggunaan masker penting untuk dilakukan, terlebih lagi jika kamu berada di tempat umum. Masker juga perlu digunakan apabila seseorang yang tinggal serumah terinfeksi.
Sebelum menggunakan masker, cuci tangan dan bersihkan tangan terlebih dahulu. Sebaiknya, pilihlah masker yang pas untuk digunakan dan pastikan juga kamu bisa bernapas dengan baik.
2. Menjaga jarak
Selain mengenakan masker, menjaga jarak juga penting untuk dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit di dalam rumah dengan mempertahankan jarak 6 kaki.
Jika kamu berada di luar rumah, menjaga jarak sekitar 2 meter dengan orang lain juga harus dilakukan.
3. Hindari kerumunan
Untuk menghindari penularan COVID-19, sebaiknya hindarilah kerumunan. Tak hanya itu, sebisa mungkin juga hindari ruangan yang tidak memiliki ventilasi udara yang baik.
4. Sering mencuci tangan
Mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik juga perlu untuk kemu terapkan.
Terlebih lagi jika kamu sedang berada di tempat umum, atau setelah batuk maupun bersin. Tak hanya itu, penting juga untuk mencuci tangan ketika:
- Sebelum makan atau menyiapkan makanan
- Sebelum menyentuh wajah
- Setelah menggunakan toilet
- Usai meninggalkan tempat umum
- Setelah memegang masker
- Usai merawat orang yang sedang sakit
- Setelah menyentuh hewan
Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakanlah hand sanitizer yang mengandung setidaknya 60 persen alkohol. Ingat, hindarilah menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang belum dibersihkan.
5. Perhatikan etika batuk dan bersin
Tutupilah mulut dan hidung dengan tisu pada saat kamu batuk atau bersin, kemudian buang tisu dan segeralah mencuci tangan hingga bersih.
Jika tisu tidak tersedia, kamu dapat menggunakan bagian dalam siku untuk menutupi hidung dan mulut ketika bersin.
6. Membersihkan rumah dan desinfeksi secara rutin
Membersihkan permukaan misalnya saja seperti meja, pegangan pintu, toilet, remote televisi, atau bahkan keyboard juga penting dilakukan.
Sebab, virus corona dapat bertahan hidup di permukaan benda. Namun, jika permukaan benda kotor, sebaiknya bersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan air dan sabun sebelum didesinfeksi.
Setelah membersihkan permukaan, jangan lupa juga untuk mencuci tangan dengan air dan sabun.
7. Vaksinasi
Vaksin COVID-19 juga dapat membantu melindungi dari COVID-19. Saat ini tersedia beberapa vaksin untuk COVID-19. Namun, yang penting untuk diperhatikan adalah setelah mendapatkan vaksin, kamu harus tetap menerapkan protokol kesehatan.
Nah, itulah beberapa informasi mengenai perbedaan antara COVID-19 dan flu. Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, jangan lupa selalu terapkanlah protokol kesehatan, ya.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!