Share This Article
Batuk kering, demam, dan kelelahan merupakan gejala umum dari COVID-19. Meskipun demikian, gejala baru COVID-19 masih terus bermunculan, dan dikatakan bahwa nyeri punggung juga masuk ke dalam daftar gejala COVID-19.
Lantas, apa perbedaannya dengan nyeri punggung biasa? Simak ulasan selengkapnya di sini.
Baca juga: Temuan 3 Gejala Tak Biasa dari Varian Baru Virus COVID-19, Apa Fakta Medisnya?
Mengenal nyeri punggung
Nyeri punggung adalah suatu kondisi yang ditandai dengan rasa sakit, tegang, atau kekakuan pada punggung. Ini merupakan kondisi yang bisa dialami oleh siapa saja.
Perlu kamu ketahui bahwa punggung manusia terdiri dari struktur kompleks otot, ligamen, tendon, cakram (disk), serta tulang yang saling bekerja sama untuk menopang tubuh dan memungkinkan kita untuk bergerak.
Segmen pada tulang belakang dilapisi dengan bantalan seperti tulang rawan yang dikenal sebagai cakram. Jika terdapat suatu masalah pada salah satu komponen tersebut, ini bisa menyebabkan nyeri punggung.
Penyebab nyeri punggung biasa
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa masalah pada salah satu komponen yang terdapat pada punggung dapat menyebabkan nyeri punggung. Meskipun demikian dalam beberapa kasus, penyebab nyeri punggung masih belum jelas.
Masalah pada komponen punggung dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Melansir dari laman Medical News Today, berikut ini adalah faktor penyebab nyeri punggung yang penting untuk diketahui.
- Ketegangan pada otot atau ligamen
- Cedera
- Kejang otot
- Masalah struktural yang dapat meliputi cakram yang menonjol yang mana dapat menyebabkan lebih banyak tekanan pada saraf, osteoarthritis yang dapat menyebabkan masalah persendian pada pinggul, punggung bawah, atau bagian tubuh lainnya, hingga tulang belakang melengkung secara tidak normal.
- Postur tubuh yang buruk, misalnya saja posisi duduk bungkuk
- Kondisi medis tertentu
- Aktivitas tertentu, misalnya saja mendorong, menarik, atau mengangkat sesuatu yang berat
Nyeri punggung sebagai gejala COVID-19
Pada awal kemunculannya COVID-19 memengaruhi saluran pernapasan. Akan tetapi, dilaporkan bahwa beberapa orang yang telah terinfeksi COVID-19 mengalami nyeri punggung yang tidak biasa.
Para ilmuwan dari World Health Organization (WHO) mengungkapkan bahwa sekitar 15 persen pasien COVID-19 telah melaporkan mengembangkan beberapa jenis sakit atau nyeri, termasuk nyeri punggung.
Disebutkan bahwa rasa sakit tersebut dipicu oleh respons peradangan di dalam tubuh, yang mana peradangan tersebut dapat menyebabkan nyeri seperti kram di punggung. Sakit punggung terkait dengan COVID-19 mungkin saja akan bertahan selama beberapa hari.
Marcus Duda, M.D, seorang ahli bedah ortopedi mengatakan bahwa “COVID-19 seperti virus lainnya, akan menyebabkan gejala sistemik”.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa sama halnya seperti flu, COVID-19 juga dapat menyebabkan rasa sakit yang menyeluruh di seluruh tubuh.
Baca juga: Kelembapan Masker Dapat Mencegah Keparahan COVID-19, Benarkah Demikian?
Mengapa COVID-19 dapat menyebabkan nyeri punggung?
Ketika sakit, tubuh memicu respons kekebalan untuk melawan bakteri atau virus. Nyeri sendi pada punggung dan kaki dapat disebabkan oleh respons peradangan tubuh terhadap virus. Infeksi virus ini dapat menyebabkan tubuh menggigil, nyeri pada tubuh, hingga kesulitan untuk bergerak.
Richard Watkins, M.D, seorang dokter penyakit menular di Northeast Ohio Medical University menjelaskan penyebab nyeri otot secara spesifik.
Ia mengatakan bahwa secara spesifik nyeri pada otot merupakan akibat sel-sel sistem kekebalan melepaskan interleukin, yakni protein yang membantu untuk melawan patogen.
Lalu apa perbedaan nyeri punggung biasa dan gejala COVID-19?
Perlu diketahui bahwa nyeri punggung merupakan keluhan umum dan kondisi ini juga belum tentu disebabkan oleh virus corona. Maka dari itu, penting untuk mengetahui perbedaan antara nyeri punggung biasa dan gejala COVID-19.
Nyeri punggung gejala COVID-19 dapat disertai dengan gejala lainnya, seperti demam, batuk kering, kehilangan indra perasa atau penciuman, sakit tenggorokan, sakit kepala, atau rasa nyeri pada bagian tubuh lainnya.
Dr. Duda juga menyebutkan bahwa bentuk nyeri punggung tersebut terasa seperti kram atau kejang pada otot punggung. Umumnya, rasa sakit atau nyeri yang terjadi akibat COVID-19 terasa jauh berbeda dengan rasa nyeri yang terjadi akibat aktivitas tertentu, seperti olahraga intens.
“Rasa sakit karena berolahraga cenderung hilang setelah beberapa jam, tetapi dapat bertahan selama berhari-hari pada COVID-19” imbuh Dr. Watkins.
Itulah beberapa informasi mengenai perbedaan nyeri punggung biasa dengan nyer punggung akibat COVID-19. Demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19, selalu terapkanlah protokol kesehatan, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!