Share This Article
Siapa yang tidak kenal dengan ubi jalar, rasanya yang manis menjadikan ubi jalar sebagai bahan olahan yang populer. Namun, tahukah kamu di samping rasanya yang nikmat, ubi jalar memiliki manfaat kesehatan yang melimpah?
Ubi jalar adalah sayuran akar manis dan bertepung yang populer. Ubi jalar sendiri memiliki ukuran dan warna yang beragam, seperti oranye, putih, atau bahkan ungu. Nah, untuk mengetahui manfaat dari ubi jalar, yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Baca juga: COVID-19 Menyebar Lewat Udara, Jangan Lupa Perhatikan Ventilasi dalam Ruangan!
Kandungan nutrisi ubi jalar
Ubi jalar merupakan sumber serat, vitamin, dan mineral yang baik. Bahkan dalam satu cangkir atau 200 gram ubi jalar yang dipanggang mengandung sekitar:
- Kalori: 18
- Karbohidrat: 41,4 gram
- Protein: 4 gram
- Lemak: 0,3 gram
- Serat: 6,6 gram
- Vitamin A: 769 persen dari nilai harian yang direkomendasikan (daily value/DV)
- Vitamin C: 65 persen dari DV
- Vitamin B6: 29 persen dari DV
- Potasium: 27 persendari DV
Di samping itu, ubi jalar yang berwarna oranye dan ungu juga kaya akan kandungan antioksidan yang dapat melindungi tubuh dari radikal bebas.
Manfaat ubi jalar untuk kesehatan
Kaya akan kandungan nutrisi, menjadikan ubi jalar memiliki banyak sekali manfaat untuk kesehatan. Nah, berikut ini adalah beberapa manfaat ubi jalar yang perlu kamu ketahui.
1. Meningkatkan kesehatan sistem pencernaan
Salah satu kandungan yang terdapat ubi jalar adalah serat. Nah, kandungan tersebut dapat membantu meningkatkan kesehatan sistem pencernaan serta mencegah sembelit.
Bahkan beberapa penelitian menemukan keterkaitan antara asupan serat makanan yang tinggi dengan penurunan risiko kanker kolorektal.
2. Meningkatkan kesehatan mata
Ubi jalar kaya akan kandungan beta-karoten, yakni antioksidan yang bertanggung jawab atas warna cerah pada sayuran. Perlu kamu ketahui bahwa beta-karoten diubah menjadi vitamin A dalam tubuh yang digunakan untuk membentuk reseptor pendeteksi cahaya di dalam mata.
Kurangnya asupan vitamin A yang berlangsung parah dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai xerophthalmia. Mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan beta-karoten, seperti ubi jalar dapat membantu mencegah kondisi tersebut.
Tak hanya itu, ubi jalar yang berwarna ungu juga baik untuk kesehatan mata. Studi tabung reaksi menemukan bahwa anthocyanin yang terdapat dalam ubi jalar tersebut dapat melindungi sel-sel mata dari kerusakan, yang mana baik untuk kesehatan mata.
3. Meningkatkan imunitas
Pada dasarnya, masih belum ada penelitian yang mengaitkan COVID-19 dengan konsumsi ubi jalar. Akan tetapi, ubi jalar, terutama yang berwarna oranye memang dikatakan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Hal tersebut berkat kandungan beta-karoten yang merupakan senyawa nabati yang diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh.
Dilansir dari Healthline, vitamin A sangat penting untuk sistem kekebalan tubuh yang baik. Tak hanya itu, vitamin A juga merupakan kunci untuk menjaga selaput lendir yang sehat, terutama yang terdapat di lapisan usus.
Penting untuk kamu ketahui bahwa usus yang sehat merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang baik.
Bahkan penelitian menunjukkan bahwa kurangnya asupan vitamin A dapat meningkatkan peradangan usus, yang mana dapat mengurangi kemampuan sistem kekebalan merespons dengan baik potensi ancaman.
Baca juga: Air Kelapa Disebut-sebut Bisa Mengobati COVID-19, Cek Dulu Faktanya!
4. Meningkatkan fungsi otak
Mengosumsi ubi jalar yang memiliki daging ungu disebutkan dapat membantu meningkatkan fungsi otak.
Penelitian terhadap hewan menemukan bahwa anthocyanin yang terdapat dalam ubi jalar ungu dapat melindungi otak dengan mengurangi peradangan serta mencegah kerusakan akibat radikal bebas.
Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian terhadap manusia untuk mengetahui manfaat ubi jalar terhadap kesehatan otak.
Namun yang pasti, konsumsi buah-buahan, sayuran, dan antioksidan memang dikaitkan dengan risiko penurunan kesehatan mental dan demensia sebanyak 13 persen.
Berapa jumlah aman ubi jalar yang dikonsumsi per harinya?
Ubi jalar harus dikonsumsi dalam batas wajar dan janganlah mengonsumsinya secara berlebihan. Untuk mengetahui batas aman konsumsi ubi jalar, akan lebih baik jika kamu berkonsultasi terlebih dahulu pada ahli gizi, terutama jika kamu memiliki kondisi medis tertentu.
Dilansir dari Medical News Today, ubi jalar mengandung potasium, asupan potasium yang tinggi mungkin saja tidak cocok bagi mereka yang mengonsumsi beta-blocker.
Biasanya, beta-blocker digunakan untuk menangani kondisi seperti penyakit jantung. Maka dari itu, konsumsi ubi jalar secara berlebihan dapat meningkatkan kadar potasium dalam darah.
Di samping itu, seseorang dengan gangguan pada ginjal juga harus memerhatikan berapa banyak potasium yang dikonsumsi. Sebab, mengonsumsi terlalu banyak potasium dapat berbahaya bagi mereka yang memiliki masalah ginjal.
Saran penyajian ubi jalar
Ketika kamu membeli ubi jalar, sebaiknya pilihlah yang berwarna cerah. Beberapa penelitian menemukan bahwa semakin dalam warna ubi jalar, maka semakin tinggi pula kandungan nutrisinya.
Ahli diet terdaftar, Brigitte Zeitlin mengatakan bahwa cara paling sehat untuk mengonsumsi ubi jalar adalah dengan kulitnya. Sebab, kandungan serat dan antioksidan paling banyak terdapat pada kulit.
Di samping itu, mengukus, memanggang, dan merebus merupakan metode memasak yang dapat mempertahankan nutrisi dalam ubi jalar.
Akan tetapi, menurut Webmd ubi jalar memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Metode memasak seperti memanggang atau menggoreng dapat meningkatkan indeks glikemiknya dan menyebabkan gula darah melonjak.
Maka dari itu, bagi seseorang dengan diabetes tipe 2 akan lebih baik untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi ubi jalar.
Pada dasarnya, ubi jalar memiliki rasa manis yang alami. Kamu dapat memilih untuk tidak menggunakan topping atau menambahkan topping dalam hal mengonsumsinya.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!