Share This Article
Vaksin COVID-19, AstraZeneca sudah mengantongi izin penggunaan darurat. Terkait dengan penghentian vaksin AstraZeneca batch CTMAV547, ditegaskan bahwa hal ini tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, perlunya medical check-up sebelum menerima vaksin AstraZeneca masih dipertanyakan. Nah, untuk mengetahui perlukah medical check-up sebelum divaksin AstraZeneca yuk simak penjelasannya berikut.
Baca juga: Perbedaan COVID-19 dan TBC: Ketahui Gejala, Cara Penularan, dan Obat untuk Mengatasinya!
Apa itu vaksin AstraZeneca?
Vaksin AstraZeneca merupakan vaksin COVID-19 buatan Universitas Oxford, Inggris yang sudah siap diberikan. Namun, vaksin ini masih dikhawatirkan memicu efek samping pada beberapa orang.
Perlu diketahui vaksin COVID-19 AstraZeneca telah diberi wewenang untuk mencegah virus yang dapat menyebabkan penyakit parah dan kematian. Manfaat vaksin ini lebih besar daripada risikonya pada orang dewasa dari semua kelompok usia.
Namun, terdapat kasus jarang yakni pembekuan darah dengan trombosit rendah setelah vaksinasi. Lalu apakah memerlukan medical check-up sebelum pemberian vaksin AstraZeneca dilakukan?
Perlukah medical check-up sebelum vaksin AstraZeneca?
Medical check-up pada dasarnya tidak perlu dilakukan sebelum vaksinasi. Namun, untuk orang-orang tertentu seperti memiliki penyakit komorbid atau gangguan jantung maka medical check-up sangat diperlukan.
Perlu diketahui, medical check-up rutin sangat diperlukan dan tidak ada larangan untuk melakukannya. Hal ini dikarenakan, kondisi kesehatan tertentu seperti masalah jantung dan paru-paru baru bisa diketahui setelah melakukan medical check-up.
Apabila ragu apakah memiliki penyakit jantung atau tidak, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis tepat. Diskusikan juga dengan dokter sebelum menerima vaksin agar risiko efek samping jangka panjang dapat dicegah.
Hal-hal yang perlu dilakukan sebelum vaksin
Sebelum divaksin, kamu perlu mendapatkan informasi yang cukup tentang risiko dan manfaatnya. Beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebelum menerima vaksin COVID-19, yakni sebagai berikut:
1. Lakukan riset mengenai vaksin
Ada banyak informasi yang salah tentang vaksin, sehingga penting untuk selalu mendapatkan informasi dari sumber terpercaya seperti UNICEF dan WHO. Jika kamu memiliki pertanyaan tentang apakah perlu menerima vaksin, segera bicarakan dengan dokter.
Saat ini, terdapat beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang sebaiknya tidak menerima vaksin COVID-19. Untuk menghindari efek samping, beberapa kondisi yang tidak harus menerima vaksin yakni:
- Jika kamu memiliki riwayat reaksi alergi parah terhadap bahan apapun dari vaksin COVID-19.
- Jika saat ini kamu sakit atau mengalami gejala COVID-19, meskipun sudah divaksinasi setelah sembuh.
2. Bicarakan dengan dokter
Jika kamu pernah mengalami reaksi alergi parah dari vaksin apapun atau memiliki pertanyaan tentang obat yang sedang diminum, segera bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan. Berbicara dengan dokter sebelum janji temu juga dapat mencegah efek samping vaksin yang mungkin terjadi.
3. Jaga kesehatan dengan baik
Sebelum menerima vaksin COVID-19, sebaiknya kamu beristirahat dengan cukup dan jaga kesehatan. Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik sebelum vaksinasi sehingga tidak terjadi hal yang buruk.
Jangan takut untuk bertanya kepada dokter umum atau penyedia layanan kesehatan sebelum vaksinasi. Faktanya, sebelum kamu menyetujui vaksin apapun biasanya penyedia layanan kesehatan harus memberi semua informasi yang dibutuhkan.
Informasi yang cukup tentang risiko dan manfaat vaksin sangat diperlukan untuk membuat keputusan yang tepat. Tak hanya itu, informasi tersebut juga akan mencakup seberapa umum efek samping dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.
Baca juga: Gunakan Kotoran Sapi untuk Cegah COVID-19 Warga India Terpapar Infeksi Jamur Hitam
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!