Share This Article
Hingga saat ini masih banyak orang berpikir ketika sudah pernah terinfeksi COVID-19 atau sebagai penyintas, maka tubuh akan kebal dari virus Corona dan tak akan tertular lagi. Tetapi nyatanya tidak selalu demikian, penyintas COVID-19 bisa saja terinfeksi kembali dan berikut penjelasannya.
Apakah kamu bisa terkena COVID-19 dua kali atau lebih?
Melansir penjelasan dari laman Cleveland Clinic, Dr. Frank Esper, MD, spesialis penyakit mengatakan bahwa masih ada banyak kesalahpahaman terkait penularan COVID-19 ini.
Meskipun Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa kasus infeksi ulang telah dilaporkan dan diketahui hal itu sangat jarang terjadi, tetapi tidak berarti kamu sebagai penyintas akan benar-benar aman dan tidak akan tertular COVID-19 lagi.
Dalam penjelasannya juga ditambahkan bahwa ketika sudah terinfeksi sekali bukan menjadi alasan untuk bisa mengabaikan semua protokol yang diberlakukan seperti menggunakan masker dan jaga jarak fisik. Beberapa protokol kesehatan itu ternyata masih harus wajib untuk dilakukan.
Apakah anak-anak juga bisa terkena COVID-19 dua kali?
Melansir penjelasan dari laman Cureus, diketahui bahwa infeksi ulang dengan SARS-CoV-2 juga bisa terjadi pada populasi anak-anak seperti pada orang dewasa.
Pada populasi orang dewasa, pelepasan virus persisten dalam sekresi pernapasan dilaporkan hingga tiga bulan sejak tes pertama positif atau munculnya gejala.
Waktu minimal yang dilaporkan untuk infeksi ulang dengan SARS-CoV-2 pada orang dewasa dilaporkan antara 45 hari hingga 90 hari sejak hasil negatif terakhir. Pada anak-anak, infeksi ulang terjadi dalam satu hingga tiga minggu setelah tes negatif terakhir yang dilaporkan.
Keempat kasus reinfeksi memiliki sedikit kesamaan, mereka semua tidak pernah menjadi kasus indeks, mereka diuji ulang setelah menjadi negatif karena memiliki paparan ulang yang signifikan.
Tidak ada data khusus yang tersedia tentang kepositifan berkelanjutan dan infeksi ulang pada anak-anak.
Apa sebenarnya yang terjadi pada sistem kekebalan tubuh saat terinfeksi ulang COVID-19?
Seperti dilansir dari laman Cleveland Clinic, bahwa komunitas medis itu masih meneliti kasus langka tersebut. Misalnya, sebuah penelitian baru-baru ini dari Oxford menunjukkan bahwa antibodi menawarkan jendela perlindungan selama enam bulan untuk subjek penelitian.
Namun, perlu dicatat bahwa penelitian ini masih harus dievaluasi dan ditinjau oleh rekan sejawat.
“Sebagian besar individu yang memiliki antibodi efektif terhadap virus ini mungkin terlindungi selama beberapa bulan. Tetapi seperti banyak virus Corona, antibodi ini sepertinya tidak bertahan lama. Jadi kami berharap kekebalan itu berkurang seiring waktu,” kata Dr. Esper.
Vaksin dan sistem kekebalan tubuh
Tentu saja kondisi tersebut sama halnya dengan vaksin, yang hingga kini belum diketahui pasti berapa lama sistem kekebalannya akan bertahan.
“Kami tidak melihat jumlah kasus infeksi ulang yang luar biasa, jadi jika telah mendapatkan vaksin yang efektif, kemungkinan Anda aman dari infeksi Covid-19 atau infeksi ulang. Ini bisa berarti virus tidak bermutasi atau respons vaksin bertahan sedikit lebih lama,”jelas Dr. Esper.
Dr Esper mengatakan bahwa dia tidak akan terkejut jika penurunan antibodi dalam vaksin terjadi dari waktu ke waktu dan mengharuskan kita untuk mendapatkan vaksinasi virus corona tahunan seperti yang kita lakukan dengan vaksinasi flu.
Tetapi saat ini, dikatakan juga bahwa tujuan utama vaksin COVID-19 adalah mulai mengendalikan virus Corona dan terus menyempurnakan prosesnya. Namun tak hanya vaksin, tindakan pencegahan penularan COVID-19 yang efektif adalah tetap menerapkan protokol kesehatan, untuk menjaga diri dan keluarga.
Baca juga: Mengapa Tidak Dianjurkan Merangkap Masker Medis? Ini Jawabannya!
Masker dan COVID-19
Perlu kamu ingat, ketika berada di sekitar orang tanpa masker, namun tidak jatuh sakit hal tersebut bukan berarti tubuhmu kebal terhadap COVID-19. Tetapi perlu disadari bahwa hal itu bukan berarti kamu kebal terhadap virus, bisa jadi tubuh belum menunjukkan gejala virus apapun. Padahal bisa saja kamu terinfeksi dan menyebarkan virus Corona ke orang lain tanpa adanya gejala spesifik.
Jadi sebaiknya tetap patuhi aturan protokol kesehatan baik bagi kamu yang sudah pernah terinfeksi dan belum pernah sama sekali.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!