Share This Article
Pertanyaan terkait apakah setelah sembuh dari COVID-19 tubuh jadi kebal terhadap virus tersebut menjadi pertanyaan penting. Sempat diyakini bahwa setelah sembuh, tubuh tidak akan terinfeksi lagi.
Untuk menjawab pertanyaan ini, beberapa waktu lalu sejumlah peneliti mengungkapkan temuannya. Berikut ulasan lengkapnya!
Hasil penelitian tentang infeksi berulang COVID-19
Ada beberapa hasil studi dari negara berbeda yang mengungkapkan teori tentang infeksi berulang COVID-19, di antaranya Inggris dan Jerman.
1. Penelitian di Inggris
Medrxiv.org sempat merilis hasil penelitian ilmuwan Inggris yang mengatakan bahwa kekebalan tubuh seseorang yang telah terinfeksi virus COVID-19 akan menurun. Terutama terhadap serangan virus yang sama dalam beberapa bulan.
Para ilmuwan tersebut mengatakan bahwa kondisi kekebalan tubuh seseorang setelah sembuh dari COVID-19 hanya akan bertahan beberapa bulan saja.
Setelah itu, orang yang telah sembuh dari COVID-19 masih bisa terinfeksi virus yang serupa.
Proses penelitian yang dilakukan
Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan Inggris ini melibatkan 65 pasien positif COVID-19. Seluruh pasien tersebut telah dipantau selama 94 hari sejak menunjukkan gejala.
Selain pasien, studi ini juga mengambil tes antibodi pada 31 petugas kesehatan setiap satu hingga dua minggu antara Maret dan Juni 2020.
Secara garis besar, respons antibodi terhadap COVID-19 dapat dideteksi pada sebagian besar individu yang terinfeksi sejak 10 hingga 15 hari setelah timbulnya gejala COVID-19.
Hasil penelitian
Oleh karena kemunculan COVID-19 masih tergolong baru pada populasi manusia, maka penelitian tersebut masih belum bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Namun demikian, dari hasil studi diketahui bahwa besarnya respons antibodi penetral sangat bergantung pada tingkat keparahan penyakit.
Antibodi penetral sendiri merupakan antibodi yang secara langsung mencegah virus masuk kembali ke dalam sel di tempat yang sama.
“Respons peningkatan antibodi IgM dan antibodi IgA pada seluruh objek penelitian akan menurun setelah 20 hingga 30 hari,” tulis para ilmuwan.
2. Penelitian di Jerman
Selain ilmuwan Inggris, beberapa ilmuwan dari Jerman juga melakukan penelitian. Salah satunya yang baru-baru ini dilakukan di Rumah Sakit Schwabing di Munich, Jerman.
Penelitian ini menunjukkan dengan jelas bahwa seseorang yang telah sembuh dari infeksi COVID-19 masih bisa terinfeksi ulang.
Clemens Wendtner, seorang dokter kepala di rumah sakit tersebut, menguji kekebalan pasien COVID-19 yang dirawat pada akhir Januari 2020.
Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, namun temuan awal ini menunjukkan bahwa infeksi yang kedua kalinya pada satu pasien mungkin untuk terjadi.
“Peristiwa ini mengubah cara para ahli dalam menangani beberapa kebijakan sosial, seperti social distancing atau menjaga jarak,” ungkap Clemens.
Peringatan WHO tentang infeksi berulang COVID-19
Sejak awal pandemi menyerang, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memberi peringatan bahwa tidak ada bukti bahwa orang yang telah pulih dari COVID-19 mampu terlindungi dari infeksi kedua.
Menurut WHO, sebagian besar studi yang pernah dilakukan memang menunjukkan bahwa orang yang telah pulih dari infeksi memiliki antibodi terhadap virus.
Namun, beberapa dari orang-orang ini memiliki tingkat antibodi penawar yang sangat rendah dalam darah mereka.
Masih belum ada penelitian besar yang mengevaluasi apakah keberadaan antibodi terhadap COVID-19 memberikan kekebalan kembali terhadap infeksi selanjutnya pada manusia.
Respons penelitian terkait antibodi
Banyak negara sedang menguji antibodi COVID-19 pada tingkat populasi atau dalam kelompok tertentu, seperti petugas kesehatan, kontak dekat kasus yang diketahui, atau di dalam lingkup keluarga.
WHO sendiri mengaku mendukung kedua penelitian ini karena sangat penting untuk memahami sejauh mana faktor risiko yang terkait dengan infeksi mampu berpengaruh.
Jika kamu memiliki pertanyaan terkait apa benar setelah sembuh dari COVID-19 tubuh jadi kebal terhadap virus corona? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!