Share This Article
Selama ini, kamu mungkin sudah sering mendengar anjuran memakai masker berlapis untuk mencegah penularan COVID-19. Hal itu sesuai dengan riset terbaru yang menyebutkan bahwa masker berlapis bisa meminimalkan pembentukan aerosol, partikel yang dapat membawa virus.
Lantas, bagaimana masker berlapis bisa menjalankan fungsi tersebut? Berapa lapis yang dibutuhkan agar masker bisa memberi perlindungan maksimal? Yuk, temukan jawabannya dengan ulasan berikut ini!
Penelitian tentang masker multilayer
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa penggunaan masker berlapis atau multilayer dapat memberi perlindungan dari penyebaran virus pemicu COVID-19 di udara.
Studi itu dilakukan oleh sejumlah peneliti di Indian Institute of Science (IISc) yang berbasis di Bengaluru, bekerja sama dengan para ilmuwan di UC San Diego University of California San Diego dan University of Toronto Engineering.
Dari studi tersebut, didapatkan kesimpulan bahwa masker berlapis dapat mencegah pembentukan aerosol yang bisa menjadi medium penyebaran virus Corona.
Baca juga: Studi Terbaru: Antibodi COVID-19 Bisa Bertahan hingga 6 Bulan
Apa kata penelitian itu?
Ketika seseorang batuk, maka mulut akan mengeluarkan percikan atau droplet berukuran di atas 200 mikron. Dengan kecepatan yang sangat tinggi, droplet tersebut dapat menembus kain masker (yang tidak berlapis), lalu pecah menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.
Dari situ, aerosol atau zat kecil yang halus akan terbentuk, berpotensi menjadi ‘kendaraan’ dari virus Corona. Menggunakan kamera yang mampu menangkap dan melacak pergerakan benda atau partikel berukuran kecil, para peneliti kemudian terus menganalisis hal tersebut.
Saat melayang di udara, aerosol bisa tak sengaja terhirup oleh seseorang. Jika aerosol mengandung virus Corona, itu dapat menyebabkan penularan infeksi COVID-19 pada orang yang menghirupnya.
Banyaknya lapisan yang dibutuhkan pada masker
Selama ini, masyarakat telah sering diingatkan untuk menggunakan masker kain minimal memiliki dua lapisan. Namun, dari penelitian, disebutkan bahwa dua lapisan pada masker belum cukup efektif untuk mencegah terbentuknya aerosol dari percikan droplet.
Salah seorang peneliti yang terlibat dalam studi tersebut, Saptarshi Basu, menjelaskan bahwa masker dengan tiga lapisan, bahkan yang terbuat dari kain pun, bisa memberi perlindungan terbaik.
Adanya tiga lapisan bisa memblokir keluarnya percikan dari batuk secara signifikan. Dengan demikian, pembentukan aerosol dapat diminimalkan.
Efektivitas pemblokiran droplet dari jumlah lapisan masker
Tujuan utama penggunaan masker di masa pandemi adalah untuk meminimalkan penularan COVID-19 dari percikan mulut orang yang terinfeksi. Berapa pun lapisannya, masker bisa memberi perlindungan, tapi dengan kekuatan yang berbeda.
Masker yang hanya memiliki satu lapisan misalnya, hanya bisa memblokir 30 persen droplet awal agar tidak keluar. Sedangkan masker dua lapis, bisa memblokir tetesan dari hidung dan mulut hingga 91 persen.
Pemblokiran transmisi tetesan droplet hampir sempurna jika masker mempunyai tiga lapisan. Masker yang terbuat dari bahan tertentu dengan tiga lapisan bahkan disebut memiliki efek yang hampir setara dengan N95.
Rencana studi lanjutan
Studi yang dilakukan oleh para ilmuwan di tiga negara itu masih akan terus dikembangkan. Harapannya, kajian lebih lanjut dapat melibatkan pasien COVID-19, bukan hanya sampel percikan droplet dari batuk orang sehat.
Studi berikutnya diharapkan bisa memberikan penjelasan yang lebih rinci soal atomisasi (pemecahan droplet menjadi aerosol) dari pasien yang benar-benar terinfeksi virus Corona.
Bukan hanya COVID-19, penelitian itu nantinya juga bisa berguna untuk penyakit pernapasan serupa di masa mendatang.
Pedoman umum memakai masker
Seperti yang telah dijelaskan, masker multilayer dengan tiga lapisan memang bisa memberi perlindungan yang maksimal. Namun, masker dengan dua lapisan sudah dapat memblokir droplet hingga 91 persen.
Selain bicara soal lapisan, cara menggunakan masker juga harus diperhatikan agar perlindungan yang diberikan bisa optimal, yaitu:
- Bersihkan tangan sebelum dan sesudah mengenakan masker
- Pastikan masker menutupi hidung, mulut, dan dagu
- Saat melepasnya, simpan masker di kantong plastik yang bersih
- Masker yang terbuat dari kain harus dicuci setidaknya setiap hari
- Jika yang dipakai adalah masker medis, buang di tempat sampah setelah digunakan
- Pilih masker dengan ukuran yang pas dengan wajah agar membuatmu tidak sulit bernapas
Nah, itulah ulasan tentang efektivitas masker berlapis dalam mencegah potensi pembentukan aerosol yang dapat menjadi medium penyebaran virus. Untuk meminimalkan penularan COVID-19, tetap gunakan masker di mana pun kamu berada, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!