Share This Article
Program vaksinasi terus dilakukan untuk pengendalian pandemi COVID-19. Di sisi lain, para ilmuwan terus melakukan penelitian demi menemukan cara yang tepat untuk mengakhiri wabah ini.
Baru-baru ini, satu penelitian di Inggris menyatakan bahwa dua jenis vaksin, yaitu AstraZeneca dan Pfizer, mempunyai efektivitas cukup tinggi dalam penanganan pasien bergejala COVID-19. Apa kata penelitian tersebut? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!
Tentang penelitian terkait
Penelitian dilakukan selama satu bulan, melibatkan banyak kelompok, dimulai awal April hingga munculnya varian B.1.617.2. Studi yang melibatkan 1.054 orang itu mencakup berbagai pasien dengan berbagai latar belakang etnis dan usia (termasuk yang berumur di atas 65 tahun).
Penelitian tersebut fokus pada dua varian baru dari virus corona yang muncul belakangan, yaitu B.1.1.7 dan B.1.617.2. Varian B.1.1.7 lebih dikenal sebagai varian Inggris, sedangkan B.1.617.2 diidentifikasi sebagai varian India.
Hasil penelitian
Baru-baru ini, Public Health England mengumumkan hasil studinya tentang efektivitas dari beberapa vaksin dalam penanganan COVID-19, terutama untuk strain atau varian baru SARS-CoV-2.
Penelitian yang dilakukan dari 5 April sampai 16 Mei 2021 itu menyebutkan, dua dosis vaksin AstraZeneca mempunyai efektivitas hingga 60 persen dalam mengatasi gejala kesakitan akibat COVID-19 dari varian B.1.617.2 dan 66 persen terhadap varian B.1.1.7.
Penelitian yang sama juga mengungkapkan, vaksin Pfizer-BioNTech memiliki efektivitas hingga 88 persen dalam mengatasi gejala kesakitan COVID-19 dari varian B.1.617.2 dan 93 persen terhadap varian B.1.1.7. Hasil itu diketahui dua pekan setelah pemberian dosis kedua.
Baca juga: Jangan Sembarangan! Ini Jenis Kain Terbaik untuk Masker Saat Pandemi
Apa efeknya pada pandemi?
Efektivitas yang tinggi diharapkan dapat menurunkan jumlah kasus, pasien rawat inap, dan angka kematian akibat virus corona. Meski, penelitian itu masih akan terus disempurnakan dan dievaluasi hingga beberapa pekan mendatang.
Menurut penjelasan Matt Hancock, Sekretaris Perawatan Kesehatan dan Sosial Pemerintah Inggris, pemberian dosis kedua dari vaksin tersebut bisa memberi perlindungan terhadap varian baru yang disebut-sebut punya tingkat penularan lebih tinggi.
Sementara itu, Dr. Mary Ramsay, Kepala Imunisasi di Public Health England, menyampaikan, studi tersebut memberikan kepastian bahwa dua dosis dari salah satu vaksin (AstraZeneca atau Pfizer) dapat digunakan untuk mengatasi gejala dari COVID-19 akibat varian terbaru.
Apa kata Kementerian Kesehatan RI?
Dari dua jenis vaksin yang diteliti, Indonesia baru berkesempatan menggunakan salah satunya, yaitu AstraZeneca. Keraguan penggunaan vaksin AstraZeneca muncul setelah beberapa orang mengalami gejala efek samping sesudah mendapatkan dosis kedua.
Namun, menurut pernyataan dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan, penggunaan vaksin AstraZeneca sendiri membawa manfaat yang jauh lebih besar. Justru yang menjadi tantangan saat ini adalah soal ketersediaan vaksin tersebut.
Sebab, adanya lonjakan kasus COVID-19 membuat produsen vaksin lebih mengutamakan negara dan masyarakatnya dulu.
Memahami vaksin AstraZeneca lebih jauh
Vaksin AstraZeneca dikembangkan oleh perusahaan dengan nama yang sama di Swedia, bermitra dengan para ilmuwan di University of Oxford, Inggris. Berikut beberapa fakta dan cara kerja vaksin AstraZeneca yang perlu kamu tahu:
- AstraZeneca menggunakan versi modifikasi dari adenovirus (gen protein dalam virus Corona)
- Setelah disuntikkan ke lengan, adenovirus akan menempel ke protein dari SARS-CoV-2 dan menelannya
- Adenovirus memacu sistem kekebalan agar berada dalam mode waspada, supaya bisa langsung melakukan perlawanan begitu ada virus yang masuk
- Kandungan pada vaksin AstraZeneca dapat memacu sistem imun untuk lebih banyak menciptakan antibodi sebagai perlindungan diri
- Antibodi tersebut dapat menempel ke virus corona dan menandainya, lalu memusnahkannya
- Bukan hanya itu, vaksin juga bisa membunuh sel di dalam tubuh yang telah terinfeksi. Dengan begitu, infeksi tersebut diharapkan tidak menyebar lebih jauh
- Sama seperti vaksin lainnya, vaksin AstraZeneca dapat mengenali dan mengingat struktur dari virus. Sehingga, vaksin akan mengetahui jika ada virus serupa yang masuk di masa mendatang
Nah, itulah ulasan tentang penelitian terbaru seputar efektivitas vaksin AstraZeneca dan Pfizer terhadap gejala COVID-19. Untuk membantu memutus penularan COVID-19, tetap patuhi protokol kesehatan di mana pun kamu berada, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!