Share This Article
Hingga saat ini diketahui bahwa kasus COVID-19 di beberapa kota besar di Indonesia terus meningkat, khususnya timbul dari klaster perkantoran. Walaupun sudah banyak yang divaksin, lantas apa penyebab kasus COVID-19 terus meningkat?
Penyebab meningkatnya kasus COVID-19 di klaster perkantoran
Saat ini kasus penyebaran COVID-19 justru berasal dari klaster perkantoran, padahal sudah banyak pekerja yang mendapatkan vaksin dengan tujuan awal untuk mengurangi jumlah orang yang terinfeksi.
Melansir penjelasan dari Kompas, berdasarkan informasi dari Gugus Tugas Covid-19 hal tersebut terjadi karena masalah sirkulasi udara yang buruk, kurangnya jaga jarak, dan tidak disiplin dalam penggunaan masker.
Kurang disiplin dengan penggunaan masker
Seperti penjelasan dari laman Cleveland Clinic, telah mendapatkan vaksin bukan berarti kamu tidak perlu lagi untuk menjalankan protokol kesehatan.Â
Mendapatkan vaksinasi artinya, jauh lebih kecil kemungkinannya untuk jatuh sakit dan mengembangkan virus yang ada, jadi bukan berarti kamu terbebas atau kebal dengan berbagai macam penyakit termasuk COVID-19.
Namun faktanya, masih banyak orang yang melepaskan maskernya saat sedang berkegiatan di kantor seperti bercengkrama dengan rekan kerja. Perlu kamu ketahui bahwa, bukan tak mungkin ada aerosol berterbangan di ruang kantor, droplet yang menempel di benda yang kamu sentuh.
Bahkan juga bisa menyebar saat berbicara dengan rekan kerja di kantor. Seseorang yang terinfeksi COVID-19 tidak selalu menunjukkan gejala, bahkan ada yang tanpa gejala.
Jadi pastikan kamu tetap menjaga protokol kesehatan demi memutus rantai penyebaran virus dan melindungi diri sendri serta banyak orang di lingkungan sekitarmu.
Tidak menerapkan social distancing dengan baik
Penerapan social distancing atau menjaga jarak fisik ketika berada di tempat umum tetap perlu dilakukan bagi kamu yang sudah mendapatkan vaksin dan juga dijelaskan pada laman Centers for Disease Control and Prevention.Â
Umumnya banyak yang beranggapan bahwa berbicara dengan teman yang kamu kenal lebih aman, padahal ada banyak kemungkinan penularan COVID-19 bisa berasal dari orang tanpa gejala atau OTG.
Apalagi banyak sekali kasus di Indonesia, orang yang terinfeksi tanpa adanya gejala sedikitpun.
Sirkulasi udara yang buruk
Seperti yang kita ketauhi bahwa COVID-19 pada kasus tertentu menimbulkan penyakit dengan tingkat yang parah pada manusia seperti pneumonia, gagal ginjal hingga sindrom pernapasan akut dan bisa menyebabkan kematian.
Hal itu bisa terjadi akibat penularan droplet dan aerosol yang mengandung virus pada hidung atau mulut dari orang yang terjangkit melalui udara ketika mereka batuk atau bersin.
Parahnya ketika tersebar di udara, droplet yang mengandung virus itu bisa menempel pada permukaan benda dan bertahan selama 2-3 hari
Tak hanya itu saja, virus dapat bertahan pada udara. Tentu saja, orang yang rentan penyakit dapat terinfeksi bila menghirup aerosol yang sudah terkena virus.
Jika kantor kamu, memiliki sistem sirkulasi udara yang buruk, hal itu bisa menjadi faktor penularan virus dalam satu ruangan tersebut. Umumnya, kantor-kantor dengan ruangan kerja tidak ada ventilasi yang cukup untuk cahaya matahari dan dilengkapi dengan AC.
Hal itu pun dapat membuat aerosol tetap berada di ruangan. Berbeda dengan lingkungan kerja yang outdoor atau berada di luar ruangan, sirkulasi udara justru akan lebih baik.
Cara mengatasi penularan COVID-19 di perkantoran
Seperti dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, dalam kebanyakan kasus, tidak perlu menutup fasilitas atau kantor ketika ada yang terinfeksi COVID-19. Namun, tutup semua area yang digunakan oleh orang yang terinfeksi dalam jangka waktu lama.
Tunggu 24 jam sebelum pembersihan dan desinfektan untuk meminimalkan potensi karyawan lain terkena tetesan pernapasan. Jika menunggu 24 jam tidak memungkinkan, tunggu selama mungkin.
Ikuti rekomendasi pembersihan dan disinfeksi CDC:
- Bersihkan permukaan kotor dengan sabun dan air sebelum mendisinfeksi.
- Untuk mendisinfeksi permukaan, gunakan produk yang memenuhi kriteria EPA untuk digunakan melawan ikon eksternal SARS-Cov-2, virus yang menyebabkan COVID-19, dan yang sesuai untuk permukaan.
- Pastikan untuk mengikuti petunjuk pada label produk untuk memastikan penggunaan produk yang aman dan efektif.
- Pakai alat pelindung diri (APD) tambahan tergantung pada pengaturan dan produk disinfektan yang digunakan.
Selain pembersihan dan desinfektan, pihak kantor juga harus menentukan karyawan mana yang mungkin terpapar virus dan perlu mengambil tindakan pencegahan tambahan.
Baca juga: Studi Baru Ungkap Pentingnya Pakai Masker dan Ventilasi saat Sekolah Tatap Muka!
Cara mencegah penularan COVID-19 di klaster perkantoran
Walaupun sudah divaksinasi, protokol kesehatan tetap perlu dijaga tujuannya untuk mengurangi tingkat penyebaran virus COVID-19. Berikut ini beberapa protokol yang tetap harus diterapkan:
- Berhati-hatilah ketika berada di tempat umum, gunakan masker dan menjaga jaga fisik.
- Saat bertemu dengan orang belum divaksinasi ata memiliki anggota rumah yang belum divaksinasi sangat dianjurkan untuk tetap jarak fisik, dan patuhi tindakan pencegahan lain.
- Hindari pertemuan tatap muka dengan jumlah orang yang berukuran sedang maupun besar.
- Jalani tes jika mengalami gejala COVID-19.
- Ikuti panduan yang dikeluarkan oleh masing-masing pemberi kerja.
- Ikuti CDC dan persyaratan dan rekomendasi perjalanan departemen kesehatan
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!