Share This Article
Belakangan ini, terjadi panic buying oleh sebagian masyarakat terhadap produk susu beruang yang dijual di supermarket. Bahkan, harga dari susu tersebut ikut melonjak di sejumlah marketplace karena adanya peningkatan permintaan.
Salah satu alasan terjadinya panic buying tersebut adalah munculnya anggapan bahwa susu beruang bisa menyembuhkan COVID-19. Benarkah demikian? Yuk, cari tahu fakta sebenarnya dengan ulasan berikut ini!
Sekilas tentang susu beruang
Susu beruang bukanlah susu yang berasal dari beruang. Penggunaan kata ‘beruang’ mengacu pada brand atau merek dari susu tersebut. Sedangkan susunya sendiri tetap berasal dari sapi.
Menurut penjelasan dr. Tan Shot Yen, praktisi kesehatan, susu beruang sama saja dengan produk susu sapi pada umumnya. Kandungan gizinya tidak berbeda dengan susu kemasan yang dijual di pasaran.
Susu beruang, susu evaporasi, susu UHT (ultra high temperature), dan susu cair, semuanya punya nilai gizi yang cenderung tidak berbeda. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk di antara jenis susu tersebut, kecuali susu kental manis yang memang punya kandungan gula lebih tinggi.
Baca juga: Daftar Vitamin dan Obat yang Bisa Dikonsumsi saat Isolasi Mandiri
Kandungan susu sapi secara umum
Seperti yang telah disebutkan, susu beruang memiliki kandungan yang tidak jauh berbeda dengan susu sapi pada umumnya. Dikutip dari Healthline, satu gelas susu sapi memiliki nilai gizi meliputi:
- Kalori: 146 gr
- Protein: 8 gr
- Kalsium: 28 persen dari total kebutuhan harian
- Vitamin D: 24 persen dari total kebutuhan harian
- Riboflavin (vitamin B2): 26 persen dari total kebutuhan harian
- Kalium: 10 persen dari total kebutuhan harian
- Fosfor: 22 persen dari total kebutuhan harian
- Selenium: 13 persen dari total kebutuhan harian.
Dari berbagai kandungan tersebut, susu sapi bisa memberi banyak manfaat, seperti menjaga kesehatan dan kepadatan tulang, membantu menjaga suasana hati, meningkatkan massa otot, hingga berperan sebagai pencegahan kanker.
Apakah susu beruang bisa bunuh virus Corona?
Prof. Zubairi Djoerban, Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menjelaskan, susu beruang dan kandungannya tidak bisa membunuh virus SARS-CoV-2. Sehingga, tidak tepat jika menganggap bahwa susu beruang dapat dipakai sebagai pengobatan COVID-19.
Menjaga tubuh dari risiko paparan COVID-19 juga tidak bisa hanya dengan minum susu. Tubuh membutuhkan makanan bergizi lain, seperti sayur, buah, dan mineral. Selain itu, protokol kesehatan yang ketat masih menjadi salah satu cara terbaik mencegah penularan.
Susu beruang untuk tingkatkan imunitas
Susu beruang memang disebutkan tidak bisa membunuh virus Corona atau dijadikan sebagai pengobatan untuk penyakitnya. Namun, beberapa penelitian mengklaim bahwa susu sapi secara umum dapat membantu meningkatkan imunitas.
Salah satunya adalah sebuah penelitian yang melibatkan 300 anak di Jepang. Studi tersebut memaparkan, beberapa kandungan pada susu sapi (terutama vitamin D) dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan.
Orang yang mendapatkan asupan 1.200 IU vitamin D setiap hari mempunyai risiko 40 persen lebih rendah terkena penyakit atau infeksi flu akibat virus dan bakteri. Namun, perlu diingat bahwa respons imun setiap orang bisa berbeda-beda.
Baca Juga: Daftar Makanan yang Perlu Dikonsumsi Sebelum dan Sesudah Vaksinasi COVID-19
Frekuensi ideal minum susu
Tak sedikit orang yang hobi minum susu beberapa kali dalam sehari agar maksimal mendapatkan khasiatnya, termasuk dalam hal imunitas. Namun, konsumsi susu sapi ternyata tidak boleh sembarangan, lho.
Menurut panduan yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan Amerika Serikat, seseorang yang berusia di atas sembilan tahun sebaiknya tak mengonsumsi lebih dari tiga gelas susu dalam sehari. Ini masih berkaitan dengan angka kecukupan gizi (AKG) yang dibutuhkan oleh tubuh.
Hal yang sama juga disampaikan oleh dr. Saptawati Bardosono, pakar gizi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Konsumsi susu sapi hanya diperbolehkan maksimal tiga gelas dalam sehari dengan porsi masing-masing 150 mililiter.
Konsumsi berlebihan justru bisa memicu berbagai masalah kesehatan, salah satunya percepatan pengeroposan tulang. Susu adalah minuman yang baik untuk tulang. Tapi jika diminum berlebihan, kalsium bisa terurai dan tidak dapat terserap dengan baik.
Berlebihan dalam mengonsumsi susu juga bisa meningkatkan risiko gangguan jantung, obesitas, sembelit kronis, hingga anemia.
Nah, itulah ulasan tentang susu beruang dan klaim yang dipercaya oleh banyak orang tentang kemanjurannya dalam mengobati COVID-19. Untuk meminimalkan risiko penularan COVID-19, selalu terapkan protokol kesehatan di mana pun kamu berada, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!