Share This Article
Demam, batuk, dan sesak napas merupakan gejala umum dari COVID-19. Namun, gejala lain dari COVID-19 terus terungkap, tak terkecuali gejala yang disebabkan oleh virus COVID-19 jenis baru. Dikatakan bahwa varian baru virus corona memiliki gejala yang tidak biasa, apa saja?
Baca juga: Kelembapan Masker Dapat Mencegah Keparahan COVID-19, Benarkah Demikian?
Sekilas mengenai mutasi virus corona Inggris
Varian virus corona yang diidentifikasi di Kent, Inggris dikenal sebagai B.1.1.7. Berdasarkan Mayo Clinic, varian ini memiliki sebanyak 23 mutasi. Beberapa dari mutasi tersebut terletak pada protein S lonjakan yang digunakan oleh virus untuk menempel pada permukaan sel manusia.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan bahwa varian yang diidentifikasi di Inggris ini lebih cepat dan mudah menular dibandingkan dengan varian virus corona lain. Oleh karena itu, varian B.1.1.7 memicu kekhawatiran besar.
Varian ini telah terdeteksi di sejumlah negara. Menurut beberapa peneliti, varian virus corona ini membutuhkan bantuan prioritas. Di samping itu, terdapat pula perbedaan signifikan yang telah diamati antara varian B.1.1.7 dengan versi asli virus Corona.
Gejala tak biasa dari virus COVID-19 jenis baru
Berdasarkan analisis kasus komunitas yang diamati di Inggris serta sebagian wilayah Eropa, pasien COVID-19 yang didiagnosis dengan varian baru virus corona cenderung menunjukkan tanda infeksi yang tidak umum.
Hal tersebut dibandingkan dengan gejala COVID-19 yang khas, yakni gejala seperti flu. Seperti yang sudah diketahui bahwa terdapat beberapa gejala khas dari COVID-19, yakni demam, batuk, flu, atau kehilangan indera penciuman.
Namun, dengan temuan yang mengejutkan dari varian baru virus Corona, banyak yang menduga bahwa mutasi virus dapat menyerang tubuh dengan cara yang berbeda. Efeknya bisa menyebabkan gejala yang berbeda atau tidak biasa.
Berikut ini adalah gejala yang tidak biasa varian virus corona baru yang perlu diwaspadai seperti dilansir dari Times of India.
1. Kelelahan dan kelesuan
Batuk dan sakit tenggorokan merupakan beberapa gejala dari COVID-19. Namun, para ahli di Inggris telah mengamati bahwa banyak pasien COVID-19 yang saat ini melaporkan kelemahan atau kelesuan sebagai salah satu gejala awal infeksi.
Pada dasarnya, kelelahan merupakan gejala umum dari infeksi virus apapun. Namun, dalam kasus COVID-19 hal tersebut juga dapat sulit untuk diatasi.
Salah satu alasan utama penyebab kelelahan dan pusing yang mengganggu adalah kehadiran sitokin. Protein yang dihasilkan dalam sistem kekebalan ini sebagai reaksi terhadap infeksi yang terdapat di dalam tubuh.
Efek samping yang sama dapat disebabkan karena tubuh melawan patogen, sehingga dapat menyebabkan tubuh menjadi lelah. Kedua, COVID-19 sebagai infeksi mandiri dapat menyebabkan sejumlah gejala, kelelahan akibat COVID-19 seringkali juga disebabkan oleh faktor yang sama.
Baca juga: Dapat Menyerang Sistem Pencernaan, Apakah Mencret Termasuk Gejala COVID-19?
2. Pusing dan lemas
Gejala lain virus corona varian baru yang perlu diwaspadai adalah pusing dan lemas. Pada kebanyakan kasus, gejala neurologis akibat infeksi juga dapat menimbulkan gejala tertentu, seperti pusing, kelelahan, malaise hingga mual.
Salah satu tantangan yang menjadikan gejala ini sangat membingungkan adalah sulit untuk memastikan apakah kelelahan yang terjadi akibat COVID-19 atau karena hal lain.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelelahan atau mengatasi tubuh yang terasa lemah yakni dengan beristirahat yang cukup. Tak hanya itu, sebaiknya hindari olahraga berat atau melakukan aktivitas secara berlebihan.
3. Nyeri pada otot atau tubuh
Selain gejala yang sudah disebutkan di atas, terdapat gejala lain dari varian virus corona baru yang juga tidak boleh luput dari perhatian, yakni rasa nyeri pada otot atau tubuh. Sebab, terjadi peningkatan jumlah kasus yang menunjukkan gejala rasa sakit yang menyiksa.
Nyeri pada otot atau tubuh tidak terjadi begitu saja. Penyebab utama nyeri otot dan nyeri tubuh adalah myalgia (nyeri otot) akibat virus yang menyerang serat otot serta lapisan jaringan yang penting dalam tubuh.
Peradangan yang meluas dapat menyebabkan beberapa kondisi tertentu, seperti nyeri pada sendi, kelemahan, hingga nyeri pada tubuh selama infeksi berlangsung.
Jika nyeri otot terjadi menyebabkan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari atau jika kamu tidak memiliki riwayat kesehatan yang dapat memicu nyeri pada otot atau tubuh, sebaiknya pertimbangkanlah untuk melakukan tes COVID-19.
Tes COVID-19 sesegera mungkin juga perlu dilakukan apabila terjadi kondisi tertentu seperti kelelahan yang tak biasa, pusing, nyeri otot, tubuh lemas, lesu, nyeri pada tubuh, serta diare.
Tanda-tanda ini dapat muncul bersamaan dengan gejala umum COVID-19 atau tanpa disertai gejala umum tersebut.
Demikianlah beberapa informasi mengenai gejala virus COVID-19 jenis baru. Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, selalu terapkanlah protokol kesehatan, ya.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!