Share This Article
Belakangan tes antigen marak dilakukan baik di Indonesia maupun di beberapa negara lain sebagai upaya pemeriksaan COVID-19. Tes antigen mulai menjadi pilihan banyak orang karena harganya yang lebih murah serta hasil pengerjaannya yang lebih cepat.
Namun di balik semua itu, tes antigen ternyata masih memiliki kekurangan perihal akurasi. FDA atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat pun memberikan peringatan bahwa tes antigen dapat memberikan hasil positif palsu setelah menerima beberapa laporan terkait.
Mengenal tes antigen
Tes antigen adalah tes yang dilakukan dengan metode swab atau usap dari bagian hidung atau tenggorokan. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi fragmen protein (antigen) dari virus.
Dengan teknologi yang lebih sederhana daripada tes molekuler, tes antigen dapat memberikan hasil yang lebih cepat hanya dalam waktu 15-60 menit.
Baca juga: HEPA Filter untuk Corona, Benarkah Efektif Cegah Penularan Virus?
Arti positif palsu
Positif palsu dapat terjadi pada hasil pengujian tes antigen. Ketika seseorang dinyatakan positif COVID-19 lewat tes antigen, ada kemungkinan hasil tersebut belum tentu positif. Walaupun hal ini jarang terjadi.
Hasil dari swab tes antigen ini perlu dikonfirmasi lagi melalui tes molekuler (PCR) yang memiliki akurasi lebih tinggi.
Baca juga:Penting! Ini Perbedaan PCR Test dan Rapid Test COVID-19 yang Mesti Kamu Tahu
Penyebab hasil positif palsu pada tes antigen
FDA tidak merekomendasikan tes antigen sebagai sebagai tes tunggal untuk mendeteksi infeksi virus. Pasalnya, dari Harvard University, tes antigen dilaporkan memiliki tingkat hasil negatif palsu setinggi 50%.
Namun dalam kondisi darurat tes ini diperbolehkan karena pengujian antigen lebih cepat, lebih murah, dan memerlukan teknologi yang tidak terlalu rumit. Pengujiannya pun harus dilakukan secara berulang.
FDA memperingatkan bahwa membaca hasil tes, baik sebelum atau setelah waktu yang ditentukan pada instruksi, bisa menghasilkan hasil positif atau negatif palsu.
Hal ini terkait dengan ketentuan EUA soal pengoperasian dari tes antigen oleh laboratorium resmi yang harus mengikuti petunjuk penggunaan terkait administrasi pengujian dan pembacaan hasilnya.
Di samping itu, FDA juga mengungkap ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan tes antigen memberikan hasil positif palsu.
Penyimpanan tes antigen yang tidak tepat dapat menghasilkan positif palsu. Juga, memproses beberapa spesimen dalam waktu bersamaan dapat mempersulit proses penghitungan waktu inkubasi yang paling tepat untuk setiap spesimen.
Risiko kontaminasi silang juga bisa terjadi dalam proses pengujian spesimen. Hal ini dapat terjadi dari pembersihan ruang kerja yang tidak memadai, desinfeksi peralatan pengujian yang tidak tepat, atau penggunaan peralatan pelindung yang tidak maksimal.
Para petugas yang melakukan uji spesimen pun harus selalu mengganti sarung tangan untuk menghindari risiko kontaminasi silang antara spesimen dengan hasil positif palsu berikutnya.
Risiko-risiko di atas menjadikan tes antigen tidak memiliki akurasi setinggi tes PCR. Untuk itu, FDA menyarankan pengujian ulang bagi kelompok yang telah melakukan swab antigen dan melakukan konfirmasi hasil dalam waktu 48 jam setelah dinyatakan positif.
Hasil positif dari tes antigen perlu dipertimbangkan kembali dengan beberapa aspek seperti observasi klinis, riwayat pasien, dan informasi epidemiologi.
Apa yang harus dilakukan ketika tes antigen positif?
Secara umum, tes swab antigen ini tidak akan memberikan hasil yang memiliki akurasi tinggi seperti tes molekuler.
Bila kamu atau kerabatmu memiliki hasil tes antigen yang positif, bicarakanlah dengan dokter untuk melakukan tes ulang sambil mempertimbangkan aspek observasi klinis, riwayat pasien, dan informasi epidemiologi yang dimiliki atau dapat di pastikan dengan pemeriksaan lain yang lebih akurat seperti PCR.
Dengan begitu, informasi kesehatan yang kamu miliki akan teruji secara lebih pasti sehingga memudahkan proses pengambilan langkah yang tepat untuk perawatan.
Di masa pandemi COVID-19 ini ada banyak tes yang ditawarkan untuk menguji infeksi. Tidak dapat dipungkiri, pilihan tes yang beragam dapat membingungkan.
Namun memahami tes yang akan dijalani sangatlah penting. Pasalnya setiap tes juga memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Bila kamu masih bingung soal tes mana yang perlu kamu lakukan, sebaiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter ya.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!