Share This Article
Munculnya virus COVID-19 varian baru menimbulkan banyak klaim palsu, keraguan, dan rumor yang beredar di seluruh dunia. Salah satunya sempat ramai diperbincangkan bahwa melakukan tes COVID-19 saat sedang kena flu bisa memicu hasil yang positif.
Lalu apakah faktanya benar demikian? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan selengkapnya yuk!
Benarkah melakukan tes COVID-19 saat terkena flu bisa menunjukkan hasil positif?
Melakukan tes COVID-19 kini menjadi salah satu langkah terpenting dalam mendeteksi virus pada manusia.
Namun baru-baru ini, banyak orang menahan diri untuk tidak mengikuti tes COVID-19 akibat adanya klaim yang viral. Disebutkan bahwa melakukan tes ketika sedang pilek atau flu, hasilnya pasti akan positif.
Tak sedikit masyarakat yang mengunggah ke media sosial dan menyampaikan bahwa tes COVID-19 tidak akurat. Ini pun menimbulkan keraguan terhadap orang yang hendak melakukan tes.
Melansir penjelasan laman CNN Indonesia, flu dan COVID-19 sebenarnya disebabkan oleh jenis virus yang berbeda. Walaupun memang benar salah satu gejala COVID-19 adalah flu, tetapi bukan berarti pemeriksaan dengan antigen atau swab akan memberikan hasil yang positif.
Tes yang ada saat ini akan mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 pada tubuh, bukan virus penyebab flu lainnya. Orang yang flu tanpa virus SARS-CoV-2 pada tubuhnya tidak akan mendapat hasil positif saat pemeriksaan.
Seperti yang sudah diketahui bahwa pemeriksaan COVID-19 yang dilaporkan dalam data harian Satgas COVID-19 menggunakan dua cara yaitu, tes antigen dan PCR.
Keduanya menggunakan metode usap pada bagian nasofaring untuk mengambil spesimen. Dalam tes antigen hasil bisa didapat dalam hitungan menit, namun pada tes PCR dibutuhkan sedikitnya 1×24 jam untuk mendapatkan hasil dari laboratorium.
Bukti bahwa flu atau pilek tidak akan memengaruhi hasil tes COVID-19
Menurut penjelasan dari Thejournal.ie, pernyataan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan jika tes antibodi adalah tes untuk melakukan pemeriksaan adanya infeksi di masa lalu yang terkait dengan COVID-19.
Tes ini dapat mengambil antibodi untuk jenis virus corona lain, seperti pilek atau flu.
Namun pernyataan CDC ini telah digunakan untuk menyebarkan klaim bahwa tes untuk COVID-19 termasuk tes kasus yang ada akan memberikan hasil positif jika orang tersebut menderita pilek atau flu, bahkan juga jika pernah mendapatkan vaksin untuk pilek.
Perlu kamu ketahui bahwa flu disebabkan oleh virus yang berbeda sama sekali dengan COVID-19, jadi tentu tidak dapat menyebabkan hasil positif palsu.
Tes antibodi tidak akan memberikan hasil positif karena seseorang sebelumnya telah diberi vaksin flu. Jadi, pengujian untuk kasus COVID-19 ini tidak akan memberikan hasil positif karena pilek atau flu.
Baca juga: Panduan Lengkap IDAI: Isolasi Mandiri Anak dengan COVID-19
Apa perbedaan antara influenza (flu) dan COVID-19?
Flu dan COVID-19 sama-sama merupakan penyakit pernapasan menular, tetapi disebabkan oleh virus yang berbeda. COVID-19 disebabkan oleh infeksi virus corona yang pertama kali diidentifikasi pada 2019, sementara flu disebabkan oleh infeksi virus influenza.
COVID-19 tampaknya menyebar lebih mudah daripada flu. Namun, karena semakin banyak orang yang divaksinasi sepenuhnya terhadap COVID-19, penyebaran virus yang menyebabkan COVID-19 akan melambat.
Dibandingkan dengan flu, COVID-19 dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius pada beberapa orang. COVID-19 juga dapat memakan waktu lebih lama sebelum menunjukkan gejala dan orang dapat menular lebih lama.
Karena beberapa gejala flu, COVID-19, dan penyakit pernapasan lainnya serupa, perbedaan antara keduanya tidak dapat dibuat berdasarkan gejala saja.
Pengujian diperlukan untuk mengetahui apa penyakitnya dan untuk memastikan diagnosis.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!