Share This Article
Pastinya kamu akan merasa khawatir ketika ingin pergi berobat ke dokter gigi saat Corona seperti ini. Sekarang enggak perlu khawatir lagi, ikuti tips aman ke dokter gigi saat COVID-19 ini yuk!
Secara umum, pemeriksaan gigi secara rutin harusnya dilakukan setiap 6 bulan sekali. Namun, di saat pandemi ini, pastinya rutinitas tersebut menjadi terhambat. Lalu apakah aman ke dokter gigi saat corona?
Amankah ke dokter gigi saat Corona?
Pada dasarnya memeriksakan gigi saat corona bisa saja menjadi sesuatu yang tidak aman. Hal ini dikarenakan COVID-19 dapat menular melalui percikan cairan (droplet) yang mengandung virus SARS-Cov-2 dan keluar saat penderita berbicara, batuk, atau bersin.
Kamu bisa saja tertular virus Corona apabila menghirup droplet tersebut saat melakukan kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Tidak hanya itu saja, kamu juga bisa tertular virus Corona jika bersentuhan langsung dengan air liur, cairan, atau lendir pada mulut dan tenggorokan pasien.
Alat-alat untuk periksa gigi tersebut juga dapat menyemburkan droplet ke udara. Di mana percikan cairan ini dapat bertahan di udara selama beberapa jam, bahkan terhirup oleh pasien atau menempel pada permukaan barang.
Jadi, sebenarnya periksa gigi saat pandemi COVID-19 dapat lebih berisiko karena tidak banyak ruang pemeriksaan gigi yang dilengkapi perlindungan cukup terhadap paparan virus corona. Namun, ada beberapa hal yang dapat lakukan saat ingin memeriksa gigi di tengah pandemi seperti ini.
Tips ke dokter gigi saat Corona
Persatuan Dokter Gigi Indonesia juga sudah mengeluarkan surat edaran mengenai panduan pelayanan selama pandemic COVID-19 ini. Inilah beberapa instruksi yang dapat kamu lakukan jika periksa gigi saat corona, antara lain:
- Melakukan skrining terhadap semua pasien sesuai prosedur dalam edaran.
- Segera merujuk pasien yang diduga terinfeksi COVID-19.
- Menunda tindakan tanpa keluhan bergejala, bersifat elektif, perawatan estetis, dan tindakan menggunakan bur/scaler/suction.
- Menggunakan alat pelindung diri lengkap sekali pakai untuk tiap pasien.
- Melakukan prosedur cuci tangan dengan benar.
- Pasien diminta berkumur dengan hidrogen peroksida 0,5-1% selama 60 detik atau povidone iodine 1% selama 15-60 detik sebelum dilakukan perawatan dan saat diperlukan.
- Pembersihan alat kedokteran gigi dengan natrium hipoklorit 5% dengan perbandingan 1:100 selama 1 menit. Semua benda dan alat kedokteran gigi dapat dibersihkan menggunakan etanol 70% sebelum proses sterilisasi dengan autoclave.
- Pembersihan lingkungan kerja, ruang tunggu pasien, gagang pintu, meja, kursi, dan dental unit dengan disinfektan. Lantai dapat dibersihkan menggunakan benzalkonium klorida 2%.
- Mengganti pakaian yang digunakan selama praktik sebelum pulang ke rumah.
Kapan sebaiknya ke dokter gigi?
Namun, sebaiknya kamu ke dokter gigi jika dalam keadaan darurat saja untuk mengurangi risiko terkena COVID-19 ini. Kamu tetap dapat menjaga kesehatan gigi dengan menyikat gigi, berkumur, dan menghindari kebiasaan yang merusak gigi.
Jika kamu benar-benar dalam kondisi darurat kamu harus memastikan bahwa kamu dalam keadaan sehat dan tidak dalam keadaan demam, batuk, atau pilek.
Jika kamu menderita sakit gigi, kamu bisa melakukan cara sederhana yang dapat dilakukan di rumah. Misalnya dengan berkumur air garam, karena air garam dapat menyerap kelembapan mulut, serta membantu membunuh bakteri penyebab sakit gigi.
Caranya sederhana, kamu tinggal larutkan setengah sendok teh garam ke dalam satu gelas air hangat. Kemudian kumur-kumur selama beberapa menit. Lalu berkumurlah pada area yang terasa nyeri, kemudian diamkan beberapa menit. Sesudah itu, berkumurlah dan bilas dengan air bersih.
Pantau perkembangan COVID-19 di Indonesia melalui situs resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Jaga kesehatan Anda dan keluarga dengan konsultasi rutin bersama mitra dokter kami. Download aplikasi Good Doctor sekarang, klik link ini, ya!