Share This Article
GeNose menjadi salah tes deteksi COVID-19 yang dilaksanakan pemerintah sebagai syarat perjalanan. Meskipun demikian, ada beberapa persyaratan khusus yang harus diperhatikan saat melakukan tes ini di bulan puasa.
Sekilas tentang GeNose
Gadjah Mada Electronic Nose (GeNose) merupakan perangkat pendeteksi gejala COVID-19 hanya dengan mengandalkan hembusan napas. Alat ini sudah mengantongi izin edar resmi dari Kementerian Kesehatan sejak 24 Desember lalu.
Alat deteksi COVID-19 ini memiliki durasi deteksi yang tergolong cepat. Negatif atau positif hasil tes bisa diketahui hanya dalam waktu kurang dari 2 menit.
“Sebelumnya butuh waktu sekitar 3 menit, tapi kemarin saat uji di BIN sudah bisa turun menjadi 80 detik sehingga lebih cepat lagi,” ucap anggota tim peneliti GeNose, Kuwat Triyono dalam laman resmi UGM.
GeNose sendiri mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) melalui hembusan napas ke dalam tabung khusus. VOC terbentuk karena adanya infeksi COVID-19 yang keluar bersama napas seseorang.
Bagaimana dengan tes di bulan puasa
Pada dasarnya, GeNose masih bisa digunakan untuk mendeteksi COVID-19 saat Ramadan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar bacaan hasil GeNose lebih akurat.
Salah satu faktor yang membuat pemeriksaan GeNose berbeda di bulan puasa adalah kecenderungan peningkatan asam lambung dari orang yang berpuasa. Kondisi ini bisa memengaruhi pembacaan GeNose.
Untuk itu, berikut ini adalah kiat tes GeNose di bulan puasa:
Waktu pemeriksaan
Idealnya, pemeriksaan dilakukan sebelum asam lambung meningkat karena puasa. “Diupayakan pemeriksaan GeNose dilakukan saat pagi hari,” kata dr Dian Kesumapramudya, Sp.A., M.Sc., Ph.D., dalam laman resmi UGM.
Dirinya menganjurkan agar pemeriksaan GeNose dilakukan saat pagi hari, optimalnya 6 jam setelah sahur. Pasalnya, selewat 6 jam, asam lambung cenderung meningkat.
“Sebenarnya bisa diatasi dengan berkumur, tapi tetap yang paling optimal adalah kurang dari 6 jam setelah sahur,” imbuh Dian.
Bagaimana dengan malam hari?
Selain pagi hari, tes GeNose juga bisa dilakukan pada malam hari, minimal 1 jam setelah berpuasa. Hal ini dikatakan oleh anggota peneliti GeNose lainnya, dr. Mohammad Saifuddin Hakim, M.Sc., Ph.D., dalam laman yang sama.
“Selain pagi, tes GeNose sebaiknya dilakukan 1 jam setelah berbuka puasa,” kata dia.
Jauhi makanan penyebab bau mulut
Dalam kondisi normal, GeNose sendiri sebenarnya meminta agar orang yang hendak melakukan tes dengan alat ini tidak makan/minum yang berbau khas.
Selain itu, juga diupayakan agar tidak merokok sekitar 30-60 menit sebelum pemeriksaan. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kasus positif palsu yang dihasilkan oleh hasil tes ini.
Apa saja makanan berbau khas?
Makanan yang kamu makan akan memengaruhi kualitas bau mulut kamu, lho. Berikut ini adalah makanan dan minuman yang harus kamu hindari karena baunya yang khas:
- Bawang putih dan bawang bombay: komponen belerang yang terdapat di dalam bawang dapat tinggal di dalam mulut, bahkan masuk ke dalam aliran darah dan keluar dengan embusan napas
- Kopi dan alkohol: Kedua jenis minuman ini merupakan favorit bagi bakteri untuk tumbuh di dalam mulut dan menyebabkan bau mulut tidak sedap
Seberapa efektif GeNose?
GeNose telah melalui uji kalibrasi dengan menggunakan 600 sampel data valid di Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus COVID-19 Bambanglipuro Yogyakarta. Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi hingga 97 persen.
Meskipun sudah dijadikan salah satu rekomendasi persyaratan perjalanan di tengah pandemi, namun saat ini, GeNose tengah berproses validasi eksternal sebelum bisa masuk digunakan dalam penanganan COVID-19 Nasional.
Validasi eksternal sendiri merupakan uji diagnosis yang dilakukan secara independen oleh tim peneliti lain. Dalam hal ini ada peneliti dari UI, Universitas Airlangga dan Universitas Andalas yang terlibat dalam validasi eksternal.
Demikianlah berbagai penjelasan tentang tes GeNose saat berpuasa. Selalu jaga kondisi kesehatan selama berpuasa, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!