Share This Article
Vaksin corona di Indonesia telah tiba dan tersedia sehingga bisa digunakan dengan ketentuan dosis yang tepat. Perlu diketahui, pemberian vaksin bertujuan untuk mencegah penyebaran infeksi corona virus atau COVID-19 semakin parah.
Corona virus merupakan keluarga virus yang menyebabkan penyakit seperti, fluke biasa, sindrom pernapasan akut parah atau SARS, dan sindrom pernapasan Timur Tengah atau MERS. Nah, untuk mengetahui jenis vaksin corona di Indonesia yuk simak penjelasan berikut.
Baca juga: Penyebaran Corona di Musim Hujan Lebih Mudah? Ini Fakta dan Cara Mencegahnya!
Beberapa vaksin corona di Indonesia
Dilansir dari Mayo Clinic, corona virus memiliki struktur seperti duri di permukaannya yang disebut dengan protein S. Protein ini menempel pada permukaan sel manusia.
Vaksin menargetkan protein ini sehingga mungkin mencegahnya mengikat sel manusia dan menghentikan reproduksi virus.
Berbagai merek vaksin corona di Indonesia yang sedang diujicoba dan akan dipakai, antara lain:
Sinovac
Vaksin corona di Indonesia yang sudah masuk ke dalam tahap uji trial adalah Sinovac. Vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China ini tampaknya aman dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit COVID-19 yang disebabkan oleh virus korona baru.
Sinovac merupakan pembuat obat pertama yang mengungkapkan hasil uji coba tahap akhir, sehingga menempatkan China di depan dalam upaya mengembangkan vaksin. Institute Butantan São Paulo, salah satu pusat penelitian biomedis terkemuka di Brasil melakukan uji fase 3.
Dalam penelitiannya diungkapkan bahwa vaksin yang disebut juga sebagai CoronaVac ini terbukti aman setelah dua dosis diterapkan pada 9.000 sukarelawan. Uji coba fase 3 menjadi tahap pengujian terakhir dan terpenting sebelum persetujuan peraturan diminta.
Pernyataan bahwa uji coba telah ditangguhkan karena pembuat obat mengumumkan bahwa data awal dari vaksin korona sendiri menunjukkan lebih dari 90 persen efektif. Vaksin sama seperti obat lain yang dapat menyebabkan efek samping.
Namun, kebanyakan biasanya hanya mengakibatkan efek yang bersifat ringan dan sebentar seperti nyeri, ruam, sakit kepala, atau demam.
Tidak jelas apakah penangguhan uji coba vaksin akan berdampak, namun Indonesia diketahui akan memvaksinasi 9 juta orang dengan CoronaVac Sinovac pada minggu ketiga Desember.
CanSino
CanSino Biologics bekerja sama dengan Institut Bioteknologi Beijing, mengembangkan vaksin menggunakan adenovirus yang dilemahkan.
Uji coba dilakukan dengan menggunakan vaksin ini dimana melibatkan 508 peserta secara acak yang ditugaskan untuk menerima salah satu dari dua dosis berbeda.
Studi ini juga menemukan efek samping yang serius, meskipun beberapa di antaranya melaporkan reaksi ringan atau sedang, termasuk demam, pegal, dan nyeri. Sekitar 90 persen dari peserta mengembangkan tanggapan sel-T dan 85 persen lainnya mengembangkan antibodi penawar.
Sinopharm
Pembuat obat AS, Pfizer mengatakan kandidat vaksin yang dinonaktifkan yakni Sinopharm menunjukkan kemanjuran 100 persen pada satu kasus di Meksiko. Pfizer merilis data terbatas yang mengatakan bahwa analisis dari 94 kasus menunjukkan tingkat kemanjuran vaksin berada di atas 90 persen.
Sinopharm benar-benar dapat membantu membuktikan kredibilitas efisiensi karena penggunaan daruratnya terbukti melindungi lebih dari 56.000 orang yang bepergian ke luar negeri.
Pada peserta uji coba yang menerima dosis rendah diketahui mengalami reaksi efek samping ringan. Reaksi merugikan yang paling umum terjadi adalah nyeri di tempat suntikan kemudian mengalami demam ringan.
China telah menyetujui tiga vaksin untuk penggunaan mendesak atau diberikan kepada kelompok-kelompok berisiko tinggi. Beberapa kelompok yang dimaksud, antara lain staf medis, diplomat yang dikirim ke negara-negara paling terkena dampak, dan karyawan yang dikirim ke luar negeri.
Baca juga: Meski Sudah Pulih, Ini Efek Corona Jangka Panjang yang Mungkin Terjadi!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!