Share This Article
Salah satu yang banyak ditanyakan terkait dengan vaksinasi COVID-19 adalah efek samping yang ditimbulkan. Terdapat beberapa keluhan yang dilaporkan bahwa vaksin COVID memengaruhi siklus haid, lalu bagaimana faktanya?
Untuk mendapakan jawabannya, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Jika Terjadi KIPI Pascavaksinasi COVID-19, Bolehkah Minum Obat?
Apa saja efek samping vaksin secara umum?
Perlu kamu ketahui bahwa masing-masing individu mengalami respons yang berbeda ketika mendapatkan vaksin, tak terkecuali vaksin COVID-19. Risiko efek samping dari vaksin COVID-19 merupakan hal yang tak perlu dikhawatirkan.
Sebab, hal tersebut merupakan tanda normal bahwa tubuh sedang membangun perlindungan. Efek samping akan hilang dalam beberapa waktu. Namun, sebagian orang mungkin saja tidak mengalami efek samping sama sekali.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) beberapa efek samping yang umum terjadi setelah menerima vaksin COVID-19 di antaranya adalah:
- Nyeri
- Kemerahan
- Pembengkakan pada area penyuntikan vaksin
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Menggigil
- Demam
- Mual
Untuk meredakan nyeri atau ketidaknyamanan pada area penyuntikkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, seperti meletakkan kompres dingin pada area yang disuntik. Sementara itu, untuk meredakan ketidaknyamanan akibat demam, mencukupi asupan cairan dalam tubuh penting dilakukan.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu juga dapat membantu. Namun, kamu harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter. Jika efek samping yang dirasakan tidak kunjung membaik, segeralah konsultasikan dengan dokter.
Lalu, apakah vaksin COVID mempengaruhi siklus haid?
Terdapat beberapa laporan yang mengenai vaksin COVID memengaruhi siklus haid, misalnya saja seperti haid yang datang lebih awal, lebih berat dibandingkan biasanya, haid datang terlambat, atau perubahan lainnya.
Perlu kamu ketahui bahwa vaksin dirancang untuk mengaktifkan sistem kekebalan, dan beberapa ahli pun bertanya-tanya apakah vaksin COVID memengaruhi siklus haid untuk sementara waktu atau tidak.
Sejauh ini, laporan mengenai menstruasi atau haid yang tidak teratur setelah mendapatkan vaksin COVID-19 bersifat pengamatan pribadi saja. Maka dari itu, sulit untuk menarik keterkaitan langsung antara vaksin COVID-19 dan siklus haid.
Sebab, perubahan siklus haid dapat disebabkan oleh faktor lain, seperti stres, pola makan, serta kebiasaan olahraga. Terlebih lagi, data yang mengamati perubahan siklus haid setelah vaksin secara keseluruhan juga masih kurang.
Baca juga: Sempat Ditunda Penggunaannya, Ini Efek Samping Vaksin Johnson & Johnson
Bagaimana tanggapan ahli?
Terkait dengan laporan vaksin COVID memengaruhi siklus haid tersebut, hingga saat ini sulit untuk mengetahuinya dengan pasti.
Bagi para wanita yang melaporkan rasa nyeri lebih dari biasanya, “mungkin rasa sakit dan nyeri pasca-vaksin menambah nyeri haid normal” kata Amesh A. Adalja, MD, peneliti senior di Johns Hopkins Center for Health Security di Maryland. Demikian dikutip dari Health.
Di sisi lain, gagasan bahwa vaksin COVID dapat memengaruhi siklus haid adalah hal yang sulit untuk dijelaskan dari sudut pandang biologis.
Mark Turrentine, MD, profesor kebidanan dan ginekologi mengatakan bahwa “tidak ada mekanisme biologis yang dapat menjelaskan gangguan siklus menstruasi setelah menerima vaksin COVID-19”.
Terlepas dari laporan sebagian wanita yang mengatakan vaksin COVID memengaruhi siklus haid, hingga saat ini masih tidak ada cukup data untuk menunjukkan hal keterkaitan vaksin dengan siklus haid, baik vaksin berinteraksi dengan hormon tubuh ataupun faktor lain yang berperan.
Dilansir dari laman Los Angeles Times, Dr. Mary Jane Minkin, seorang ginekolog mengatakan bahwa manfaat mendapatkan vaksin tentu jauh lebih besar jika dibandingkan dengan satu periode haid yang hebat, jika memang terdapat keterkaitan.
Apakah boleh mendapatkan vaksin saat menstruasi?
Perlu kamu ketahui bahwa terdapat beberapa kriteria untuk mendapatkan vaksin yang perlu diperhatikan.
Misalnya saja tidak sedang hamil atau pada saat skrining kesehatan, suhu tubuh normal dan tidak lebih dari 37,5 derajat celcius, atau tidak mengalami infeksi yang disertai dengan demam, batu, pilek, serta diare.
Meskipun terdapat beberapa laporan mengenai siklus haid setelah mendapatkan vaksin. Namun, yang perlu diketahui adalah tidak ada alasan untuk tidak divaksinasi ketika kamu sedang haid.
Itulh beberapa informasi mengenai apakah vaksin COVID memengaruhi siklus haid. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut terkait hal ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter, ya.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!