Share This Article
Program vaksinasi COVID-19 telah dimulai sejak awal 2021. Beberapa kelompok masyarakat telah masuk dalam daftar prioritas. Namun, bagaimana jika seseorang sedang mengalami sakit seperti flu? Mungkinkah pemberian vaksin COVID saat flu dilakukan?
Nah, untuk mengetahui tentang boleh atau tidaknya pemberian vaksin COVID-19 saat flu, simak ulasan lengkapnya berikut ini, yuk!
Vaksin COVID-19 saat flu, bolehkah?
Sesuai dengan pernyataan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hingga kini, masih belum ada bukti kuat yang menyebutkan bahwa penyakit akut akan membuat vaksin menjadi kurang efektif. Namun, pemberian vaksin sebaiknya tetap dilakukan pada orang yang sehat.
Dr. Robert Cole, MD, spesialis pengobatan dan perawatan intensif di New Jersey, mengatakan, pemberian vaksin COVID-19 saat sakit sebaiknya tidak dilakukan. Ini sebagai langkah pencegahan, baik terhadap efektivitas dari vaksin itu sendiri maupun efek samping yang ditimbulkan.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Dr. Soma Mandal, MD, ahli penyakit dalam di Amerika Serikat. Jika sedang sakit, ada baiknya kamu menunggu sampai sembuh untuk mendapatkan vaksin COVID-19.
Sebab, vaksin COVID-19 mempunyai efek samping umum seperti demam, nyeri, sakit kepala, dan mudah lelah. Jika efek samping itu terjadi pada orang yang sebelumnya sedang sakit, dikhawatirkan dapat memicu kondisi yang lebih buruk.
Baca juga: Perbedaan COVID-19 dan TBC: Ketahui Gejala, Cara Penularan, dan Obat untuk Mengatasinya!
Mengapa orang sakit tidak boleh diberi vaksin?
Pemberian vaksin pada umumnya hanya untuk orang-orang yang sehat. Itulah mengapa saat hendak vaksinasi, petugas kesehatan akan melakukan screening terlebih dulu.
Saat seseorang sedang sakit, termasuk flu, itu artinya tubuh sedang diserang oleh kuman atau virus yang menular. Sistem kekebalan menjadi tertekan dan berada dalam mode menyerang, serta bekerja keras untuk membasmi kuman atau virus pemicu flu tersebut.
Vaksin sendiri akan bekerja secara optimal jika sistem kekebalan itu dalam kondisi baik-baik saja, bukan dalam keadaan stres dan tertekan (termasuk akibat flu). Sistem kekebalan sudah sibuk melawan virus atau kuman pemicu flu, membuat vaksin tidak bisa bekerja secara maksimal.
Jika tetap memaksakan diri untuk mendapat vaksin COVID saat flu, ada kekhawatiran peningkatan gejala dari penyakit yang sebelumnya dialami. Kamu mungkin akan sulit membedakan mana gejala yang muncul akibat flu dan efek samping dari vaksin.
Lalu, apa yang harus dilakukan?
Amesh Adalja, MD, peneliti senior dari Johns Hopkins menyampaikan, flu adalah penyakit yang memengaruhi saluran pernapasan, sama seperti COVID-19. Jika memaksakan diri untuk mendapatkan vaksin, dikhawatirkan terjadi penularan dari penyakit flu itu sendiri.
Namun, meski dianjurkan tidak mendapatkan vaksin, orang yang mengalami flu sebaiknya tetap memeriksakan diri. Ini karena COVID-19 juga bisa memicu gejala seperti flu.
Maka dari itu, kamu disarankan untuk melakukan tes untuk memastikan apakah flu yang dialami merupakan flu biasa atau gejala dari COVID-19.
Kelompok yang dilarang mendapat vaksin
Dengan alasan kesehatan, tidak semua orang bisa mendapatkan vaksin COVID-19. Jika dipaksakan, ada kekhawatiran dampak serius yang dapat membahayakan nyawa. Berikut beberapa kelompok orang yang tidak diperkenankan mendapat vaksin COVID-19:
Punya riwayat alergi
CDC telah menerima laporan bahwa vaksin COVID-19 ternyata dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang yang mempunyai sensitivitas tinggi. Oleh karena itu, CDC melarang pemberian vaksin COVID-19 kepada orang yang memiliki alergi.
Jika dipaksakan, hal itu dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko terjadinya anafilaksis (reaksi alergi berat) yang bisa membahayakan nyawa. Namun jika reaksi alergi tersebut baru diketahui setelah mendapat suntikan pertama vaksin, CDC menyarankan untuk tidak diberikan suntikan kedua.
Penyakit medis yang parah
Para ahli tidak merekomendasikan pemberian COVID-19 kepada orang-orang dengan penyakit medis yang parah. Sebab, hal itu dikhawatirkan dapat memicu komplikasi yang lebih serius. Vaksin juga dipercaya tidak akan bekerja optimal pada tubuh orang yang sedang sakit.
Anak-anak
Sampai saat ini, anak-anak masih belum diprioritaskan untuk mendapat vaksin COVID-19. Ini karena sebagian besar produsen vaksin belum melibatkan anak-anak dalam uji klinisnya. Sehingga, belum diketahui secara pasti tentang efektivitas dan efek samping yang bisa ditimbulkan.
Hampir semua vaksin COVID-19 yang digunakan saat ini hanya boleh diberikan pada orang-orang yang berusia di atas 16 tahun.
Nah, itulah ulasan tentang boleh atau tidaknya pemberian vaksin COVID-19 saat flu. Ada baiknya periksakan ke dokter untuk memastikan apakah gejala yang kamu alami merupakan flu biasa atau tanda dari COVID-19, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!