Share This Article
Vaksin COVID-19 untuk anak-anak perlu menjadi perhatian serius, terutama yang juga mengidap diabetes. Sebab, jika terinfeksi COVID-19, anak dengan kondisi diabetes berisiko mengalami gejala yang lebih parah.
Lantas, apakah anak dengan kondisi diabetes diperbolehkan untuk mendapat vaksin COVID-19? Apa saja hal yang perlu diperhatikan? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Bolehkah anak dengan diabetes mendapat vaksin?
Anak yang mengidap penyakit sistemik seperti diabetes boleh mendapatkan vaksin COVID-19. Bahkan, beberapa kalangan justru mewajibkannya, demi meminimalkan kondisi tertentu yang lebih buruk jika suatu saat terinfeksi virus corona.
Menurut penjelasan Ketua umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), anak dengan diabetes (terutama diabetes melitus tipe 1) bisa mendapat vaksin COVID-19, asalkan kadar gula darahnya terkontrol.
Selain itu, kondisi tubuh anak juga harus dipastikan siap untuk vaksinasi, yaitu melalui konsultasi dengan dokter terlebih dulu. Tidak ada kontraindikasi vaksin COVID-19 bagi anak yang mengidap diabetes (terkontrol).
Bahkan, IDAI sudah mengeluarkan rekomendasi untuk hal tersebut. Jadi, Moms tak perlu ragu untuk mengantar anak ke pusat vaksinasi, ya.
Baca juga: Jangan Abaikan Gejala Diabetes Anak: Mudah Lapar dan Sering Buang Air Kecil
Pentingnya vaksin COVID-19 untuk anak dengan diabetes
Pemberian vaksin COVID-19 untuk anak dinilai penting, mengingat ada risiko perburukan gejala jika sudah terinfeksi virus corona. Dibanding orang dewasa, anak-anak rentan mengalami kondisi multisystem inflammantory syndrome (MIS-C) saat terjangkit COVID-19.
MIS-C merupakan suatu kondisi di mana banyak bagian tubuh mengalami peradangan, termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata, dan organ gastrointestinal. Risikonya bisa meningkat jika anak telah mengidap suatu penyakit sistemik, salah satunya seperti diabetes.
Meski begitu, anak-anak diketahui tidak memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar SARS-CoV-2 jika dibandingkan dengan orang dewasa. Namun, vaksinasi tetap perlu dilakukan untuk meminimalkan terjadinya dampak buruk.
Efek samping vaksin pada kadar gula darah
Secara umum, kebanyakan vaksin COVID-19 jarang memberikan efek samping berat. Pada pengidap diabetes, termasuk anak-anak, vaksin COVID-19 diketahui dapat memberi efek pada kadar gula darah.
Beberapa menit atau jam setelah mendapat vaksin, kadar gula darah bisa sedikit lebih tinggi atau lebih rendah. Jadi, memeriksa kadarnya sesering mungkin adalah hal yang perlu dilakukan. Tidak ada gejala yang khas dari hal tersebut, melainkan sama seperti pada umumnya, misalnya kelelahan.
Sarankan anak untuk beristirahat guna meredakan gejala efek samping tersebut. Jangan lupa pula untuk membuatnya tetap terhidrasi dengan cara minum air putih secukupnya. Pada umumnya, efek samping vaksin COVID-19 berlangsung 24 hingga 48 jam setelah suntikan diberikan.
Tetap kontrol kadar gula darah
Menurut penjelasan Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Endoktrinologi Indonesia (PB PERKENI), Ketut Suastika, beberapa negara sudah mengizinkan pasien diabetes untuk menerima vaksin COVID-19 tanpa memandang kadar gula darahnya.
Meski begitu, kontrol yang baik tetap diperlukan untuk mencegah penyakit parah jika telah terinfeksi COVID-19. Sebab, lonjakan gula darah bisa memengaruhi kesehatan banyak organ penting, terutama jantung.
Selain itu, menjaga kadar gula darah tetap terkontrol juga akan membuat tubuh lebih responsif terhadap vaksin. Jika vaksin bekerja optimal, maka perlindungan yang diberikan juga bisa maksimal.
Baca juga: Waspada Moms! Studi Ungkap Angka Diabetes Anak Meningkat Selama Pandemi
Kelompok anak yang tidak direkomendasikan vaksinasi
Meski relatif aman, IDAI tetap mengimbau orang tua agar memerhatikan kondisi anak, khususnya jika diabetesnya tidak terkontrol dengan baik. Ada beberapa kondisi yang kerap dialami anak dengan diabetes yang tidak direkomendasikan untuk mendapat vaksin COVID-19, yaitu:
- Penyakit sindrom Gullian Barre
- Mielitis transversa (peradangan tulang belakang)
- Defisiensi imun primer
- Penyakit autoimun tidak terkontrol
- Sedang menjalani perawatan kanker (kemoterapi atau radioterapi)
- Demam 37,5 derajat Celcius
- Sedang menjalani pengobatan imunosupresan
- Sembuh dari COVID-19 kurang dari tiga bulan
- Hipertensi tidak terkendali
- Kelainan kongenital (bawaan lahir)
- Penyakit kronis lainnya
Nah, itulah ulasan tentang boleh atau tidaknya anak dengan diabetes untuk mendapatkan vaksin COVID-19. Sebelum mengantar anak ke pusat vaksinasi, bicarakan dulu dengan dokter untuk mengetahui kesiapan tubuhnya, ya!
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!