Share This Article
Vaksin covid untuk ibu menyusui umumnya dapat diberikan, namun perlu melakukan pembicaraan dengan penyedia layanan kesehatan terlebih dahulu. Biasanya, ibu menyusui perlu mengetahui efek samping.
Efek samping ini umumnya dapat memengaruhi ibu menyusui dan bayi. Nah, informasi lebih lengkap mengenai vaksin covid untuk ibu menyusui lainnya bisa diketahui dengan penjelasan berikut.
Baca juga: Mengenal Saliva Test untuk Deteksi COVID-19, Akurat atau Tidak?
Apakah vaksin covid untuk ibu menyusui aman diberikan?
Dilansir dari CDC, orang menyusui yang menerima vaksin mRNA COVID-19 memiliki antibodi dalam ASI di mana dapat membantu melindungi bayi. Namun, perlu lebih banyak data untuk menentukan perlindungan apa yang dapat diberikan antibodi ini kepada bayi.
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) menemukan bahwa vaksinasi COVID-19 mendorong sekresi antibodi yang kuat dalam ASI hingga 6 minggu.
Perlu diketahui, sebagian besar ahli dan organisasi merekomendasikan agar wanita menyusui menerima vaksin COVID-19 karena cukup aman diberikan. Menurut CDC, vaksin COVID-19 tidak dianggap sebagai risiko bagi bayi selama kehamilan atau menyusui.
Vaksinasi dapat memberikan perlindungan lebih baik daripada tidak sama sekali. Secara keseluruhan, vaksin dapat ditoleransi dengan sangat baik karena memiliki efek samping minimal.
Mengapa ibu menyusui belum diikutsertakan dalam uji coba vaksin?
Menurut Nicole Calloway Rankins, MD, MPH, wanita hamil dan menyusui hampir selalu dikecualikan dari uji klinik. Hal ini dikarenakan, para ahli tidak sepenuhnya memahami risiko pada bayi yang mungkin terpengaruh melalui ASI.
American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menganjurkan bahwa standar ini harus diubah. Individu yang hamil dan menyusui harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi.Â
Namun untuk saat ini, satu-satunya data keamanan yang dimiliki adalah dari personal perawatan kesehatan menyusui. Selain itu, informasi juga didapatkan dari pekerja yang menerima vaksin melalui otorisasi penggunaan darurat.
Bagaimana aturan pemberian covid untuk ibu menyusui?
Vaksin covid untuk ibu menyusui merupakan pilihan pribadi yang keputusannya didasarkan pada individu masing-masing.
Jika sedang menyusui, kamu mungkin perlu berbicara dengan penyedia layanan kesehatan untuk membantu memutuskan apakah vaksin telah diizinkan oleh Otoritas Penggunaan Darurat.
Selain itu, terdapat beberapa aturan yang perlu diketahui sebelum vaksin covid untuk ibu menyusui diberikan. Aturan yang dapat didiskusikan dengan penyedia layanan kesehatan bagi ibu menyusui yang ingin divaksin, antara lain:
Mulai periksa dengan dokter
Sebelum vaksin covid untuk ibu menyusui diberikan, kamu perlu memeriksakan diri dengan dokter. Ketika mempertimbangkan apakah akan mendapatkan vaksin saat menyusui penting untuk menanyakan penyedia layanan kesehatan dalam konteks risiko pribadi sendiri.
Jika memiliki masalah kesehatan yang mendasari seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit paru-paru di mana berisiko meningkatkan infeksi COVID-19 lebih parah maka mungkin lebih cenderung mendapatkan vaksin saat menyusui.
Ketahui efek samping akibat vaksinasi
Salah satu aturan yang perlu diketahui sebelum vaksin covid untuk ibu menyusui diberikan adalah efek sampingnya. Efek samping berupa demam dapat terjadi setelah menerima salah satu vaksin COVID-19, terutama setelah dosis kedua diberikan.
Jika mengalami demam setelah vaksinasi, maka kamu harus mengonsumsi acetaminophen atau Tylenol. Dalam kasus yang jarang, vaksinasi bisa menyebabkan alergi sehingga segera bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan apabila memiliki riwayat reaksi alergi.
Lanjutkan pemberian ASI pada bayi
Berdasarkan cara kerja vaksin tersebut di dalam tubuh, efek pada produksi atau sekresi susu dianggap tidak berisiko bagi ibu menyusui dan bayi yang sedang disusui. Karena itu, orang yang menyusui dapat melanjutkan pemberian ASI setelah menerima vaksin COVID-19.
Jika tubuh merasa tidak sehat, maka kamu bisa menghentikan pemberian ASI pada bayi. Lakukan pemeriksaan dengan dokter terutama jika mengalami efek samping pasca menerima vaksinasi.
Baca juga: Apa Perbedaan Tes Antibodi Kualitatif dan Antibodi Kuantitatif COVID-19?
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!