Share This Article
Sebuah video yang menunjukkan seorang lansia yang kebal saat hendak disuntik vaksin COVID-19 sempat heboh di media sosial. Fenomena ini jelas menghebohkan karena menunjukkan hal yang jarang ditemukan.
Video yang diunggah oleh akun @jogja_uncover tersebut menunjukkan bagaimana jarum suntik tidak bisa menembus kulit lansia yang identitasnya tidak disebutkan. Kulit lansia tersebut terlihat elastis dan membuat jarum bergoyang-goyang.
Baca juga: Program Vaksinasi COVID-19 Lansia Grab & Good Doctor
Apa penjelasan medisnya?
Sayangnya, tidak banyak penjelasan medis yang dapat mengungkapkan hal ini. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kulit lansia tersebut atau jarum yang digunakan oleh tenaga medis yang bertugas.
“Bisa saja jarum suntik yang digunakan sudah tumpul akibat menyedot vaksin dari vialnya,” kata dokter spesialis kulit dari DNI Skin Centre dr I Gusti Nyoman Darmaputra, SpKK dalam laman DetikHealth.
Fenomena pengerasan kulit
Dunia medis mengenal istilah scleroderma sebagai kelompok penyakit autoimun langka yang membuat kulit dan jaringan keras dan kencang. Kondisi ini lebih sering terjadi pada perempuan ketimbang laki-laki.
Scleroderma biasanya terjadi saat usia 30 tahun dan 50 tahun. Saat ini, tidak ada obat untuk mengatasi scleroderma, yang ada hanyalah obat-obatan untuk meringankan gejala dan membuat kualitas hidup penderitanya menjadi lebih baik.
Pada sebagian orang, scleroderma memang hanya terjadi di kulit. Tapi, banyak orang yang mengalami scleroderma di struktur di bawah kulit. Seperti pembuluh darah, organ internal hingga saluran pencernaan.
Seperti apa gejala scleroderma?
Gejala dan tanda scleroderma berbeda-beda, tergantung dari bagian tubuh mana yang terkena penyakit ini.
Khusus di kulit, hampir setiap penderitanya mengalami pengerasan dan penebalan lapisan kulit. Lapisan ini akan terlihat berbentuk oval atau garis lurus, atau meliputi area lebar di batang tubuh dan tangan.
Jumlah, lokasi atau ukuran dari lapisan kulit tambahan ini berbeda-beda. Namun yang pasti, kulit yang mengencang ini dapat terlihat mengilap dan kamu akan kesulitan menggerakkan area yang terinfeksi penyakit ini.
Apakah Scleroderma menyebabkan kebal?
Sayangnya, scleroderma bukan penyebab pria yang dalam video yang viral kebal terhadap jarum suntik. Bahkan menurut dr Darma, scleroderma masih bisa ditembus suntikan vaksin COVID-19.
Bahkan, sebuah artikel yang diterbitkan Scleroderma Foundation menyarankan agar penderita Scleroderma tidak ragu untuk melakukan vaksinasi COVID-19.
Artikel tersebut bukan mengkhawatirkan gagal atau tidaknya penderita scleroderma ketika disuntik vaksin, melainkan lebih kepada kemungkinan vaksin membuat scleroderma menjadi kambuh dan parah.
Tidak hanya vaksin COVID-19, vaksin lainnya pun disebutkan dalam laman sclero.org aman bagi penderita scleroderma.
Kondisi kulit secara umum pada lansia
Pada dasarnya, pertambahan usia justru membuat kulit menjadi kasar, kering bahkan tipis. Hilangnya kelenjar minyak membuat kulit menjadi kering.
Kulit yang tipis pada lansia pun sebenarnya merupakan kondisi yang normal. Untuk mengatasi hal ini, biasanya kaum lansia diminta untuk:
- Memakai pakaian lengan panjang
- Hindari paparan sinar matahari berlebih
- Gunakan tabir surya
- Menjaga tingkat kelembapan kulit
Solusi untuk lansia kebal suntikan vaksin COVID-19
Vaksinasi secara tradisional memang diberikan menggunakan jarum suntik. Namun, cara ini bukan satu-satunya, masih ada vaksin yang bisa diberikan secara oral atau tetesan ke lidah.
Vaksin yang diberikan tanpa jarum suntik ini merupakan vaksin yang berbasis DNA. Saat ini, vaksin COVID-19 tersebut sedang dikembangkan di Australia. Sebelum ini, penggunaan teknologi tersebut sudah ada untuk vaksin typhus, polio hingga cacar.
Jenis vaksin ini jelas akan menjadi solusi bagi yang kebal seperti lansia dalam video tersebut, maupun untuk individu yang takut atau fobia jarum suntik.
Demikianlah berbagai penjelasan tentang kemungkinan fenomena kebal vaksin seperti dalam video yang viral. Selalu jaga kondisi kesehatan supaya kamu bisa menerima vaksin COVID-19 nantinya, ya!
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.