Share This Article
Kedatangan vaksin ke Indonesia membuat banyak orang berbondong-bondong untuk mendapatkanya. Tapi apakah kamu sudah tahu bagaimana cara kerja vaksin COVID-19 di dalam tubuh?
Sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi
Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention, cara awal untuk memahami cara kerja vaksin COVID-19, ada baiknya terlebih dahulu melihat bagaimana tubuh melawan penyakit.
Ketika kuman, seperti virus yang menyebabkan COVID-19, menyerang tubuh kita, mereka menyerang dan berkembang biak.
Invasi virus ini disebut infeksi, yang menyebabkan penyakit, sementara sistem kekebalan tubuh menggunakan beberapa alat untuk melawan infeksi.
Darah mengandung sel darah merah, yang membawa oksigen ke jaringan dan organ, dan sel putih atau kekebalan, yang melawan infeksi.
Berbagai jenis sel darah putih melawan infeksi dengan cara berbeda seperti penjelasan dari Centers for Disease Control and Prevention:
- Makrofag adalah sel darah putih yang menelan dan mencerna kuman dan sel mati atau sekarat. Makrofag meninggalkan bagian dari kuman penyerang yang disebut antigen. Tubuh mengidentifikasi antigen sebagai berbahaya dan menstimulasi antibodi untuk menyerangnya.
- Limfosit-B adalah sel darah putih pertahanan. Mereka menghasilkan antibodi yang menyerang potongan-potongan virus yang ditinggalkan oleh makrofag.
- Limfosit-T adalah jenis lain dari sel darah putih defensif. Mereka menyerang sel-sel dalam tubuh yang telah terinfeksi.
Pertama kali seseorang terinfeksi virus yang menyebabkan COVID-19, dibutuhkan waktu beberapa hari atau minggu bagi tubuh untuk membasmi kuman penyebab infeksi.
Tubuh menyimpan beberapa limfosit-T, yang disebut sel memori, yang bekerja dengan cepat jika tubuh bertemu kembali dengan virus yang sama. Ketika antigen yang sudah dikenal terdeteksi, limfosit-B menghasilkan antibodi untuk menyerang virus tersebut.
Para ahli masih mempelajari berapa lama sel memori ini melindungi seseorang dari virus yang menyebabkan COVID-19.
Cara kerja vaksin COVID-19 di dalam tubuh
Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention, vaksin COVID-19 membantu tubuh kita mengembangkan kekebalan terhadap virus penyebab COVID-19 tanpa kita harus terserang penyakit.
Berbagai jenis vaksin bekerja dengan cara berbeda untuk menawarkan perlindungan, tetapi dengan semua jenis vaksin, tubuh memiliki persediaan limfosit T “memori” serta limfosit B yang akan melawan viru.
Biasanya dibutuhkan waktu beberapa minggu bagi tubuh untuk memproduksi limfosit-T dan limfosit-B setelah vaksinasi.
Oleh karena itu, ada kemungkinan seseorang tertular virus penyebab COVID-19 sebelum atau setelah vaksinasi dan kemudian jatuh sakit karena vaksin tidak mempunyai cukup waktu untuk memberikan perlindungan.
Terkadang setelah vaksinasi, proses pembentukan kekebalan bisa menimbulkan gejala, seperti demam. Gejala ini normal dan merupakan tanda tubuh sedang membangun sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: Vaksin COVID-19 Sinovac Sudah Tiba, Bagaimana Prosedur Mendapatkannya?
Jenis vaksin
Saat ini, terdapat tiga jenis utama vaksin COVID-19 yang sedang atau akan segera menjalani uji klinis skala besar (tahap 3) di Amerika Serikat.
Di bawah ini adalah gambaran bagaimana setiap jenis vaksin mendorong tubuh kita untuk mengenali dan melindungi kita dari virus penyebab COVID-19.
1. Vaksin mRNA
Vaksin ini mengandung bahan dari virus yang menyebabkan COVID-19 dan memberikan petunjuk kepada sel kita cara membuat protein tidak berbahaya untuk virus.
Setelah sel kita membuat salinan protein tersebut, mereka menghancurkan materi genetik dari vaksin.
Tubuh kita menyadari bahwa protein seharusnya tidak ada di sana dan membangun limfosit-T dan limfosit B yang akan melawan virus penyebab COVID-19 jika terinfeksi.
2. Vaksin subunit protein
Vaksin ini mencakup potongan (protein) virus yang tidak berbahaya yang menyebabkan COVID-19, bukan seluruh kuman. Setelah divaksinasi, sistem kekebalan kita mengenali bahwa protein tidak termasuk dalam tubuh dan mulai membuat limfosit-T dan antibodi.
Jika kita pernah terinfeksi di kemudian hari, sel memori akan mengenali dan melawan virus.
3. Vaksin vektor
Vakin ini mengandung versi dari virus hidup, virus yang berbeda dari yang menyebabkan COVID-19. Memiliki materi genetik dari virus yang menyebabkan COVID-19 dimasukkan di dalamnya (ini disebut vektor virus).
Begitu vektor virus berada di dalam sel kita, materi genetik memberikan instruksi kepada sel untuk membuat protein yang unik untuk virus yang menyebabkan COVID-19.
Dengan menggunakan instruksi ini, sel kita membuat salinan dari protein tersebut. Ini mendorong tubuh kita untuk membangun limfosit-T dan limfosit B yang akan mengingat cara melawan virus itu jika kita terinfeksi di masa mendatang.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!