Share This Article
Mengunjungi bayi yang baru lahir disaat pandemi COVID-19 seperti ini tentu tidaklah mudah terdapat beberapa aturan menjenguk. Demi mencegah penularan virus pada bayi disaat pandemi COVID-19, ada beberapa tindakan yang perlu kamu perhatikan dan terapkan sebagai pengunjung. Simak penjelasannya yuk.
Apakah boleh menjenguk bayi yang baru lahir?
Melansir penjelasan dari laman Washington Post, bayi yang baru lahir tetap dapat dikunjungi, tetapi tentunya harus ada beberapa aturan menjenguk untuk mencegah terjadinya penularan virus. Orang tua harus mempertimbangkan untuk membatasi jumlah pengunjung yang kontak dekat dengan bayi.
Namun sebenarnya tidak ada jumlah angka yang tetap tentang berapa banyak pengunjung yang diperbolehkan, hal itu tergantung pada kondisi ruangan dan protokol kesehatan yang telah dilakukan.
Perlu kamu ketahui bahwa bayi tidak terlindungi ketika mereka dipisahkan dari plasenta, oleh sebab itu sangat disarankan agar membatasi paparan mereka selama dua hingga tiga bulan. Flu, RSV, atau virus lain berbahaya bagi bayi yang tidak dapat melawannya.
Apa saja yang harus diperhatikan & diterapkan ketika mengunjungi bayi baru lahir?
Hampir sama dengan masa pra-pandemi, pengunjung harus mencuci tangan sebelum menyentuh bayi yang baru lahir. Tak hanya itu saja, hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah pengunjung wajib memakai masker terlepas dari status sudah divaksinasi.
Karena COVID-19 menyebar terutama melalui droplets, jadi orang tua harus meminta pengunjung untuk menghindari mencium bayi. Hal itu adalah praktik terbaik untuk tidak menularkan penyakit lainnya.
Haruskah orang tua hanya mengizinkan pengunjung yang divaksinasi?
Menurut penjelasan Washington Post, jika pengunjung sudah divaksinasi, tentu itu akan lebih meyakinkan daripada tidak sama sekali. Alasannya karena memang sesuai dengan data awal disebutkan bahwa vaksin dapat membantu mencegah penyebaran COVID-19 dari orang tanpa gejala.
Dan jangan lupa untuk bertanya kapan mereka divaksinasi, karena dibutuhkan dua minggu setelah vaksinasi bagi tubuh untuk membangun perlindungan.
Apakah saudara kandung atau orang tua sendiri perlu memakai masker?
Menurut Talitha Phillips, seorang doula persalinan dan pasca persalinan di Los Angeles disebutkan bahwa baru-baru ini memberitahu keluarga mereka perlu memakai masker di sekitar anak sepanjang waktu.
Kemudian ada juga yang mengatakan untuk mempertimbangkan penggunaan masker bagi saudara kandung yang usianya di atas 2 atau 3 tahun karena anak-anak lebih kecil kemungkinannya daripada orang dewasa.
Hal ini perlu diterapkan untuk menjaga kebersihan yang layak dan tetap menjaga jarak sosial dari bayi yang baru lahir. Banyak bayi yang datang ke rumah sakit dengan penyakit yang mungkin dapat kita lacak kembali ke saudara kandungnya.
Namun, terkait penerapan penggunaan masker bagi saudara kandung tersebut diakui tidak praktis untuk kehidupan keluarga sehari-hari.
Dan bahwa mereka masih lebih mungkin sakit dari orang dewasa daripada saudara kandung, karena orang dewasa mengeluarkan lebih banyak droplets.
Sebagian besar ahli setuju bahwa orang tua perlu memakai masker di rumah hanya jika mereka positif COVID-19, dalam hal ini seorang ibu bahkan dapat memakai masker saat dia menyusui atau melakukan kontak dekat dengan bayi untuk mencegah penularan melalui droplets.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19 untuk Warga Jakarta Berusia 18+ Pakai AstraZeneca, Amankah?
Seberapa berisiko bayi baru lahir untuk tertular COVID-19 atau sakit parah karenanya?
Diketahui jika anak-anak lebih kecil kemungkinannya untuk tertular COVID-19 daripada orang dewasa dan juga lebih kecil kemungkinannya untuk sakit parah karenanya.
Untuk menempatkan risiko bayi yang baru lahir tertular virus ke dalam perspektif, para ahli melihat studi baru-baru ini tentang sebagian besar menyusui, ibu yang positif covid dan bayi mereka yang baru lahir. Sanborn mengatakan, risiko bayi tertular Covid-19 dalam kasus ini hanya 2 persen.
Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!