Share This Article
Keberadaan virus COVID-19 telah membawa dunia ke tatanan yang tidak terduga. Berbagai negara telah berupaya melakukan lockdown, demi membatasi persebaran virus yang satu ini.
Seiring dengan berjalannya waktu, kebijakan lockdown tersebut ternyata telah menimbulkan berbagai efek psikologis, termasuk gangguan tidur.
Ya, sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa kualitas tidur menurun selama pandemi, dan ini berkaitan dengan peningkatan durasi screen time selama lockdown.
Baca juga: Guys! Ini 4 Bahaya Kebanyakan Tidur Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Pentingnya tidur berkualitas selama masa pandemi
Tidur sangat penting untuk kesehatan fisik dan berfungsinya sistem kekebalan tubuh secara efektif. Ini juga merupakan promotor utama kesehatan mental, karena tidur dapat membantu meredakan stres, depresi, dan kecemasan.
Mendapatkan kualitas tidur yang cukup, tak hanya membantu kamu beristirahat, tetapi juga berkontribusi pada kemampuan untuk belajar, membentuk ingatan, pulih dari cedera, dan melawan infeksi.
Ini menunjukkan bahwa tidur berkualitas sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, apalagi di era pandemi seperti sekarang ini.
Studi tentang gangguan tidur selama periode lockdown
Studi terbaru meneliti peningkatan penggunaan layar selama lockdown dan bagaimana hal ini memengaruhi kualitas tidur secara negatif.
Para peneliti melihat kebijakan lockdown sebagai situasi sosial baru yang memicu peningkatan besar dalam penggunaan perangkat elektronik. Kenaikan durasi maupun intensitas tersebut diduga sangat berkaitan dengan penurunan kualitas tidur.
Melibatkan 2.123 orang Italia berusia rata-rata 33 tahun yang diuji selama minggu ketiga dan ketujuh lockdown. Diketahui bahwa peserta yang semakin banyak menggunakan gadget menunjukkan penurunan kualitas tidur, gejala insomnia yang memburuk, durasi tidur berkurang, dan waktu tidur maupun bangun yang tertunda.
Sebaliknya, responden yang melaporkan penurunan paparan layar menunjukkan peningkatan kualitas tidur.
Pengaruh waktu tidur dan screen time
Melihat layar gadget sebelum tidur dapat berdampak negatif pada kualitas tidur yang kamu miliki. Hal ini tercatat oleh National Sleep Foundation, dengan beberapa alasan berikut:
- Layar pada smartphone dan gawai sejenis memancarkan cahaya biru, yang dapat meningkatkan perasaan waspada.
- Aktivitas yang menarik seperti mengirim pesan teks atau bermain game dapat meningkatkan stimulasi otak.
- Keterlibatan dalam konten tertentu dapat menimbulkan emosi yang membuatnya sulit untuk rileks.
Siklus tidur/bangun 24 jam sendiri dikendalikan oleh bagian otak yang disebut nukleus suprachiasmatic (SCN). Ini berfungsi memantau tingkat cahaya lingkungan dan menghasilkan berbagai tingkat hormon tidur melatonin yang sesuai.
Semakin gelap lingkungan, semakin banyak melatonin yang dihasilkan dan kualitas tidur akan menjadi semakin baik. Adapun cahaya yang dipancarkan dari gadget dapat membingungkan SCN, sehingga mengakibatkan gangguan tidur.
Jadi ketika kamu merasa perlu membalas satu pesan maupun memainkan satu game lagi sebelum tidur. Penggunaan alat elektronik semacam itu sangat dapat mengganggu kualitas tidur.
Kesimpulan
Studi di atas menunjukkan hubungan yang kuat antara modifikasi penggunaan perangkat elektronik di malam hari dan waktu gangguan tidur selama periode lockdown.
Para peneliti merekomendasikan untuk memantau paparan layar gadget yang berlebihan, dengan mengatur lampu latar agar kualitas tidur di malam hari tetap terjaga.
Dilansir dari Medical News Today, saat tidur nyenyak, kamu akan merasa lebih baik. Ini dapat terlihat dari beberapa indikator seperti peningkatan vitalitas, konsentrasi, produktivitas, dan ketahanan mental.
Jadi upayakan untuk memiliki tidur berkualitas agar tubuh memiliki kesempatan untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, membuang racun berbahaya, sehingga membuat tubuh merasa segar kembali.
Tips tetap tidur sehat selama pandemi
Jika kamu mengalami masalah tidur selama masa lockdown COVID-19, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk memperbaiki kualitas tidur yang kamu miliki:
1. Makan dan minum yang bergizi
Konsumsi makanan yang kaya akan magnesium karena terbukti dapat mengurangi respons stres tubuh dan meningkatkan kualitas tidur. Misalnya sayuran berwarna gelap, atau kacang-kacangan.
2. Berhenti minum minuman beralkohol dan berkafein
Kebanyakan orang berpikir bahwa alkohol membantu tidur jadi lebih nyenyak.
Padahal faktanya itu bisa mengganggu kualitas tidur, juga membuatmu buang air kecil sepanjang malam, sementara minuman berkafein dapat membuat kamu lebih sulit untuk tertidur.
3. Cobalah selimut berbobot
Jenis selimut seperti ini dapat memberi sensasi terapi tekanan sentuhan dari dalam, yang mampu mengobati gangguan sensorik, kecemasan, sehingga tidur menjadi lebih nyenyak.
Pastikan untuk mengecek kesehatan Anda dan keluarga secara rutin melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Download di sini untuk berkonsultasi dengan mitra dokter kami.