Share This Article
Varian baru yang dilakukan oleh para peneliti di Imperial College London menemukan bahwa varian baru dari COVID-19 yakni B117 lebih menular daripada virus sebelumnya yang menyebar di Inggris.
Bukan hanya itu, para peneliti juga menemukan bahwa varian baru dari virus berisiko lebih menular pada kelompok orang yang berusia di bawah 20 tahun.
Fakta baru dari penelitian
Varian SARS-CoV-2 (virus penyebab COVID-19) terdeteksi pada November 2020 dan dengan cepat menyebar ke seluruh Inggris. Varian ini kemudian disebut sebagai B117.
Lewat penelitian, para peneliti menemukan varian baru virus ini memiliki tingkat reproduksi atau R yang lebih besar dari varian sebelumnya dengan kenaikan antara 0,4-0,7. Virus ini juga menyebar dengan lebih cepat dan diidentifikasi dalam studi sebagai ‘Varian of Concern‘ atau VOC.
Varian virus ini pun ditemukan memiliki perubahan genetik. Dalam tes PCR positif, tidak ditemukan gen S, hal ini menjadi ciri khas dari yang sangat spesifik dari B117.
Axel Gandy dari London’s Imperial College selaku peneliti sekaligus penulis pun menyatakan kalau perbedaan antara varian virus COVID-19 ini cukup ekstrem.
Dilansir BBC, Gandy mengatakan bahwa ini adalah perubahan virus yang paling serius sejak epidemi dimulai. “Ada perbedaan besar dalam hal kemudahan penyebaran virus varian,” katanya.
Baca juga: Alasan Anak-anak Tak Masuk Daftar Prioritas Penerima Vaksin COVID-19
Benarkah varian virus baru lebih mudah menyerang anak-anak?
Melalui penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa kelompok orang di bawah usia 20 tahun memiliki jumlah kasus VOC yang lebih tinggi daripada kasus non-VOC.
Tidak seperti COVID-19, B117 lebih mungkin untuk menginfeksi anak-anak. Sehingga anak-anak, terutama yang berada di kalangan anak usia sekolah menengah memiliki risiko yang jauh lebih tinggi.
Meski begitu temuan ini belum bisa menjadi simpulan yang tepat. Menurut Gandy, data terbaru menunjukkan bahwa virus juga menyebar dengan cepat ke semua kelompok umur.
Penyebab perubahan data ini diperkirakan karena data awal penelitian dikumpulkan selama masa lockdown pada November lalu. Pada periode waktu tersebut, sekolah dibuka dan aktivitas populasi orang dewasa lebih dibatasi.
“Kami melihat sekarang bahwa virus baru telah meningkatkan penularan di semua kelompok umur,” jelasnya.
Penelitian lebih lanjut pun sedang dilakukan untuk mengetahui setiap perubahan virus secara spesifik dan bagaimana virus memengaruhi orang-orang yang berada di kelompok usia muda.
Baca juga: COVID-19 Munculkan Varian Baru, Efektifkah Vaksin saat Ini?
Protokol kesehatan tetap harus diperketat
Sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa varian virus ini lebih mematikan, tetapi tentu virus ini akan meningkatkan jumlah kasus yang kemudian memperparah keadaan.
Prof Neil Ferguson dari Imperial College London bahkan mengatakan kalau temuan ini harus menjadi perhatian bagi publik. Maka dari itu, masyarakat tidak boleh lengah.
“B117 memiliki transmisi yang jauh lebih tinggi daripada varian virus SARS-CoV-2 sebelumnya yang menyebar di Inggris. Kondisi ini akan membuat kontrol virus di masyarakat lebih sulit dan semakin menonjolkan urgensi untuk meluncurkan vaksinasi secepat mungkin,” katanya.
Dr Meera Chand dari Public Health England mengatakan analisis baru ini memberikan bukti lebih lanjut tentang peningkatan penularan varian baru COVID-19. Menurutnya protokol kesehatan pun harus diperketat agar penyebaran tidak bertambah parah.
“Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya melakukan segala yang kami bisa untuk mengurangi penyebaran virus saat vaksin sedang diluncurkan. Dasar-dasarnya tetap sangat penting: Patuhi menjaga jarak dan patuhi batasan yang berlaku,” jelasnya.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!