Share This Article
Di tengah belum meredanya pandemi COVID-19 di Indonesia, ternyata masih ada risiko penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang tak kalah berbahaya mengintai kita.
Memasuki musim hujan seperti sekarang, DBD bisa dibilang menjadi penyakit langganan yang harus kita hadapi dengan seksama. Oleh karena itu, simak beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk ikut mencegah terjadinya DBD di tengah pandemi berikut ini.
Baca Juga: Fase Demam Berdarah yang Wajib Kamu Ketahui agar Waspada Gejalanya!
DBD di tengah pandemi COVID-19
Dilansir dari laman Covid19, hingga kini Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD telah mencapai lebih dari 700 ribu kasus di Indonesia. Angka ini tersebar di 465 wilayah administrasi di tingkat kabupaten dan kota, serta mengakibatkan jumlah kematian sebanyak hampir 500 jiwa.
Hal ini kemudian menjadi salah satu alasan yang membuat tim Gugus Tugas Nasional meminta masyarakat untuk waspada terhadap ancaman DBD di saat masih melawan COVID-19.
Lembaga kesehatan di Amerika Seikat, yaitu Paho pun, menyatakan hal yang sama. Organisasi tersebut menyebutkan bahwa langkah pencegahan atas risiko DBD wajib dilakukan, karena dampak gabungan dari COVID-19 dan epidemi demam berdarah berpotensi merusak populasi.
Langkah-langkah pencegahan DBD di masa pandemi COVID-19
Dilansir dari Webmd, demam berdarah ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus dengue.
Meski tidak menyebar langsung dari satu orang ke orang lainnya, namun mencegahnya dinilai jauh lebih efektif, karena sampai saat ini belum ada obat spesifik yang bisa dipakai untuk melawan DBD.
Menerapkan program 3 M plus
Program 3 M plus adalah salah satu agenda pemerintah untuk mengurangi risiko terjadinya kasus DBD di Indonesia. Dilansir dari Promkes, rincian dari program ini antara lain adalah:
Menguras
Merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya.
Caranya kamu bisa menggosok dinding bak maupun penampungan air untuk membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut.
Menutup
Usahakan untuk selalu menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum air.
Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Mendaur ulang limbah barang bekas
Kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali barang-barang yang sudah tidak terpakai, namun masih berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
Adapun yang dimaksudkan plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
- Gotong royong membersihkan lingkungan
- Periksa tempat-tempat penampungan air
- Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Menanam tanaman pengusir nyamuk.
Meski di tengah segala keterbatasan akibat corona, kamu tetap bisa menerapkan berbagai langkah pencegahan DBD di atas dengan beberapa penyesuaian tertentu.
Misalnya dengan melakukannya secara bergiliran antar anggota keluarga yang sedang menjalani work from home (WFH), dan sebagainya.
Baca juga: Cegah Virus Menyebar, Ini Tips Menggunakan Masker Sesuai Panduan WHO
Mengganti dan mencuci pakaian setelah dipakai dari luar
Adaptasi kebiasaan baru mengharuskan kamu untuk membersihkan diri setelah sampai di rumah. Selain itu kamu juga wajib memastikan pakaian yang dipakai setelah aktivitas langsung diganti dan dicuci.
Hal ini selain sangat sejalan dengan pesan pemerintah untuk memberantas COVID-19, juga sekaligus dapat diterapkan untuk mencegah DBD.
Melakukan penyemprotan fogging
Cara ini umum dilakukan secara komunitas, baik dalam tingkat RT, RW, maupun seterusnya. Tujuannya untuk menghilangkan populasi nyamuk dewasa secara cepat, sehingga rantai penularan bisa segera diputuskan.
Namun perlu diingat, bahwa setiap petugas yang melakukan tindakan ini sebaiknya mengenakan APD lengkap saat melakukannya, serta mematuhi protokol kesehatan dengan taat.
Memakai pengusir serangga
Bagi kelompok berisiko tinggi seperti orang lanjut usia, wanita hamil, bayi dan orang sakit, sebisa mungkin didorong untuk melindungi diri dengan pengusir serangga.
Jika perlu mereka juga harus mendapat perhatian khusus dari berbagai sektor untuk menjaga kesehatan mereka.
Meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya penyakit DBD
Secara umum hal ini dilakukan agar setiap orang bisa lebih waspada dan tidak menganggap enteng keberadaan penyakit ini.
Di tengah situasi pandemi seperti sekarang, kamu bisa melakukan membuat materi sederhana mengenai informasi seputar DBD dan COVID-19.
Kamu juga bisa mengampanyekannya melalui media sosial maupun media lainnya.
Baca juga: Jangan Sepelekan Demam Berdarah, Yuk Ketahui Gejala-gejalanya!
Meningkatkan daya tahan tubuh
Sistem kekebalan yang kuat dapat membantu melawan infeksi virus demam berdarah. Kamu bisa melakukannya dengan menjaga pola makan yang kaya akan vitamin dan gizi.
Konsultasi lengkap seputar COVID-19 di Klinik Lawan COVID-19 dengan mitra dokter kami. Yuk, klik link ini untuk download aplikasi Good Doctor!