Share This Article
Seperti yang kita tahu, tren esport atau olahraga elektronik saat ini memang sedang populer sehingga profesi gamer semakin banyak diminati. Hal itu pun membuat para atlet esport Indonesia juga mendapatkan banyak sorotan dan dukungan. Namun, melakukan kegiatan ini ternyata juga sangat melelahkan, baik secara fisik maupun mental, lho.
Bahkan sama seperti olahraga tradisional, esport juga memiliki risiko cedera. Lebih buruknya, cedera esport bahkan bisa membuat pemain sampai harus menjalani operasi. Berikut beberapa cedera yang rentan dialami oleh para gamer profesional.
Mengapa esport berisiko menyebabkan cedera?
Source: freepik.com/DCStudio
Kebanyakan orang mungkin beranggapan bahwa bermain video game atau esport ini bukanlah aktivitas yang berat. Tapi layaknya olahraga fisik pada umumnya, esport juga memiliki risiko cedera bagi para pemainnya.
Melansir Healthline, penelitian oleh Department of Osteopathic Medicine, New York Institute of Technology College of Osteopathic Medicine (NYIT-COM) dan telah diterbitkan di The BMJ menemukan, bahwa 65 pemain esport di perguruan tinggi melaporkan rasa sakit di tangan, pergelangan tangan, leher, dan punggung serta kelelahan pada mata.
“Esport kelihatannya mungkin tidak seaktif (olahraga tradisonal), tapi gamer melakukan gerakan mikro dan keterampilan motorik yang halus. Tanpa pencegahan, ini bisa membahayakan tubuh mereka,” kata Chuck Tholl, peneliti pada German Sport University Cologne.
Ia menambahkan, setidaknya ada 400 gerakan per menit yang dilakukan gamers, seperti mengklik mouse dan menekan tombol-tombol. Gerakan ini memberi beban pada jari, pergelangan tangan, leher, punggung dan lengan bawah. “Seiring waktu, gerakan ini dapat menyebabkan kelemahan otot, tendinopati, kompresi saraf, dan nyeri punggung bawah,” imbuhnya.
Baca Juga: Memahami Sindrom Whiplash, Catat Ini Bukan Nyeri Leher Biasa!
Cedera yang rentan dialami oleh para atlet esport Indonesia
Berikut beberapa cedera yang sering dialami oleh para atlet esport, seperti dilansir dari Esport Healthcare:
1. Ketegangan pada mata
Ketegangan pada mata adalah penyakit paling umum untuk semua gamer. Kondisi ini muncul tentu karena mereka terlalu banyak menghabiskan waktu melihat monitor. Ketegangan mata atau disebut juga eye strain adalah suatu kondisi yang terjadi setelah berjam-jam melakukan aktivitas berat untuk otot-otot di dalam dan di sekitar mata.
Bagi para gamer, ini akan terjadi setelah menghabiskan banyak waktu untuk menatap layar monitor secara terus-menerus. Pasalnya, hanya fokus pada monitor saja, berarti membuat gerakan mata lebih singkat dan cepat pada satu titik.
2. Nyeri punggung bawah
Nyeri punggung bagian bawah memang lebih sering terjadi pada gamer karena mereka cenderung menghabiskan lebih banyak waktu dengan duduk.
3. Sakit leher dan sakit kepala
Rasa sakit atau nyeri pada leher paling sering disebabkan oleh posisi tubuh yang buruk baik itu saat sedang duduk atau tidak. Sebenarnya nyeri leher juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain termasuk cedera, ketidakseimbangan otot, dan stres.
Sakit kepala juga seringkali terjadi. Biasanya terjadi karena ketegangan pada otot-otot punggung atas, leher, kepala, dan wajah.
4. Upper crossed syndrome
Upper crossed syndrome ini merupakan ketidakseimbangan postural yang terjadi pada otot punggung atas, skapula, dan sendi bahu. Kondisi ini sering disebabkan oleh duduk terlalu lama dan akan diperburuk oleh postur tubuh yang tidak tepat.
Jadi, pada saat duduk, beberapa otot tertahan dalam posisi memendek dan mulai tertahan. Pada saat yang sama, otot-otot lain terjebak dalam posisi memanjang, dan menjadi lemah atau terhambat.
5. Lower crossed syndrome
Lower crossed syndrome adalah kondisi ketidakseimbangan postural yang terjadi pada otot punggung bawah, sendi pinggul dan panggul. Kondisi lower crossed syndrome sendiri sering disebabkan karena duduk terlalu lama, lalu akan semakin memburuk jika postur tubuh tidak benar.
6. Gamer’s thumb atau jempol pemain game
Istilah ini merupakan istilah yang umum dikenal untuk kondisi tenosinovitis atau peradangan tendon ibu jari akibat penggunaan berulang. Kondisi ini seringkali berhubungan dengan de Quervain’s atau tenosinovitis yang berarti, peradangan dan penebalan serta mengerasnya selubung tendon yang seringkali menyebabkan diperlukannya operasi.
7. Mouse elbow
Mouse elbow ini adalah salah satu cedera esports yang paling umum. Di mana biasanya terjadi cedera kronis pada tendon ekstensor lengan bawah yang mengontrol pergelangan tangan dan jari. Ini biasanya menempel pada bagian luar yaitu sisi ibu jari siku. Otot yang terlibat adalah otot ekstensor yang membuka tangan dan menekuk kembali pergelangan tangan.
8. Sacroiliac joint dysfunction
Sendi sacroiliaca adalah tempat dua bagian panggul terhubung ke tulang belakang. Sacroiliac joint dysfunction merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembatasan atau fiksasi sendi. Pembatasan pada persendian ini memang sering terjadi, tetapi jika tidak diobati dapat menyebabkan masalah lain seperti mengubah gaya berjalan yang dapat memengaruhi pinggul, lutut, pergelangan kaki, atau kaki.
9. Sciatica/skiatika (piriformis syndrome)
Linu panggul adalah nama untuk pola nyeri yang disebabkan oleh iritasi langsung pada saraf skiatika terutama di bagian belakang paha dan kaki. Saraf skiatika paling sering teriritasi oleh otot piriformis, otot pinggul yang keluar dari panggul melalui lubang yang sama dengan saraf skiatika. Bagi para gamer, sciatica biasanya terjadi karena terlalu lama duduk dan diperparah dengan postur tubuh yang buruk.
10. Sakit kepala migrain
Sakit kepala migrain memengaruhi otak dan jaringan sekitarnya. Biasanya gejalanya meliputi nyeri kepala sedang hingga berat pada satu sisi kepala. Penyebab pasti dari migrain belum diketahui, tapi menurut National Health Service (NHS) kemungkinan karena perubahan kimia, saraf dan pembuluh darah pada otak yang terjadi sementara.
Hampir setengah dari seluruh penderita migrain memiliki anggota keluarga dengan kondisi yang sama, sehingga dicurigai migrain banyak berhubungan dengan gen. Seringkali migrain dicetus oleh kondisi tertentu seperti menstruasi, stres, kelelahan atau makanan/minuman tertentu.
Baca juga: 7 Jenis Cedera Olahraga yang Sering Terjadi dan Harus Kamu Waspadai
Jika kamu seorang atlet esport Indonesia dan mulai merasakan gejala terkait cedera yang telah disebutkan di atas, jangan ragu untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter online melalui aplikasi Good Doctor Indonesia.
Miliki juga perlindungan kesehatan AXA Good Health, asuransi rawat jalan dengan premi mulai Rp100RB-an/bulan! Yuk, daftar hanya di aplikasi Good Doctor! Informasi lebih lanjut, klik link ini ya.