Share This Article
Sulit menelan makanan dan minuman dalam istilah medis dikenal dengan sebutan disfagia. Orang yang mengalaminya akan kesulitan memasukan makanan atau minuman, bahkan mungkin tersedak saat mencoba menelan.
Kondisi ini tidak selalu menjadi pertanda seseorang mengalami masalah kesehatan yang serius. Ada yang mengalaminya hanya sementara dan hilang dengan sendirinya.
Untuk lebih lanjut mengenal kondisi sulit menelan makanan dan minuman ini, yuk simak ulasan selengkapnya!
Apa itu disfagia atau kesulitan menelan makanan?
Disfagia adalah kondisi di mana ada masalah saat menelan makanan dan minuman. Menelan sendiri terjadi dalam empat fase:
- Fase persiapan oral: mengunyah makanan hingga siap ditelan, yang disebut dengan bolus
- Fase oral: makanan yang telah dikunyah dan didorong ke dinding posterior faring
- Fase faringeal: pengaturan pernapasan dan mendorong makanan yang sudah siap ditelan atau bolus menuju esofagus
- Fase esofageal: bolus yang telah melewati esofagus kembali didorong untuk menuju lambung
Disfagia terjadi jika ada masalah pada tahapan-tahapan tersebut. Sulit menelan makanan dan minuman kemudian dibagi menjadi dua jenis yaitu orofaringeal dan esofagus.
Jenis orofaringeal
Sulit menelan makanan dan minuman jenis ini terjadi karena adanya gangguan saraf dan otot di tenggorokan. Gangguan tersebut membuat otot lemah, sehingga sulit untuk menelan dan menyebabkan tersedak.
Beberapa kondisi yang memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan sulit menelan makanan dan minuman jenis ini antara lain:
- Sklerosis ganda
- Penyakit parkinson
- Kerusakan saraf akibat pembedahan atau terapi radiasi
- Sindrom pascapolio
Jenis esofagus
Biasanya dipengaruhi oleh beberapa kondisi tertentu, seperti:
- Kejang di esofagus bagian bawah
- Sesak di esofagus bagian bawah karena penyempitan cincin esofagus
- Penyempitan kerongkongan akibat pertumbuhan jaringan atau adanya jaringan parut
- Adanya benda asing di kerongkongan atau tenggorokan
- Pembengkakan atau penyempitan kerongkongan akibat peradangan atau gastroesophageal reflux disease (GERD)
- Peradangan kronis atau pengobatan pascaradiasi yang menyebabkan adanya jaringan parut di kerongkongan.
Selain dari yang sudah disebutkan, masih ada berbagai penyebab lainnya yang perlu kamu ketahui.
Penyebab sulit menelan makanan dan minuman
Dilansir Healthline, ada sekitar 50 pasang saraf dan otot yang digunakan untuk membantu proses menelan. Dengan kata lain, ada banyak hal yang bisa memengaruhi kondisi ini. Kondisi-kondisi tersebut di antaranya:
1. Refluks asam lambung
Ini adalah kondisi saat asam lambung kembali ke kerongkongan dan menyebabkan mulas dan sakit perut juga bersendawa. Dalam kondisi yang lebih parah disebut GERD (gastroesophageal reflux disease), di mana dapat memengaruhi kondisi kerongkongan seseorang.
2. Heartburn
Dikenal juga sebagai sensasi terbakar di dada yang meninggalkan rasa pahit di tenggorokan atau mulut. Ini juga dapat memengaruhi kondisi tenggorokan yang penting saat proses menelan berlangsung.
3. Epiglotitis
Adanya jaringan yang meradang di epiglotis. Kondisi ini termasuk ke dalam darurat medis yang harus dirawat sesegera mungkin.
4. Gondok
Kondisi yang memengaruhi toroid di sekitar leher ini juga bisa menjadi penyebab seseorang sulit menelan makanan.
5. Kanker esofagus
Adanya kanker di esofagus otomatis akan menyebabkan pengidapnya kesulitan untuk menelan.
6. Kanker perut
Kanker yang muncul di lapisan perut ini umumnya sulit dideteksi, namun salah satu akibatnya dapat menyebabkan seseorang sulit menelan.
7. Herpes esofagitis
Disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 1, infeksi ini dapat menyebabkan nyeri dada dan kesulitan menelan.
8. Herpes simplex labialis yang berulang
Infeksi akibat virus herpes ini menyerang bagian mulut dan dapat membuat pengidapnya kesulitan makan dan menelan.
9. Nodul tiroid
Ini merupakan benjolan yang berkembang di sekitar kelenjar tiroid. Bisa berisi cairan atau berbentuk padat.
10. Mononukleosis menular
Kondisi yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV) dan juga dapat memengaruhi kemampuan menelan seseorang.
11. Gigitan ular
Ular berbisa dapat memengaruhi kemampuan menelan sekaligus dianggap sebagai keadaan darurat medis. Ular yang tidak berbahaya pun gigitannya dapat menyebabkan reaksi alergi atau infeksi.
12. Gangguan otot tertentu
Scleroderma adalah kondisi saat imun menyerang jaringan sehat dan menyebabkan otot menegang dan sulit menelan. Selain itu masalah achalasia juga bisa menyebabkan sulit menelan, yakni saat kerongkongan kehilangan kemampuan untuk terbuka agar makanan masuk ke perut.
13. Myasthenia gravis
Ini merupakan sebuah kondisi langka yang membuat otot menjadi lemah.
14. Cacat bawaan lahir
Misalnya membuat adanya celah bibir dan di langit-langit, juga membuat seseorang kesulitan untuk menelan.
15. Stroke
Orang yang mengalami stroke akan kesulitan mengontrol kerja tubuh, termasuk memengaruhi proses menelan dan dapat menyebabkan disfagia.
Apakah kondisi sulit menelan makanan bisa diatasi?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi sulit menelan makanan dan minuman, beberapa di antaranya modifikasi diet, latihan memperkuat otot, hingga mengatur postur tubuh untuk membantu proses menelan.
Namun perlu diketahui bahwa tahap pengobatan lainnya bergantung dari penyebabnya. Semua tergantung dari hasil diagnosis dokter yang menangani.
Jika kondisi terjadi karena adanya pertumbuhan jaringan abnormal, maka dokter akan melakukan pembedahan jika diperlukan untuk mengatasinya.
Demikian informasi tentang penyebab sulit menelan makanan dan minuman yang mungkin terjadi. Selalu berhati-hati dan jaga kesehatan, ya.
Punya pertanyaan lebih lanjut seputar info sehat lainnya? Silakan chat langsung dengan dokter kami untuk konsultasi. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!